Mengenal Imbal Hasil atau Keuntungan Surat Berharga Negara

Pemerintah setiap tahun menerbitkan beragam Surat Berharga Negara (SBN) untuk menggalang dana bagi pembangunan, sekaligus menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada masa depan Indonesia. Surat Berharga Negara ini terdiri dari bermacam-macam seri, antara lain Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel, Savings Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Tabungan.

Tingkat bunga Surat Berharga Negara biasanya lebih tinggi daripada bunga deposito perbankan biasa dan dibayarkan setiap bulan, sehingga para investor pun selalu berbondong-bondong menanamkan dana di dalamnya. Tapi, tahukah kamu bahwa terdapat bermacam-macam cara untuk menentukan tingkat bunga yang menjadi keuntungan Surat Berharga Negara?

Mengenal Imbal Hasil atau Keuntungan Surat Berharga Negara

Imbal hasil atau keuntungan Surat Berharga Negara saat ini dapat ditentukan dengan dua cara, yakni “floating with floor” dan “fixed rate“. Berikut ini penjelasannya.

  1. Kupon “floating with floor” berarti bunganya dapat berubah-ubah mengikuti suku bunga Bank Indonesia, di atas batas minimal bunga tertentu. SBN yang memberlakukan jenis kupon ini adalah Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan. Keduanya memiliki sifat non-tradable, yang berarti tidak dapat diperdagangkan kembali dan hanya dapat dicairkan langsung sesuai kebijakan penerbit.
  2. Kupon “fixed rate” memiliki karakter tetap sejak awal hingga jatuh tempo. SBN yang memberlakukan jenis kupon ini adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel. Keduanya sama-sama bersifat tradable, alias dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder.

Setelah mengetahui ini, Anda mungkin bertanya-tanya: Apakah sukuk juga memberikan bunga? Kupon Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan memang dinyatakan dalam bentuk persentase yang sebanding dengan bunga Surat Berharga Negara non-syariah. Namun, imbal hasil tersebut sebenarnya adalah uang sewa (ujrah) atau imbalan sesuai kontrak yang mendasari penerbitan sukuk tersebut. Dengan demikian, Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan termasuk investasi bebas riba.

Perbedaan imbal hasil Surat Berharga Negara Syariah dan Non-Syariah hanya terletak pada prinsip-prinsip kontraktual dan pengawasan institusionalnya. Dari segi keuntungan Surat Berharga Negara, syariah maupun non-syariah sama-sama menyatakannya dalam bentuk persentase tertentu dan akan membagikannya pada tanggal 10 setiap bulan.

Tagged With :

Leave a Comment