Ketegangan Dagang AS-China Mereda, Wall Street Meningkat

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street merangkak naik usai Donald Trump mengatakan pembicaraan dengan China berjalan baik. Hal ini pun membawa secercah harapan pada pasar yang sepanjang pekan ini dilanda kekhawatiran.

Dilansir Reuters, Jumat (31/5), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 74,96 poin atau 0,3 persen pada 25.201,37. Indeks S&P 500 (SPX) naik 12,02 poin atau 0,43 persen pada 2.795,04 dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 32,96 poin atau 0,44 persen pada 7.580,27.

Tensi perselisihan dagang AS-China yang meningkat telah membebani Wall Street, menempatkan indeks utama ini mengalami kerugian bulanan lebih dari 5 persen di Mei 2019.

“Orang-orang berusaha mencari tahu berapa banyak berita buruk dan mulai melakukan priced in. Perang dagang tampaknya akan mengurangi pertumbuhan ekonomi, tapi tidak cukup untuk resesi,” ujar Scott Brown, kepala ekonom di Raymond James di St Petersburg, Florida.

“Ada pembicaraan tentang kemungkinan penurunan suku bunga The Fed dan itu memberikan sentimen positif untuk pasar saham,” lanjutnya.

Meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS atau US Treasury bertenor sepuluh tahun mulai mengalami kenaikan, namun posisi tersebut masih yang terendah dalam 20 bulan terakhir. Kurva imbal hasil US Treasury bertenor tiga bulan dan sepuluh tahun juga tetap terbalik.

Sektor teknologi berhasil naik 0,6 persen di antara sektor terburuk S&P bulan ini. Hal ini pun memberikan dampak positif pada pasar.

Kenaikan sektor teknologi didorong oleh meningkatnya saham Keysight Technologies sebesar 11 persen, setelah hasil kuartalan produsen alat ukur elektronik ini melampaui estimasi. Bahkan perusahaan mengumumkan akan melakukan pembelian saham kembali senilai USD 500 juta.

Saham Apple Inc, Microsoft Corp, dan Intel Corp naik antara 0,3 hingga 1,3 persen di pasar saham.

Sembilan dari sebelas sektor utama S&P berhasil diperdagangkan lebih tinggi. Hanya sektor energi dan layanan komunikasi yang merah.

Sentimen positif juga berasal dari pemerintah AS yang mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi domestik sedikit meningkat dari kuartal sebelumnya. Meskipun tanda-tanda dari laju ekspor melemah dan produksi di pabrik-pabrik melambat.

Di antara saham lainnya, Citigroup Inc naik 1,4 persen setelah Goldman Sachs merekomendasikan pasar untuk “membeli” saham tersebut. Sebab pengembalian ekuitas diprediksi lebih tinggi di 2020.

Saham peritel Dollar General Corp melonjak 6,2 persen setelah perusahaan melaporkan penjualan dan laba secara kuartalan di atas harapan.

Saham PVH Corp anjlok 12,1 persen, terbesar di antara perusahaan S&P. Ini disebabkan induk perusahaan Calvin Klein tersebut memangkas perkiraan laba tahunan karena bergulat dengan tarif dan melambatnya ritel.

 

Leave a Comment