Mengenal Investasi Derivatif Di Pasar Keuangan Dan Contohnya

Investasi derivatif merupakan model investasi baru yang lebih kompleks daripada investasi tradisional. Instrumen investasi tradisional antara lain saham dan obligasi. Sedangkan contoh instrumen investasi derivatif yang paling terkenal adalah kontrak forex dan komoditas yang diperdagangkan di pasar berjangka (futures).

Mengenal Investasi Derivatif Di Pasar Keuangan Dan Contohnya

Apa itu investasi derivatif? Bursa Efek Indonesia mendefinisikan “derivatif” sebagai “kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain (underlying assets)”.

Berikut ini beberapa contoh investasi derivatif:

  • Saat seseorang trading XAU/USD, ia tak benar-benar membeli emas (XAU) secara riil. Namun, ia akan memperoleh keuntungan sesuai dengan naik-turun harga emas saat ini di pasar spot.
  • Saat seseorang trading indeks saham CFD, ia tak benar-benar membeli indeks saham tertentu. Namun, ia akan memperoleh keuntungan sesuai dengan naik-turun indeks saham yang benar-benar terjadi secara riil.

Instrumen investasi derivatif lain yang tak kalah terkenal adalah opsi saham (stock options). Instrumen ini memberikan hak kepada seseorang untuk membeli atau menjual suatu saham pada suatu waktu kelak, berdasarkan harga yang ditentukan lebih awal.

Transaksi opsi saham sangat kental dengan unsur maysir (judi), sehingga dianggap haram untuk investor muslim. Hukum syariah untuk berbagai investasi derivatif lainnya juga bervariasi; ada yang membolehkan dan ada yang melarang. Tapi terlepas dari semua kontroversi itu, investasi derivatif memiliki keunggulannya sendiri.

Berikut ini beberapa keuntungan investasi derivatif:

  • Investasi derivatif bermanfaat untuk lindung nilai (hedging), atau mengurangi risiko dari investasi pada underlying assets.
  • Kita bisa turut memperoleh keuntungan dari suatu instrumen dengan modal yang lebih rendah daripada seharusnya, karena instrumen derivatif memiliki leverage lebih tinggi daripada investasi langsung pada underlying assets.
  • Orang-orang yang bermodal kecil bisa ikut andil di pasar keuangan, karena instrumen derivatif biasanya punya syarat modal awal dan biaya trading yang lebih murah daripada investasi langsung pada underlying assets.

Perlu diperhatikan pula bahwa investasi derivatif memiliki risiko lebih tinggi daripada investasi pada instrumen tradisional. Oleh karena itu, instrumen investasi derivatif lebih populer di kalangan trader atau investor jangka pendek. Para penasihat keuangan biasanya juga menyarankan agar trader memiliki bekal pengalaman dan wawasan memadai terlebih dahulu sebelum terjun dalam dunia investasi derivatif.

Tagged With :

Leave a Comment