Pada perdagangan Senin (8/5/2023), bursa saham Amerika Serikat (AS), wall street ditutup bervariasi. Para investor saat ini sedang menunggu rilis inflasi April 2023.
Indeks Dow Jones melemah 55,68 poin (0,17 persen) ke 33.618,69, Indeks S&P 500 naik 1,87 poin (0,05 persen) ke 4.138,12, dan Nasdaq menguat 21,51 poin (0,18 persen) ke 12.256,92.
Mengutip reuters, para investor sedang menunggu data penting yakni, rilis inflasi April 2023 pada Rabu (10/5) waktu setempat, Kemudian diikuti dengan rilis indeks harga produsen setelahnya.
Kedua data tersebut menjadi penting sebagai pertimbangan bank sentral, The Fed, dalam menentukan kenaikan suku bunga acuan. Terpantau saham-saham bank tertentu mulai menguat di awal minggu ini. Hal ini mengisyaratkan krisis perbankan sudah mulai mereda.
“Sepertinya Wall Street akan mencoba mencari tahu apakah tekanan bank sudah mendekati akhir,” kata analis pasar senior Oanda Edward Moya.
Sementara itu, saham Berkshire Hathaway Kelas A naik 1 persen. Sang, konglomerat, Warren Buffett, melaporkan hasil kuartal pertamanya. Ia menunjukkan pendapatan operasional meningkat 12 persen pada kuartal pertama, sementara simpanan kasnya mencapai USD 130 miliar.
Buffet secara pribadi membahas topik termasuk krisis perbankan terbaru yang mengguncang Wall Street, pada pertemuan tahunan Berkshire Hathaway di Omaha, Nebraska.
DIPREDIKSI MELEMAH
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas pada perdagangan, Selasa (9/5). Pada perdagangan hari Senin (8/5), IHSG melemah 18 poin (0,27 persen) ke level 6.729,631.
Tim analis Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG melemah terbatas dengan level support dan resistance di level 6.748 – 6.800.
Mereka mencermati Bank Indonesia dalam rilisnya cadangan devisa Indonesia bulan April 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di mana tercatat senilai USD 144,2 miliar dolar, sementara posisi pada akhir Maret 2023 senilai USD 145,2 miliar.
“Meskipun posisi cadangan devisa masih positif, namun tampaknya pasar mempunyai pandangan di mana ini dikhawatirkan jika mengalami penurunan terus menerus akan membuat dampak ekonomi dalam negeri ke depannya akan mengalami banyak perubahan,” tulis tim Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (9/5).
Lebih lanjut, hal ini pun tentu saja akan mendorong efek volatilitas nilai tukar terhadap mata uang negara lainnya. Di sisi lain, pasar juga mempertimbangkan meskipun cadangan devisa masih memadai namun tekanan eksternal perlu diwaspadai yaitu tekanan kebijakan The Fed.
Sebelumnya BI menyampaikan penurunan cadangan devisa pada April 2023 disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan meningkatnya kebutuhan likuiditas valas.
“Pasar berharap dan mendorong bank sentral untuk menjaga stabilitas keuangan dan ekonom dalam negeri sehingga bauran kebijakan yang dimiliki bank sentral akan mendukung proses pemulihan ekonomi dalam negeri,” sambung tim analis Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sementara itu, tim analis MNC Sekuritas memprediksi support IHSG di 6.735 dan 6.696 serta resistance di 6.961 dan 6.987. Meskipun IHSG berpeluang menguat namun diperkirakan akan cenderung terbatas untuk menguji 6.803-6.822.
“Selama IHSG belum mampu menembus 6.971 sebagai resistance, maka IHSG rawan terkoreksi kembali ke rentang area 6.673-6.705,” jelas tim MNC Sekuritas.
Berikut sederet rekomendasi saham MNC Sekuritas, yaitu APLN, BEST, BIPI, dan LPPF. (*)