Harga emas turun tipis di awal hari Rabu (29 Agustus) ini, walaupun Dolar AS sedang melemah. Harga emas spot pada pukul 14:00 NY Time berada di $1,205.07 per troy ons, turun 0,3% dari harga sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka di Comex untuk pengiriman bulan Desember berada di $1,1211.6 atau turun 0.3 persen.
Dolar AS Sedang Melemah
Emas biasa digunakan sebagai aset safe haven kala dunia sedang dilanda konflik geopolitik atau ketidakpastian. Di pasar finansial, harga emas lazimnya akan berbanding terbalik dengan Dolar AS; jika Dolar AS menguat, maka harga emas turun dan sebaliknya.
Akan tetapi, harga emas turun hari ini terjadi walaupun Indeks Dolar AS juga sedang melemah karena para investor yang mengkhawatirkan ketidakpastian hubungan dagang antara AS dengan China.
Hubungan perdagangan AS dan Meksiko mulai membaik, terbukti dengan tercapainya kesepakatan AS-Meksiko di hari Senin (29/Agustus) kemarin. Namun, para investor kembali mempertimbangkan nasib hubungan dagang AS dengan China yang masih terancam perang dagang. Oleh sebab itulah, mereka belum berani kembali memburu Dolar AS, sehingga Dolar AS melemah.
Mengapa Harga Emas Juga Tak Naik?
Dari sini, jika berpatokan pada premis emas sebagai safe haven di atas, harga emas seharusnya naik. Namun kenyataannya, harga emas tetap turun walaupun Dolar AS juga turun. Mengapa demikian? Hal itu karena premis tersebut bukanlah parameter yang bersifat mutlak. Sama halnya dengan pasar yang tak bisa ditebak, hubungan harga emas dan Dolar AS pun dapat mengalami anomali.
Menurut pakar komoditas Hareesh V di Geojit Financial Service India, dalam kasus perang dagang antara AS dan China seperti saat ini, Dolar AS sebagai mata uang Amerika Serikat dianggap lebih menjanjikan sebagai safe-haven dibandingkan emas. Dengan asumsi, AS akan memenangi perang dagang lawan China. Itulah sebabnya, lanjut Hareesh, harga emas turun walaupun Dolar AS sedang melemah.
Tagged With : emas • emas batangan