Melihat bagaimana perusahaan begitu fokus untuk mendorong, meningkatkan penjualan, dan mendapatkan konsumen baru, lingkungan bisnis saat ini terlihat begitu memprioritaskan keuntungan. Namun, pola pikir ini sudah mulai berubah, di mana semakin banyak perusahaan tertarik dan berkomitmen terhadap kegiatan-kegiatan sosial dan lingkungan yang memprioritaskan karyawan, konsumen, dan masyarakat secara umum. Jika anda juga ingin membangun budaya kerja yang berorientasi manusia, maka pembahasan berikut dapat menjadi inspirasi untuk anda.
Bagaimana Membangun Budaya Kerja Yang Berorientasi Manusia?
Sebagai pemimpin di perusahaan, anda memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun budaya organisasi. Anda bisa menginisiasi berbagai strategi untuk menjadikan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai bagian penting dari budaya organisasi. Caranya? Dengan membangun budaya kerja yang berorientasi manusia, artinya – mengutamakan kesehatan dan kebaikan bagi orang-orang di dalamnya dan masyarakat di sekitarnya. Beberapa strategi berikut dapat menjadi inspirasi bagi anda:
- Kaitkan Tanggung Jawab Sosial dengan Strategi Utama Bisnis Anda; Untuk melekatkan tanggung jawab sosial ke dalam budaya organisasi, anda sebagai pemimpin harus menjadi teladan, dan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut kedalam strategi utama bisnis anda. Komitmen anda terlihat ketika perusahaan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan ramah lingkungan dan ketika perusahaan menyelaraskan tujuan dengan tanggung jawab sosialnya. Libatkan karyawan dalam berbagai kegiatan ini agar menjadi bagian integral dari etos kerja perusahaan anda, bukan hanya sebagai satu kebijakan, namun menyatu dalam urat-nadi bisnis anda.
- Tetapkan Tujuan dan Ekspektasi yang jelas. Anda bisa mengintegrasikan tanggung jawab sosial kedalam budaya organisasi dengan menetapkan ekspektasi dan tujuan yang jelas. Contohnya adalah menerapkan program sukarela, dan mendorong seluruh elemen perusahaan untuk terlibat aktif dalam acara-acara sosial kemasyarakatan.
- Gunakan Kerangkan Bottom-Line Ganda. Satu lagi cara membangun budaya kerja yang berorientasi manusia adalah menerapkan kerangka bottom line ganda. Kerangka ini mengutamakan manusia, kemudian planet, dan terakhir keuntungan, dengan cara yang seimbang. Dengan menyelaraskan visi, misi, serta tujuan dengan dampak lingkungan dan kemasyarakatan yang positif, perusahaan bisa mengharapkan terbangunnya suatu budaya, di mana tanggung jawab sosial dapat mendorong perubahan yang berarti di masyarakat tanpa kehilangan keuntungan secara finansial.
- Gunakan Pendekatan Komprehensif. Anda bisa mendorong kegiatan-kegiatan sukarela, acara kemasyarakatan, dan mengintegrasikan tujuan terkait dampak sosial ke dalam nilai-nilai dasar perusahaan. Salah satu langkah yang cukup baik untuk memulainya adalah menerapkan program sukarela atau mengundang karyawan untuk terlibat pada acara sukarela yang ditanggung perusahaan.
- Prioritaskan Program-Program Yang Mendorong Inklusivitas. Anda bisa mendorong terbangunnya budaya yang bertanggung jawab secara sosial dengan memprioritaskan program-program bertema keanekaragaman (Diversity), keadilan (Equity), dan inklusi (Inclusion), atau yang dikenal dengan program DEI. Caranya? Mulailah dari tahapan rekrutmen. Sudut pandang yang berbeda-beda di dalam tim kerja dapat memperkaya budaya organisasi sekaligus proses pengambilan keputusan di perusahaan.
- Rancang Program Yang Mendukung Tujuan Anda. Tanggung jawab sosial sangat penting di semua industri dan skala bisnis. Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri untuk menerapkan budaya kerja yang berorientasi manusia ini. Misalnya adalah dengan merancang program “Dompet Sosial” atau nama lain sesuai pilihan anda. Dengan berbagi kepada masyarakat sekitar, anda bisa memberdayakan dan membentuk masyarakat ke arah yang lebih baik. Lebih dari sekedar CSR, program ini dapat membangun rasa memiliki yang lebih dalam. Melalui partisipasi langsung di tengah-tengah masyarakat, tim anda bisa membantu mendorong program-program positif.
- Bangun Kepercayaan Kepada Karyawan. Mendorong kepercayaan melalui transparansi dan inklusivitas dalam pengembangan strategi bisnis dapat memperkuat tanggung jawab sosial perusahaan. Cobalah bekerja berdekatan atau seiringan dengan karyawan anda untuk memecah kekacauan dan hambatan hirarkis antara bawahan dan atasan. Hal ini juga dapat mendorong terciptanya budaya terbuka dan tumbuh bersama di dalam perusahaan.
- Jalin Hubungan dengan Komunitas Lokal dan Regional. Sebagai pemimpin, anda mesti membudidayakan dan mempertahankan hubungan perusahaan dan karyawan dengan komunitas lokal dan regional. Mulailah dengan bekerja sama dan mendukung tenaga profesional, perusahaan, dan organisasi non-profit di bidang lain. Untuk memperkuat dan mendukung kemitraan semacam ini, diperlukan suatu komitmen yang terus-menerus, untuk memastikan bahwa tujuan ini menjadi bagian integral dari identitas perusahaan, visi, misi, serta operasinya.
- Libatkan Karyawan. Sekali lagi, anda tidak bisa melakukannya sendiri. Sebagai pemimpin, anda mesti mulai dengan mendiskusikan bersama karyawan untuk membahas bagian mana di perusahaan yang bisa berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipromosikan oleh WHO. Misalnya, langkah pertama yang bisa dilakukan individu atau perusahaan untuk berkontribusi terhadap kelangsungan lingkungan hidup adalah mengukur jejak karbon dan melakukan tindakan-tindakan untuk mengimbanginya. Sekali lagi, libatkan karyawan dalam pelaksanaannya dan minta pendapat dari mereka.
Untuk membangun budaya kerja yang berorientasi manusia, maka anda harus melibatkan manusia juga, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasinya kelak. Manusialah yang tahu apa yang mereka butuhkan. Dapatkan pembahasan lebih lanjut pada post berikutnya.
Tagged With : budaya organisasi • manajemen bisnis