Mengatasi Kecemasan di Tempat Kerja dan Membangun Lingkungan Positif: Part 2

Pada post sebelumnya dibahas mengenai definisi, penyebab, dan cara mengatasi kecemasan di tempat kerja. Awalnya mungkin tampak sepele, sehingga cenderung diabaikan oleh perusahaan atau hanya dianggap sebagai masalah pribadi. Namun, persoalan ini dapat berdampak negatif terhadap produktivitas perusahaan. Stress dan rasa cemas berkepanjangan dapat melemahkan semangat kerja. Faktanya, sebagian besar penyebab dari stress dan rasa cemas ini justru berasal dari dalam perusahaan sendiri. Oleh sebab itu, penyelesaiannya juga harus dimulai dari perusahaan, dan didukung dengan kebijakan yang berpihak kepada kesejahteraan karyawan – ya, kebijakan dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya slogan untuk memikat simpati publik.

Mengatasi Kecemasan Di Tempat Kerja dengan Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Mungkin muncul suatu pertanyaan, andaikan karyawan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri di tempat kerja, maka stress dan rasa cemas bisa berkurang? Sangat mungkin. Namun faktanya, rasa takut akan stigma dan tindakan diskriminatif masih ada di tempat kerja, terutama bagi mereka yang dinilai memiliki masalah kesehatan mental. Namun, sebagai pemimpin dan pengusaha, anda tidak boleh kehilangan harapan, demikian juga jika anda di posisi sebagai karyawan.

mengatasi kecemasan di tempat kerja 2

Ada banyak cara mengatasi kecemasan di tempat kerja; salah satunya adalah berkomunikasi secara efektif dan terbuka tentang topik ini. Berikut adalah hal-hal yang bisa anda lakukan:

  • Pahami apa yang memicu stress dan rasa cemas tersebut, gejalanya, dan bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi kinerja anda. Dengan demikian, anda bisa mengidentifikasi apa yang anda butuhkan secara efektif;
  • Sampaikan apa yang anda butuhkan secara jelas. Gunakan pernyataan “Saya…” untuk mengungkapkan perasaan anda. Misalnya, “Saya terkadang mengalami rasa cemas, dan saya sadari hal tersebut mempengaruhi kinerja saya ketika rapat.”
  • Sarankan solusi yang mungkin dilakukan untuk membantu anda mengatasi rasa cemas tersebut. Pendekatan secara proaktif semacam ini menunjukkan komitmen anda terhadap pekerjaan;
  • Bagikan pengalaman sukses anda. Jika anda sudah menerapkan strategi tertentu dan terbukti efektif, maka bagikan pengalaman anda untuk menunjukkan dedikasi anda demi kebaikan perusahaan.
  • Minta dukungan khusus sesuai kebutuhan anda, misalnya, deadline atau jadwal kerja yang fleksibel, pengurangan beban kerja selama periode stress tingkat tinggi, atau peralatan kerja untuk meringankan beban anda;
  • Anda juga bisa meminta agar informasi terkait masalah stress dan kondisi emosional yang anda alami tetap dirahasiakan oleh perusahaan. Diskusikan dengan pimpinan atau atasan siapa saja yang perlu tahu kondisi anda;
  • Jika anda menghadapi diskriminasi atau kebutuhan anda tidak dipenuhi, konsultasikan dengan bagian SDM atau minta bantuan pada pimpinan yang lebih tinggi untuk mengatasi masalah tersebut secara resmi.

Mengatasi Kecemasan Di Tempat Kerja: Strategi Sehari-Hari Yang Bisa Anda Coba

Masalah stress dan rasa cemas di tempat kerja masih ada, dan tidak sedikit yang sukses mengatasinya. Sebagai pemimpin, anda bisa memasukkan strategi mengadapi rasa cemas ini sebagai bagian dari praktik rutin di perusahaan, sehingga tidak terasa membebani. Dengan demikian, seluruh komunitas di perusahaan terbiasa tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sulit sekalipun, tanpa mengganggu kesehatan mental. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa anda terapkan sehari-hari:

  • Kesehatan mental. Latihan fisik secara rutin, diet seimbang, dan tidur cukup sangat penting untuk mengatasi rasa cemas. Para profesional sukses memprioritaskan kesehatan fisik mereka untuk memperkuat tubuh menghadapi stress;
  • Para profesional sukses menjadikan meditasi sebagai rutinitas setiap hari. Praktek ini membantu mereka tetap fokus, membantu mengurangi stress, dan menangani rasa cemas;
  • Manajemen waktu. Manajemen waktu yang efektif adalah kunci mengatasi rasa cemas di tempat kerja. Orang-orang sukses bisa menentukan prioritas tugas sehari-hari, menetapkan tujuan yang realistis, serta membagi pekerjaan ke dalam beberapa tahap yang bisa dikelola dengan baik, sehingga mereka tidak merasa kerepotan;
  • Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Meskipun ini tidak mudah, namun keseimbangan sangat diperlukan. Orang-orang sukses tetap menyediakan waktu untuk kehidupan pribadinya, hobbi dan relaksasi, sehingga semangat dan energi tetap penuh untuk menyelesaikan tugas.
  • Penentuan tujuan secara realistis. Pastikan tujuan tersebut benar-benar bisa dicapai. Dengan demikian, anda memiliki arah dan tujuan yang jelas. Orang-orang sukses biasanya membagi tugas-tugas besar ke dalam beberapa bagian kecil dan tahapan yang terencana, sehingga tidak terasa melelahkan.
  • Belajar terus-menerus. Orang-orang sukses paham bahwa belajar dan beradaptasi adalah dua hal yang sangat penting. Mereka memandang tantangaan sebagai peluang untuk tumbuh dan mengembangkan keahlian baru, sehingga rasa cemas akibat perubahan dapat berkurang.
  • Cari dukungan. Jangan takut untuk mencari dukungan dari mentor, coach, atau ahli terapi, jika perlu. Berbicara dengan seseorang dapat memberi anda perspektif yang berarti dan anda bisa mempelajari strategi mengatasi rasa cemas.
  • Problem-solving. Daripada berkutat dengan masalah, orang-orang sukses memilih fokus mencari solusi. Mereka membagi tantangan tersebut ke dalam beberapa bagian yang bisa dikendalikan dengan baik, serta berupaya mencari solusinya.

Kemudian,  upaya mengatasi kecemasan di tempat kerja juga mesti dibarengi dengan jejaring profesional yang luas. Anda bisa mendapatkan dukungan, nasehat, serta peluang dengan berbagi bersama orang-orang yang mungkin mengalami masalah yang sama. Pada akhirnya, sukses atau tidaknya upaya tersebut tergantung pada komitmen dan usaha anda. Selamat mencoba!

Tagged With :

Leave a Comment