Para investor sedang menunggu data pekerjaan dan laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar di akhir pekan ini. Hal tersebut berimbas pada perdagangan perdana bulan Agustus, Selasa (1/8/2023), di mana bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah.
Mengutip Reuters, Rabu (2/8), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 71,15 poin atau 0,2 persen menjadi 35.630,68. S&P 500 (.SPX) kehilangan 12,23 poin, atau 0,27 persen menjadi 4.576,73, dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 62,11 poin, atau 0,43 persen menjadi 14.283,91.
Volume di bursa AS adalah 10,45 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 10,72 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Meski turun di awal Agustus, saham AS mengakhiri Juli dengan kenaikan kuat. Hal ini didorong karena investor menyambut pendapatan yang lebih baik dari laporan keuangan emiten. Selain itu juga adanya harapan ‘soft landing’ bagi perekonomian yang tetap tangguh karena inflasi mereda dengan kenaikan suku bunga.
“Ini berjalan sangat baik di bulan Juni, Juli, dan semua orang tahu bahwa Agustus secara historis adalah bulan musiman yang cukup lemah,” kata Kepala Investasi Horizon Investments, Scott Ladner.
“Jadi saya pikir orang-orang hanya mengambil kesempatan untuk bersantai sedikit,” sambungnya.
Di antara perusahaan farmasi kelas berat, Pfizer (PFE.N) melemah dalam perdagangan yang berombak setelah pendapatan kuartalan produsen obat itu turun jauh dari ekspektasi Wall Street, terpukul oleh penurunan penjualan produk COVID-19-nya.
Sementara manufaktur AS tampaknya telah stabil pada level yang lebih lemah di bulan Juli karena pesanan baru berangsur-angsur membaik. Survei menunjukkan pekerjaan pabrik turun ke level terendah dalam tiga tahun, menunjukkan bahwa PHK semakin cepat.
Saham perusahaan dengan pertumbuhan megacap seperti Tesla (TSLA.O) dan Amazon.com (AMZN.O), yang valuasinya turun ketika biaya pinjaman naik juga melemah.
DIPREDIKSI LANJUTKAN PEMELAHAN
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (2/8). Pada penutupan perdagangan saham Selasa (1/8), IHSG ditutup turun 44,86 poin (0,65 persen) ke posisi 6.886,496.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya, memprediksi IHSG hari ini berada dalam rentang 6821-6954. Dia menilai, pola pergerakan IHSG kembali melalui rentang konsolidasi wajar dan terlihat berada dalam tekanan terbatas.
Meski begitu, dia masih melihat adanya potensi teknikal rebound, tetapi potensi tekanan jangka pendek masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
“Sehingga masih adanya risiko koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor, hari ini IHSG berpotensi melemah,” ujar William dalam analisisnya, Rabu (2/8).
Sementara itu, Analis Bhina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, memprediksi IHSG hari ini akan berada pada level support di 6840, 6800 dan 6766, sementara level resistennya di 6985, 7012 dan 7055. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral.
“IHSG memberi sinyal false break setelah ditutup di bawah 6925 kembali, cenderung dapat melanjutkan pelemahan menuju area 6800-6850,” jelasnya.
Ivan memberikan rekomendasi saham untuk hari ini yaitu ANTM, BBNI, BBRI, dan ITMG.
Lalu William merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi cuan hari ini yakni ASII, BBRI, BBCA, TLKM, JSMR, BSDE, dan AALI.