Main Game Play-to-Earn (P2E) Belum Tentu Cuan, Ini Sebabnya!

Video game beberapa tahun lalu hanyalah hobi yang hampir tak berhubungan sama sekali dengan dunia nyata. Namun, perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memungkinkan banyak orang untuk membangun karir dengan keahlian bermain game. Mulai dari streaming game, jual-beli akun game beserta segala pernak-pernik digitalnya, e-Sport, dan masih banyak lagi hingga terlahirlah game Play-to-Earn (P2E).

Game Play-to-Earn (P2E) Kelebihan dan Kekurangan yang Harus Kamu Tahu

Permainan game Play-to-Earn (P2E) mengombinasikan video game dengan teknologi blockchain dan beberapa inovasi baru, sehingga memungkinkan pemain game untuk memiliki semua aset digital di dalam game secara empiris. Semakin lama seseorang memainkan game, semakin banyak item yang dapat dikoleksi. Koleksi “in-game item” serupa Non-fungible Token (NFT) itu kemudian dapat dijual pada marketplace yang tersedia untuk memperoleh uang sungguhan.

Teknologi P2E sebenarnya masih dalam proses pengembangan. Belum ada studi yang jelas mengenai pengaruhnya terhadap perekonomian, ataupun terhadap pemain. Namun, sudah banyak sekali pemain game P2E yang memperlakukannya bak karir –bahkan sampai mundur dari pekerjaan yang mapan demi menjadi pro gamer!

Apakah kita juga bisa meniru mereka dan meraup cuan dari game Play-to-Earn (P2E)? Sebelum membuat keputusan yang sangat penting seperti ini, ada baiknya mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan game Play-to-Earn (P2E) terlebih dahulu.

Ada tiga kelebihan game Play-to-Earn (P2E) yang dapat kita lihat saat ini, yaitu:

  1. Game P2E membuka peluang untuk mendapatkan penghasilan berupa uang sungguhan dengan menukar “in-game currency” dengan mata uang yang beredar resmi di dunia nyata.
  2. Model P2E turut mengembangkan komunitas gaming yang bekerja kompak untuk meningkatkan penghasilan bersama.
  3. Adopsi blockchain dalam industri gaming dapat mendorong inovasi dan penerapan teknologi blockchain secara lebih luas lagi.
Baca Juga:   Review Solana (SOL) yang Jadi Favorit Staking Saat Ini

Di sisi lain, ada empat kelemahan game Play-to-Earn (P2E) yang patut diwaspadai:

  1. Rancangan gameplay P2E berfokus pada mencari uang, alih-alih membantu pemain bersenang-senang seperti game biasa.
  2. Modal awal yang mahal untuk beberapa game P2E terpopuler. Contohnya game Axie Infinity mengharuskan pemain baru membeli monster untuk menyelesaikan quest dan misi –tanpa monster-monster itu, kita tidak bisa memainkan game sama sekali.
  3. Developer atau perusahaan operator game P2E dapat membatasi pendapatan pemain atau mengatur marketplace sedemikian rupa hingga pemain perlu bekerja lebih keras untuk balik modal.
  4. Harga token kripto sangat volatil, sehingga nilai tukar antara “in-game currency” dengan uang sungguhan bisa naik-turun secara signifikan dalam waktu singkat.

Kesimpulannya, pemain game Play-to-Earn (P2E) belum tentu cuan. Kita dapat memperoleh keuntungan besar, tetapi risikonya juga besar.

Jika tertarik untuk terjun dalam karir ini, ada baiknya mencoba bermain game P2E pada waktu luang terlebih dahulu. Jangan buru-buru resign dari pekerjaan hanya untuk merintis karis baru yang belum tentu memberikan hasil sesuai harapan.

Tagged With :

Leave a Comment