Anda mungkin sudah tahu bahwa kita dapat berinvestasi reksa dana melalui fitur BukaReksa pada Bukalapak. Tapi, tahukah Anda, Bukalapak sebagai perusahaan juga sudah lama berinvestasi dalam reksa dana!? Investasi ini telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu, dan jumlahnya terus meningkat.
Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2022, emiten Bukalapak (BUKA) mengungkapkan bahwa pihaknya telah menanamkan dana dalam enam jenis reksa dana yang dikelola oleh empat manajer investasi berbeda. Rincian alokasi dana investasi reksa dana BukaLapak adalah sebagai berikut:
- Sebesar Rp582 miliar pada Ashmore Asset Management, terdiri atas 1,92% untuk produk reksa dana pasar uang, 2,84% untuk produk obligasi Ashmore, dan 95,24% untuk produk obligasi pemerintah.
- Sebesar Rp10,24 miliar pada Syariah Mandiri Investasi, terdiri atas 62,63% untuk produk pasar uang syariah dan 37,37% untuk produk sukuk (obligasi syariah).
- Sebesar Rp6,96 miliar pada Principal Asset Management, terdiri atas 19,33% untuk produk pasar uang dan 80,67% untuk produk obligasi.
- Sebesar Rp94,1 juta pada Syailendra Capital, terdiri atas 60,41% untuk pasar uang, 38,42% untuk produk obligasi korporat, dan 1,17% untuk produk obligasi pemerintah.
Bagaimana hasil dari strategi investasi reksa dana BukaLapak ini? Menurut pihak manajemen, keuntungan yang belum terealisasi berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) mencapai Rp5,74 miliar per semester pertama tahun 2022.
Nah, apakah Anda tertarik untuk mencontek strategi investasi reksa dana BukaLapak? Penting untuk diperhatikan bahwa BukaLapak tidak berinvestasi dalam produk reksa dana saham. BukaLapak hanya mengalokasikan dana pada produk pasar uang, obligasi korporat, serta obligasi pemerintah, dengan proporsi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Manajemen BukaLapak tidak memberikan penjelasan gamblang mengenai alasan di balik strategi investasi tersebut. Namun, kita dapat memahaminya sebagai upaya untuk memitigasi risiko investasi sekaligus meragamkan sumber cuan perusahaan.
Reksa dana pasar uang merupakan jenis investasi dengan risiko yang rendah dan likuiditas yang cukup baik. Sementara itu, obligasi menawarkan pendapatan bunga tetap dan dijamin oleh undang-undang. Keduanya dapat mengimbangi risiko investasi langsung BukaLapak dalam sejumlah saham yang diperdagangkan secara publik di Bursa Efek Indonesia.
Tagged With : Investasi Obligasi • reksadana