Zaman sekarang, salah satu peluang usaha yang sangat banyak peminatnya adalah budidaya ikan lele bioflok. Selain tergolong mudah, budidaya ikan lele ini merupakan peluang usaha modal kecil karna tidak perlu mengeluarkan banyak modal. Bukan hanya itu saja, kemampuan bertahan hidup ikan lele sangatlah tinggi, meskipun dipelihara di tempat yang memiliki kualitas air yang buruk. Sehingga membuat ikan lele menjadi pilihan bisnis perikanan.
Lalu bagaimanakah cara budidaya ikan lele?
Cara Budidaya Ikan Lele Teknik Bioflok
Menurut sejarah ikan lele, pada awalnya berasal dari Afrika. Adapun nama latin ikan lele adalah clarias merupakan jenis ikan tawar yang nocturnal. Artinya aktif bergerak pada malam hari untuk mencari makan. Sementara habitat ikan lele adalah di sungai, rawa, waduk, telaga, dan sawah yang tergenang air.
Salah satu cara budidaya ikan lele saat ini adalah teknik Bioflok. Pengertian Bioflok adalah bahan organik yang hidup dengan menyatu menjadi gumpalan-gumpalan. Teknik Bioflok merupakan sistem pemeliharaan ikan lele seraya mengoptimalkan jumlah penebaran ikan lele di dalam wadah terbatas. Di mana air dengan sistem bioflok ini dikondisikan, sehingga kaya akan mikro organisme yang bermanfaat mengurai kotoran ikan sehingga bisa menjadi makanan kembali.
Berikut ini akan dijelaskan teknik lele bioflok untuk pemula.
- Persiapkan Kolam Lele
Kolam adalah faktor yang sangat penting, karena di sinilah bibit akan berkembang. Kolam bioflok sendiri memiliki bentuk silinder. Namun, tentu saja pembuatannya tidak sembarangan. Berikut bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat kolam ikan lele teknik bioflok
- Siapkan terpal, bahan besi serta paralon
- Buatlah lubang 20 hingga 30 cm yang memiliki diameter sekitar 1,5-2 m. Perhatikan bagian atas kolam, usahakan terdapat naungan air hujan serta panas matahari yang dapat mempengaruhi pertumbuhan hidup mikroorganisme.
- Pasanglah kerangka di sekeliling lubang dengan berbentuk lingkaran
- Selanjutnya pasanglah terpal. Namun terlebih dahulu lubangi pada bagian untuk saluran pembuangan. Pada saat memasang pipa gunakanlah karet pengikat serta lem agar tidak bocor.
- Terakhir buatlah selang yang berfungsi mengalirkan air. Persiapkan air kolam.
- Persiapkan Air Kolam
Sesuai dengan namanya “Bioflok” yang memiliki definisi yaitu makhluk hidup yang berbentuk gumpalan-gumpalan. Sehingga air di dalam kolam sistem bioflok ini penuh dengan gumpalan-gumpalan yang kecil yang merupakan mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut terdiri dari alga, gangga dan juga bakteri.
Setelah kolam diisi dengan air, jangan langsung menebar benih. Sebaiknya tunggu hingga beberapa hari terlebih dahulu. Hal ini dilakukan sembari menunggu terbentuknya fitoplankton dan lumut dalam kolam. Keduanya berguna untuk menjaga air kolam agar tidak mudah keruh.
Untuk pemilihan bibit, pilihlan bibit yang sudah berusia satu bulan. Pisahkan ikan lele yang berukuran kecil dan juga berukuran sedang sebelum dimasukkan ke dalam kolam bioflok. Hal ini untuk menghindari kekurangan makanan dan resiko kematian pada ikan lele yang berukuran kecil. Adapun ciri-ciri bibit yang unggul
- Gesit dan agresif
- Berwarna hitam
- Tidak terkena penyakit
- Pemeliharaan di Kolam Bioflok
Ikan yang telah berusia satu bulan dan telah disortir selanjutnya dimasukkan ke dalam kolam bioflok. Namun, usahakan jangan menebar seluruh bibit lele langsung ke dalam kolam. Karena hal tersebut bisa membuat bibit lele justru menjadi stres.
Maka sebaiknya gunakanlah ember atau wadah yang cukup besar untuk memindahkan bibit lele. Bibit lele yang sudah berada di dalam wadah selanjutnya dimasukkan ke dalam kolam. Diamkan wadah tersebut dan tunggu beberapa menit hingga bibit lele keluar sendiri. Usahakan debit air tidak lebih dari 40 cm.
Di tahap ini, kamu dapat mengurangi porsi makannya dengan bertahap setiap minggunya. Mulai 10 persen, 20 persen hingga 50 persen. Hal tersebut dilakukan sebab ikan mulai mendapatkan pakan yang alami kaya akan nutrisi yang berasal dari air kolamnya. Tidak hanya itu, kotoran dari ikan akan berubah menjadi pakan bermanfaat. Tentu saja hal ini dapat membuatmu menjadi hemat untuk pemberian pakan.
- Memberikan Pakan
Pemberian makanan ikan lele, kamu bisa memberikan pelet yang telah dibasahi terlebih dahulu dan didiamkan selama lima hingga sepuluh menit. Bertujuan agar pelet dapat mengembang terlebih dulu sebelum ditaburkan pada tiga sudut kolam. Untuk pakan kamu dapat menggunakan jenis sentrat 781-1 yang di dalamnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan lele seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Selain cara di atas, agar biaya dapat lebih hemat, kamu bisa membuatkan pakan alternatif yang bisa diumpankan saat siang hari ataupun sore. Seperti pemberian pelet sekitar 40 persen dan sisanya 60 persen merupakan pakan alternatif.
Pemberian pakan dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari. Pemberian pakan ini sebaiknya jangan diberikan terlalu pagi dan juga terlalu banyak. Nah, untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui takaran pemberian pakan pada ikan lele ini dapat dilihat di bawah
- Besar pakan yaitu 2,5 persen dari jumlah berat ikan
- Selanjutnya pakan tersebut diberikan pada waktu pagi hari, siang hari dan sore hari.
Oleh sebab itu, kamu harus teratur mengontrol sampel berat ikan lele agar dapat menentukan takaran pakan yang pas yang harus diberikan. Hal ini untuk menghindari timbulnya berbagai penyakit akibat pakan yang mengendap dan tidak termakan oleh lele.
- Pemberian Probiotik Secara Teratur
Ikan lele merupakan ikan yang tergolong rakus. Sehingga semakin besar tubuh ikan lele, maka makannya semakin banyak pula. Akibatnya mikroorganisme yang hidup di dalam air kolam pun akan cepat berkurang saat usia lele semakin dewasa.
Maka dari itu, agar kestabilan kadar mikroorganisme dapat terjaga dalam kolam, kamu perlu menambahkan probiotik secara teratur. Seperti seminggu sekali. Sehingga air di dalam kolam bioflok terdapat mikroorganisme bermanfaat.
- Panen Ikan Lele
Panen ikan lele dengan teknik bioflok bisa dilakukan lebih cepat, yakni lima belas hingga dua puluh hari lebih cepat daripada pemeliharaan model konvensional. Umumnya dalam waktu 3 bulan ikan lele sudah dapat dipanen. Kamu bisa menyeleksi atau menyortir ikan lele yang telah memiliki ukuran siap konsumsi. Idealnya 1 kg berisi 4 – 7 ekor ikan lele.
Kelebihan Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Bioflok
Berikut ini kelebihan budidaya ikan lele sistem bioflok yang perlu kamu ketahui
- Kadar pH relatif stabil atau sekitar pH 7- pH 8
- Kadar pH cenderung lebih rendah, sehingga membuat kandungan di dalamnya seperti amonia (NH3) tergolong relatif kecil
- Sistem kerja bioflok tidak tergantung pada pancaran sinar matahari yang dapat menurun dalam kondisi suhu rendah
- Budidaya dengan sistem bioflok membuat kamu tidak perlu mengganti air kolam dalam waktu yang singkat sehingga kondisi biosecurity (keamanan) bisa terus terjaga dengan baik
- Limbah dari kotoran, sisa pakan, alga, amonia bisa didaur ulang dengan menggunakan makanan alami yang memiliki protein sangat tinggi,
- Sistem bioflok lebih ramah lingkungan sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik.
Nah, itulah peluang usaha ternak Ikan Lele dengan sistem bioflok yang bisa kamu coba, apabila kamu ingin belajar bisnis perikanan budidaya ikan lele.
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:
Tagged With : Budidaya Ikan Lele • Budidaya Ikan Lele Bioflok • Ikan Lele Bioflok • Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele