Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (16/7). Keuntungan perbankan di kuartal II ini menurun akibat kekhawatiran penurunan suku bunga acuan.
Tak hanya itu, komentar Presiden Donald Trump mengenai kemungkinan berlanjutnya perang dagang turut menyeret indeks utama Wall Street lebih rendah.
Dilansir Reuters, Rabu (17/7), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 23,53 poin atau 0,09 persen menjadi 27.335,63, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 10,26 poin atau 0,34 persen menjadi 3.004,04 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 35,39 poin atau 0,43 persen menjadi 8.222,80.
Saham JPMorgan Chase & Co (JPM.N) dan Wells Fargo & Co (WFC.N) mengalahkan proyeksi laba kuartalan, namun melaporkan pendapatan bunga bersih yang melambat dari sebelumnya, sejalan dengan kenaikan biaya deposito. Begitu juga dengan Citigroup Inc (C.N) yang melaporkan penurunan bunga bersih.
Namun saham JPMorgan mampu berakhir 1,1 persen lebih tinggi. Sementara saham Wells Fargo tergelincir 3,0 persen karena bank menahan prospek untuk memotong biaya.
“Harapannya adalah kurva imbal hasil akan tetap datar, jadi Anda masih akan terus melihat margin bunga bersih lebih ketat, dan itu akan mengganggu profitabilitas,” kata Michael O’Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading di Greenwich, Connecticut.
Saham juga bergerak lebih rendah setelah Trump mengatakan ada jalan panjang dengan China dalam perdagangan. Trump pun mengancam akan mengenakan tarif lain untuk barang-barang China senilai USD 325 miliar.
Saham Goldman Sachs Group Inc (GS.N), yang juga mengumumkan hasil kuartalannya berhasil naik 1,9 persen. Goldman Sachs dianggap sebagai salah satu saham yang paling sensitif terhadap suku bunga acuan.
Saham Johnson & Johnson (JNJ.N) merosot 1,6 persen setelah perusahaan perawatan kesehatan memperingatkan bahwa persaingan dari obat generik dapat mempengaruhi hasil kuartal ketiga produsen bedak bayi tersebut. Johnson & Johnson adalah hambatan terbesar kedua di S&P 500.
Sementara itu, saham J.B Hunt Transport Services Inc (JBHT.O) melonjak 5,6 persen, persentase kenaikan terbesar di antara saham S&P 500. Hal ini terjadi setelah perusahaan angkutan truk itu membukukan kinerja kuartalan yang kuat, utamanya pada jasa pengiriman jarak jauh. Kenaikan saham J.B Hunt membantu mengangkat Dow Jones Transport Average (DJT) naik 1,8 persen.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 6,18 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 6,71 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.