Membangun Budaya Kerja Yang Berorientasi Manusia : Part 2

Manusia adalah pelaku utama setiap inisiatif yang dilakukan oleh perusahaan, sekaligus menjadi sasarannya. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kepentingan mereka menjadi pertimbangan utama dari strategi perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan budaya kerja yang berorientasi manusia. Pada post sebelumnya, sudah dibahas beberapa strategi untuk melakukannya. Di antaranya adalah menjadikan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai bagian dari strategi utama pengembangan bisnis.

Untuk itu, perusahaan perlu menggunakan pendekatan yang komprehensif dan memprioritaskan inisiatif yang berpihak pada inklusivitas, berpartisipasi pada acara-acara sosial kemasyarakatan di lingkungan sekitar dan melibatkan seluruh elemen perusahaan dalam prosesnya. Komunikasi yang baik dengan komunitas lokal dan regional serta program yang berorientasi tujuan pembangunan berkelanjutan akan mempermudah perusahaan dalam mewujudkan budaya kerja yang berorientasi manusia.

Budaya kerja yang berorientasi manusia 2

Mewujudkan Budaya Kerja Yang Berorientasi Manusia: Apa Yang Harus Dilakukan?

Selain beberapa strategi yang sudah dibahas di atas, berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan untuk menciptakan budaya kerja yang menjadikan manusia sebagai prioritas utamanya:

  • Lakukan riset yang menyeluruh terkait program potensial. Sebelum melakukan program berorientasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, ada baiknya perusahaan melakukan suatu analisis komprehensif. Tidak semua program cocok bagi semua orang. Jadi, penting bagi perusahaan untuk mengambil keputusan berdasar data-data yang jelas. Satu lagi kunci utama dalam menerapkan program berorientasi keberlanjutan adalah keterbukaan pimpinan terhadap karyawan.
  • Tunjuk Seorang Manajer Penanggungjawab. Setiap tindakan yang terukur mestinya dikelola dengan baik. Jika anda ingin menunjukkan pentingnya keberlanjutan dalam setiap program perusahaan, maka mulailah dengan menunjuk seorang penanggung jawab untuk mengkoordinir tim lintas-bidang. Tim ini kemudian bertanggung jawab menetapkan target, mengkomunikasikannya dengan seluruh elemen perusahaan, dan menentukan cara terbaik untuk mengukur kinerja mereka secara akurat.
  • Berikan Ruang dan Waktu bagi Karyawan untuk Berbicara. Salah satu hadiah terbaik yang bisa anda berikan adalah waktu. Sisihkan satu jam untuk bersosialisasi dengan tim anda, untuk membahas hal-hal penting, apa yang mereka hargai, dan bagaimana pandangan mereka tentang keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam kehidupannya. Kemudian, sisihkan satu jam per minggu bagi setiap karyawan untuk ikut berpartisipasi pada aktivitas bertema sosial dan lingkungan. Dengan cara ini, maka akan tumbuh rasa memiliki. Budaya semacam ini menguntungkan bagi masyarakat sekaligus bagi perusahaan anda.
  • Lakukan Investasi untuk Menyusun Strategi yang Tepat. Terapkan berbagai strategi untuk menciptakan nilai generatif melalui investasi. Eksplorasi berbagai cara agar investasi anda mendatangkan hasil positif dan memberikan dampak positif terhadap manusia. Upayanya tidak hanya sebatas berusaha meminimalisir kerusakan dan mendapatkan keuntungan positif. Upaya semacam ini akan menghasilkan nilai jangka panjang yang lebih baik.
  • Prioritaskan Praktek Etis dan Interaksi dengan Masyarakat. Salah satu tahap yang efektif untuk melakukannya adalah dengan menerapkan program sukarela, yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut perusahaan, dan mendorong karyawan untuk berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini tidak hanya mendorong terbentuknya budaya bertanggung jawab secara sosial, namun juga memperkuat keutuhan tim dan memperbaiki reputasi perusahaan.
  • Jadikan Isu Pembangunan Berkelanjutan Sebagai Bagian dari Keputusan Sehari-Hari. Anda sebagai pemimpin bisa menanamkan tanggung jawab sosial dan lingkungan ke dalam budaya organisasi dengan menjadikannya sebagai bagian dari keputusan bisnis sehari-hari. Langkah kuncinya antara lain mengintegrasikan isu keberlanjutan ke dalam operasi harian dan merayakan keberhasilan, sekecil apapun. Dengan cara ini, isu keberlanjutan akan tertanam pada ‘jiwa’ organisasi.
  • Jadilah Contoh. Upaya mengintegrasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan ke dalam budaya organisasi dan mewujudkan budaya kerja yang berorientasi manusia dimulai dengan menjadikan anda sebagai teladan bagi karyawan. Prioritaskan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, dan integrasikan nilai-nilai ini ke dalam operasi bisnis anda. Dorong karyawan untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan bertema tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga tumbuh rasa memiliki dan komitmen dalam diri mereka.
  • Bangun Lingkungan Yang Mendukung. Menciptakan suatu lingkungan kerja yang inklusif, dan digerakkan oleh semangat pemberdayaan dan komunitas adalah suatu upaya transformatif. Anda bisa memulainya dengan mengadakan forum terbuka secara reguler, dan membuka diskusi dan dialog terbuka tentang isu-isu sosial dan lingkungan. Dengan menciptakan suatu lingkungan kerja, di mana setiap orang didengar suaranya dan dihargai, berarti pemimpin sudah menanamkan benih tanggung jawab dan kesadaran sosial dalam budaya organisasinya.

Sebenarnya, masih ada sejumlah strategi yang bisa anda lakukan untuk mewujudkan budaya kerja yang berorientasi manusia. Salah satunya adalah menawarkan promosi khusus bagi para pelaku usaha kecil di daerah anda. Setiap usaha kecil tentu memiliki ciri khas, kelebihan, dan kelemahan masing-masing. Anda perlu membangun pendekatan pada masing-masingnya, dan bekerja untuk menciptakan suatu tema kerja sama yang cocok untuk kedua belah pihak. Ada kalanya, upaya-upaya yang berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial kemasyarakatan tersebut harus dimulai dari tindakan-tindakan personal, dan kemudian di perluas ke seluruh elemen perusahaan.

Tagged With :

Leave a Comment