Mengelola Perbedaan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia: Part 2

Pada post sebelumnya dibahas tentang bagaimana mengelola perbedaan dalam manajemen sumber daya manusia di lingkungan perusahaan. Perbedaan yang selama ini diasosiasikan dengan ciri fisik hanyalah bagian kecilnya. Justru, perbedaan non-fisik kerap terabaikan dalam mengelola SDM di perusahaan atau organisasi. Perbedaan non-fisik dimaksud bisa berupa perbedaan gaya personal dalam bekerja, pola pikir, latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja. Perbedaan non-fisik ini justru berpengaruh lebih besar dalam menentukan sukses atau tidaknya sebuah perusahaan.

Mengelola perbedaan dengan baik memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Misalnya, karyawan muda membawa energi dan ide-ide baru, sedangkan karyawan senior memiliki segudang pengalaman yang dapat membantu proses pengambilan keputusan di perusahaan. Perbedaan semestinya menjadi sumber daya yang sangat besar bagi perusahaan. Sebagai seorang pemimpin, anda mesti mampu menghargai orang-orang muda dari budaya yang berbeda-beda.

manajemen sumber daya manusia 2

Manajemen Sumber Daya Manusia: Manfaat Mengelola Perbedaan

Campuran antara usia muda, pengalaman, dan latar belakang budaya yang bebeda menjadi sumber energi bagi tim, karena dapat memberikan perspektif unik yang kerap terabaikan di lingkungan kerja yang homogen. Berikut adalah beberapa gambaran pentingnya mengelola perbedaan dalam manajemen sumber daya manusia:

Mendorong Kedekatan Antara Anggota Tim

Salah satu manfaat dari pengakuan atas perbedaan budaya di lingkungan kerja adalah terjalinnya kedekatan antara anggota tim dari latar belakang yang berbeda. Sayangnya, budaya merupakan sesuatu yang kerap terabaikan. Sebagai contoh, menempatkan seseorang dari ras minoritas di posisi strategis tidak akan berarti apa-apa jika para pemimpin dan rekan kerjanya tidak mengenal budaya yang berbeda tersebut. Perbedaan ras dan suku bangsa bisa jadi sangat besar, misalnya, dalam gaya bicara, bahasa, cara berpakaian, dan bahkan cara bersikap. Intinya, budaya yang berbeda tidak masalah sepanjang diterima oleh semuanya.

Memperkuat Tim

Tipe kepribadian yang berbeda dapat saling menguatkan, jika dikelola dengan benar.  Misalnya, anda akan menemukan orang dengan tipe introvert dan ekstrovert di perusahaan. Ini bukanlah sebuah masalah. Jangan khawatir dengan perbedaan ini. Justru, tim yang beranggotakan orang dengan tipe kepribadian yang berbeda mendorong terciptanya keseimbangan dinamika interpersonal yang dapat mempengaruhi kreativitas. Kondisi seperti ini tidak akan anda temukan jika semua orang di perusahaan memiliki tipe pribadi yang sama.

Lebih Mampu Menyesuaikan Diri

Tim yang anggotanya berasal dari daerah yang berbeda-beda ternyata lebih cakap dalam menyesuaikan diri. Meski sering terabaikan dalam manajemen sumber daya manusia, ternyata keanekaragaman dan perbedaan global sangat penting untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan. Perbedaan dapat membawa perspektif kultural dan geografis yang unik, dan ternyata sangat penting bagi perusahaan dalam memahami pasar global dan mendorong solusi-solusi kreatif. Menerima perbedaan semacam ini dapat meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, memperluas wawasan pasar, dan meningkatkan dinamika tim. Semua ini adalah kunci sukses di dunia yang serba terkoneksi saat ini.

Lebih Menguntungkan Bagi Konsumen

Tim yang anggotanya memiliki latar belakang kultural berbeda-beda juga lebih bermanfaat bagi konsumen. Memenangkan konsumen yang beranekaragam akan lebih mudah jika timnya juga beranekaragam secara kultural. Namun, perbedaan ini tidak akan banyak artinya jika para pemimpin di perusahaan tidak menciptakan suatu budaya di mana semua anggota tim merasa aman untuk menyampaikan kebenaran. Jadi, pastikan bahwa setiap anggota tim bisa menyuarakan kebenaran secara nyaman. Tugas mereka adalah berbicara, sehingga konsumen lebih diuntungkan. Pada akhirnya, memenangkan hati konsumen juga lebih mudah.

Menciptakan Solusi Yang Lebih Kuat

Keanekaragaman berarti campuran banyak hal, dan kerap dipandang sebagai satu dimensi saja. Jika dilihat dari sudut transformasi digital, solusi terbaik dihasilkan dari tim yang anggotanya berasal dari departemen yang berbeda-beda di perusahaan. Setiap departemen mestinya dilengkapi staf yang seimbang antara pria dan wanita, dari usia dan pengalaman yang berbeda-beda pula. Keanekaragaman bersifat multidimensional dan mestinya diterima apa adanya.

Mendorong Inovasi

Sadar atau tidak, gaya fikir yang berbeda bisa mendorong inovasi. Perbedaan kognitif, yang mengacu pada proses berfikir dan pendekatan pemecahan masalah yang berbeda-beda, justru kerap terabaikan. Menerima perbedaan gaya berfikir bisa menghasilkan solusi yang lebih inovatif serta pengambilan keputusan yang lebih baik, karena perspektif kognitif yang berbeda-beda dapat menantang pola fikir konvensional dan mendorong munculnya terobosan-terobosan kreatif dalam strategi bisnis.

Mendatangkan Ide-Ide Baru dalam Pemecahan Masalah

Jangan mengabaikan pentingnya faktor usia. Tim yang beranggotakan orang dengan usia berbeda-beda ternyata lebih mampu dalam pemecahan masalah.  Dengan dukungan tim multi-generasi, perusahaan mampu menciptakan produk yang menjawab permasalahan konsumen di dunia nyata. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang hanya fokus pada perbedaan visual dibanding perbedaan substansial. Perbedaan yang sesungguhnya harus mencakup perbedaan cara fikir dan tipe kepribadian, usia dan latar belakang kultural. Semua aspek ini diketahui berkorelasi langsung dengan peningkatan kreativitas dan produktivitas tim.

Nah, jelas sudah bahwa keanekaragaman dan perbedaan bukanlah sesuatu yang mesti dihindari, namun justru diterima dan dioptimalkan untuk kebaikan tim. Mengelola perbedaan dalam manajemen sumber daya manusia adalah keharusan, jika anda ingin perusahaan lebih produktif dan tumbuh secara positif.

Tagged With :

Leave a Comment