9 Jenis Kambing Penghasil Susu dan Cara Perawatannya

Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan kambing. Binatang ternak ini mudah sekali dijumpai di sekitar kita, terutama di pedesaan atau menjelang hari Raya Idul Adha. Bagian kambing yang sering dimanfaatkan adalah dagingnya. Tapi tahukah kamu kalau ada jenis kambing penghasil susu?

Ya, selain dagingnya menjadi peluang usaha kuliner yang dapat diolah menjadi berbagai masakan lezat, susu kambing juga terkenal dengan manfaatnya. Tapi kamu jangan heran, jika harga susu kambing ini akan sedikit lebih mahal dibandingkan dengan susu sapi. Hal ini disebabkan perawatan yang dilakukan dengan ekstra, plus manfaat kambing itu sangat banyak sekali untuk kecantikan wajah dan kesehatan tubuh.

Jenis Kambing Penghasil Susu Terbaik

9 Jenis Kambing Penghasil Susu dan Cara Perawatannya

Kambing penghasil susu ini memiliki jenis yang beragam, namun tidak semua dapat diperlihara di Indonesia lho. Faktor iklim dan suhu menjadi alasan utamanya. Selain itu, perawatan kambing pun harus menjadi perhatian ekstra pemiliknya. Pasokan makanan yang bernutrisi harus tercukupi, agar dapat menghasilkan susu yang berkualitas tinggi.

Beberapa jenis kambing penghasil susu yang perlu kamu ketahui, diantaranya:

  • Kambing Etawa

Kambing ini hasil campuran kambing Jamnapari dari India dengan kambing pribumi. Kambing Etawa punya dua jenis, kambing ras Enduro dan Peranakan Etawa (EP). Enduro itu merupakan hasil persilangan EP dengan kambing lokal Lumajang.

Berat badannya mencapai 80-85 kg, dengan tinggi sekitar 85-100 cm. Bentuk kepalanya cembung. Punya telinga yang panjang, sekitar 28-30 cm, menjuntai ke bawah dan rapat dengan kepala, dilengkapi dengan gelambir.

Bulu ras enduro berwarna putih polos, panjang dan lebat. Sedangkan kambing PE warnanya merah/coklat atau strip putih coklat tipis. Kambing ini memiliki panjang ekor sekitar 20 cm.  Nah, untuk bagian penghasil susunya. Ketika kambing berusia 24 bulan, ambing dan putingnya akan menempel pada perut.

  • Kambing Alpines

Kambing ini berasal pegunungan Alpine, Perancis. Kualitas susu yang dihasilkannya sangat baik, karena mereka tumbuh dengan alami di pegunungan. Ciri-ciri kambing ini adalah punya rambut yang pendek dengan warna coklat hitam.

Kambing ini punya telinga berukuran sedang dan tegak dengan tekstur yang halus. Tingginya sekitar 80-100 cm, dengan berat sekitar 60 kg. Penampilannya gagah dengan tanduk yang panjang, besar dan melengkung. Buat pejantan, dilengkapi dengan bulu janggut. Sebagai penghasil susu, kambing jenis betina mempunyai ambing yang besar menyerupai dot.

  • Kambing Saanen

Kambing Saneen merupakan kambing penghasil susu yang terkenal di Swiss, tepatnya daerah Lembah Saneen. Kambing ini sangat peka terhadap cahaya matahari, oleh karena itu tidak dapat dikembangbiakan di daerah tropis, terkecuali dengan cara dilakukan kawin silang.

Bulunya berwarna putih atau krem dengan ukuran pendek. Punya tanda khusus berupa titik hitam di hidung, telinga, dan kelenjar susu. Memiliki bentuk muka seperti segitiga, hidung yang lurus, dan ada tanduknya. Kambing ini termasuk jenis kambing terbesar dengan bobot sekitar 40-90 kg, dan tinggi 60-100 cm. Ekornya pendek dan tipis.

  • Kambing Toggenburg

Kambing Toggenburg berasal dari Lembah Toggenburg, Swiss. Kambing ini banyak dipelihara oleh masyarakat sekitar. Bulunya berwarna coklat tua atau muda, dan berukuran pendek. Ciri khas kambing ini punya bulu putih di kepala, telinga dan kaki.

Bentuk kepalanya lurus (dishes) dengan telinga tegak ke arah atas. Bobotnya sekitar 50-60 kg, dan tinggi sekitar 60-100 cm. Untuk bagian penghasil susunya, kambing ini mempunyai  ambing susu yang besar dan mampu menghasilkan susu dengan kualitas yang baik.

  • Anglo Nubian

Kambing Nubian banyak ditemukan di daerah Inggris dan Amerika, tapi sebetulnya berasal dari perkawinan kambing asal Afrika dan India.

Bulunya berwarna merah hitam, coklat, dan putih. Bagian dada, punggung dan paha mempunyai bulu yang pendek. Kisaran bobotnya sekitar 60-78 kg, dan tinggi 76-88 cm. Memiliki moncong kepala yang lebih cembung, dan telinganya panjang terjumbai.

Walau memiliki ambing puting besar dan terjumbai, kambing ini tidak dapat menghasilkan susu yang banyak. Tapi jangan khawatir, kadar lemak susu yang dikandungnya sangat tinggi, justru inilah kelebihan kualitas susu varietas ini.

  • Kambing Beetal

Kambing Beetal berasal dari Pakistan dan India. Kambing ini merupakan saudara jauh dari kambing Jamnapari (etawa). Ciri-cirinya hampir sama terutama pada bagian kepala yang cembung dan telinga yang panjang dan terjumbai. Bulunya juga hanya didominasi oleh coklat dan hitam saja.

Berat badannya sekitar 35-60 kg, dan tinggi 70-80 cm. Memiliki ekor yang tipis. Dan salah satu ciri khasnya yang membuat dia tampak gagah adalah tanduk pejantan yang memutar ke arah belakang. Untuk betinanya memiliki ambing susu yang berbentuk kerucut besar.

  • Kambing Appenzel

Lagi-lagi Swiss memiliki kambing penghasil susu terbaik, yaitu kambing Appenzell. Kambing ini memiliki bulu putih yang tebal dan panjang. Ukuran kambing ini tidak terlalu besar, karena beratnya kira-kira 45-65 kg dengan tinggi sekitar 75-80 cm. Bentuk mukanya seperti segitiga dan hidungnya lurus.

Ambing susunya cukup besar menjuntai ke bawah. Termasuk kambing yang produktif karena mampu memproduksi susu sepanjang tahun.

  • Kambing Pygmy

Kambing Pygmy berasal dari daerah lembah Kamerun, Afrika Barat. Kambing ini termasuk spesies yang kuat terhadap suhu dan cuaca, serta dapat berkembang biak dengan baik sepanjang tahun dengan alami.

Pygmy termasuk kambing penghasil susu mungil dengan berat sekitar 23-34 kg, dan tinggi 41-58 cm. Penampilannya semakin imut dengan warna bulu coklat caramel atau abu-abu. Telinganya cukup panjang dan besar tapi tegak menghadap ke depan. Bentuk mukanya kecil tidak terlalu cembung.

  • Kambing Bionde Dell’adamello

Kambing Bionde Dell’adamello berasal dari daerah Italia Utara Region Lombardia dan termasuk dalam populasi kambing Alpine. Bulunya berwarna coklat muda, lurus dan panjang. Di bagian paha dan lutut punya bulu pendek dan halus. Telinganya berwarna putih dan tegak dan memiliki janggut.

Kambing penghasil susu ini ingginya sekitar 80-100 cm, dengan berat sekitar 60 kg. Pada bagian perut memiliki ambing susu yang besar dengan bentuk dot.

Cara Perawatan Kambing Penghasil Susu

Kalau kamu mau pelihara binatang ternak, tentu harus mau merawatnya bukan?

Buat kamu yang mau belajar ternak kambing, wajib tahu tentang perawatan yang baik agar binatang peliharaan tumbuh sehat dan memberi hasil maksimal. Buat perawatan kambing penghasil susu ini memang harus dilakukan ekstra, terlebih lagi soal pemberian pakan. Pasalnya, kalau mau kualitas susu yang dihasilkan baik, asupan nutrisinya juga tentu harus baik.

Jenis makanan kambing penghasil susu yang harus kamu perhatikan diantaranya:

  1. Rumput atau daunnya harus bersih, segar, dan berkualitas.
  2. Kacang-kacangan, agar memiliki stamina yang bagus dari kandungan proteinnya.
  3. Tepung ikan, sebagai nutrisi
  4. Pakan ekstra yang terbuat dari bekatul, kacang-kacangan dengan komposisi yang sesuai.
  5. Minum yang banyak.

Kalau pakannya sudah disiapkan, jangan lupa untuk mengatur pola makan yang benar dan teratur agar sistem pencernaanya baik. Lalu kambing juga harus diberi vitamin dengan dosis yang pas dan diberikan sesuai jangka waktu tertentu.

Perhatikan tentang kebersihan, ventilasi, dan juga sirkulasi udara kandang agar aktivitas kambing sehari-hari tetap nyaman dan tidak merasa stres. Lakukan pembersihan dan sanitasi dengan rutin agar terhindar dari bakteri atau jamur yang dapat mengganggu kesehatan kambing. Kondisi kandang yang sehat, bagus untuk sistem produksi susunya.

Demikian ulasan tentang sembilan jenis kambing penghasil susu. Kamu bisa memilih salah satu dari jenis kambing di atas untuk diternak dan diambil susunya. Ini merupakan peluang usaha yang bagus dan belum terlalu banyak yang melakukan.

Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Tagged With :

Leave a Comment