Pada penutupan perdagangan Selasa (9/5/2023), indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir anjlok. Investor makin berhati-hati menjelang laporan inflasi AS dan pertemuan antara para pemimpin politik AS untuk membahas plafon utang.
Mengutip Reuters, Rabu (10/5), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 56,88 poin atau 0,17 persen menjadi 33.561,81. Sementara S&P 500 (.SPX) kehilangan 18,95 poin atau 0,46 persen menjadi 4.119,17. Nasdaq Composite (.IXIC) turun 77,36 poin atau 0,63 persen menjadi 12.179,55.
Direktur Pelaksana Perdagangan dan Derivatif di Schwab Center, Randy Frederick, mengatakan investor khawatir dengan potensi AS gagal bayar utang.
“Secara keseluruhan, ini adalah hari yang relatif ringan, tetapi plafon utang serta inflasi menyebabkan kecemasan,” kata Frederick.
Menurut dia, investor akan mencari petunjuk apakah inflasi terus mereda setelah laporan indeks harga konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu.
Lebih lanjut, pembicaraan mengenai plafon utang AS menambah kehati-hatian di pasar. Sebab, para pedagang juga menunggu pembaruan rencana plafon utang dari pertemuan antara Presiden AS Joe Biden, Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy dan para pemimpin kongres lainnya di Gedung Putih.
“Pedagang menunggu hasil pertemuan Joe Biden dengan Kevin McCarthy tentang rencana plafon utang,” ungkapnya.
Volume di bursa AS adalah 9,35 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 10,68 miliar untuk sesi selama 20 hari perdagangan terakhir.
S&P 500 membukukan 14 tertinggi baru dalam 52 minggu dan 14 terendah baru. Nasdaq Composite mencatat 77 tertinggi baru dan 171 terendah baru.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (10/5). Pada perdagangan Selasa (9/5), IHSG menguat 10,349 poin (0,15 persen) ke level 6.779,980.
Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan, IHSG berpeluang melanjutkan rebound di rentang 6.800-6.810.
“Volume transaksi relatif solid untuk menopang rebound Selasa. Kenaikan Indonesia Consumer Confidence Index ke 126,1 di April 2023 dari 123,3 di Maret 2023 memperkuat katalis positif domestik,” kata Alrich, Rabu (10/5).
Alrich merinci, katalis positif di pasar saham mencakup realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2023 di atas perkiraan, kemudian kondisi cadangan devisa per akhir April 2023 yang jauh di atas kecukupan internasional.
Dari eksternal, pasar mengantisipasi rilis inflasi AS yang diperkirakan bertahan di 5 persen yoy pada April 2023. Kondisi ini diyakini tidak akan mengubah pandangan The Fed terhadap arah kebijakan dalam beberapa FOMC ke depan.
Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG akan melanjutkan penguatan mendekati target rebound minimal 6.825, atau lebih tinggi menuju resisten penting di level 6.881 menurut analisis Fibonacci retracement selama IHSG berada di atas 6.733 sebagai support fraktal terdekat.
“Level support IHSG berada di 6.706, 6.667 dan 6.612, sementara level resistennya di 6.825, 6.881, 6.960 dan 7.059,” ujar Ivan.
Ivan merekomendasikan sederet saham, yaitu AMRT, BMRI, EMTK, ESSA dan MEDC.