Indeks saham utama AS atau Wall Street mencetak rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Jumat (27/12). Wall street mencapai reli atau penguatan hingga berhenti sementara. Hal itu dipicu oleh optimisme damai perang dagang AS-China serta membaiknya ekonomi global.
Dilansir Reuters, Senin (30/12), Dow Jones Industrial Average naik 34,29 poin atau 0,12 persen menjadi 28.655,68, indeks S&P 500 bergerak datar atau flat di angka 3.240,11, dan Nasdaq Composite turun 8,14 poin atau 0,09 persen menjadi 9.014,25.
AS-China akan mengumumkan kesepakatan perdagangan fase 1 pada awal bulan ini. Meskipun belum ada detail konkretnya, sinyal positif hadir setelah China mengatakan pekan ini pihaknya berhubungan dekat dengan Washington, dalam pakta dagang.
“Langkah-langkah (damai dagang) ini diharapkan bisa melaju tanpa adanya sesuatu yang mengguncang. Kami telah menempuh perjalanan yang sangat jauh hingga sekarang terasa agak terlalu berlebihan,” kata Katrina Lamb, Kepala Strategi Investasi dan Penelitian MV Financial, di Bethesda, Maryland.
Data ekonomi AS yang kuat, kebijakan moneter yang relatif longgar, dan harapan penyelesaian perdagangan AS-China telah menyebabkan indeks S&P 500 mencapai beberapa rekor tertinggi bulan ini.
Data pada hari Jumat (27/12) bahkan menunjukkan keuntungan industri China yang tumbuh dengan laju tercepat dalam delapan bulan pada November 2019.
Meski demikian, kalangan analis juga mengingatkan bahwa pelemahan permintaan terhadap perdagangan China tetap menjadi risiko yang membayangi bagi pendapatan perusahaan tahun depan.
Saham Tesla Inc menyentuh rekor tinggi setelah perusahaan pembuat mobil listrik ini mengatakan akan mulai mengirimkan kendaraan Model 3 buatan China pada 30 Desember ini.
Sedangkan, Netflix Inc dan Alphabet Inc menjadi hambatan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq.