Pada perdagangan Selasa (22/8/2023), indeks saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup bervariasi. Hal itu disebabkan oleh rasa khawatir investor dalam menunggu pidato Bank Sentral AS, The Fed.
Mengutip Reuters, Rabu (23/8), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,51 persen menjadi 34.288,83, S&P 500 (.SPX) kehilangan 0,28 persen menjadi 4.387,55. Sementara itu, Nasdaq Composite (.IXIC) naik tipis 0,06 persen menjadi 13.505,87.
“Investor juga sangat menantikan hasil dan prediksi dari chip kelas berat Nvidia (NVDA.O) yang akan dirilis setelah bel pada hari Rabu,” tulis laporan Reuters.
Nvidia diproyeksi menguat sepanjang Mei 2023, memicu reli di sahamnya sendiri dan saham teknologi lainnya di tengah harapan kecerdasan buatan.
Secara rinci, Dow Jones dan S&P 500 berakhir turun seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap suku bunga AS, dan tergelincirnya saham perbankan.
Lebih lanjut, investor berharap kejelasan tentang prospek suku bunga ketika Ketua Fed Jerome Powell berbicara pada pertemuan bank sentral pada hari Jumat (25/8) mendatang.
“Suku bunga telah kembali naik dengan cukup baik, jadi hal ini agak meredam saham,” kata Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Peter Tuz.
Imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan, mencapai level tertinggi dalam 16-tahun semalam. Di tengah pandangan The Fed dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
“Biaya pinjaman yang tinggi dapat memperlambat pengeluaran dunia usaha dan konsumen,” ujarnya.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (23/8). Pada perdagangan Selasa (22/8), IHSG ditutup menguat 50,417 poin atau 0,73 persen ke level 6.916,450.
Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memperkirakan indeks saham berpeluang uji resistance 6.930-6950 di Rabu. Secara teknikal, IHSG kembali ke atas MA20 dan Stochastic RSI berpotensi membentuk golden cross di kisaran oversold area.
“Dari dalam negeri, RDG BI diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen di Kamis,” kata Alrich, Rabu (23/8).
Menurut Alrich, pelemahan nilai tukar Rupiah dan potensi kenaikan inflasi diperkirakan belum cukup signifikan untuk mendorong Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya.
Alrich melanjutkan, saham-saham bank menjadi salah satu mover utama IHSG di Selasa (22/8). Kondisi ini kemungkinan dipengaruhi oleh penurunan credit ratings sejumlah bank di AS oleh S&P Global di Senin (21/8), menyusul tindakan serupa yang dilakukan oleh Moody’s pada pekan lalu.
“Kondisi ini dinilai menambah tekanan bagi The Fed untuk lebih akomodatif dalam FOMC mendatang. Terkait hal ini, Kepala The Fed, Jerome Powell dijadwalkan memberikan pidato di Jumat,” ujarnya.
Sementara itu, Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi IHSG akan menguji kembali zona resisten 6.950-6.970 apabila hari ini menembus ke atas 6.938 sebagai suatu resisten Fibonacci. Kenaikan di atas 6.966 mestinya akan mengkonfirmasi pembentukan subwave v dari wave a.
“Level support IHSG berada di 6.823, 6.794 dan 6.753, sementara level resistennya di 6.938, 6.970 dan 7.015.,” tulis Ivan dalam risetnya.
Berikut adalah rekomendasi saham dari Ivan, yaitu ADRO, ASII, BRPT, CPIN dan ESSA.
ADRO-Trading Buy
Price Range: 2.640-2.690 Target Price: 2.840
ASII-Buy on Weakness
Price Range: 6.300-6.400 Target Price: 7.000
BRPT-Trading Buy
Price Range: 860-870 Target Price: 955
CPIN-Buy on Weakness
Price Range: 5.050-5.150 Target Price: 5.450
ESSA-Accumulative Buy
Price Range: 590-610 Target Price: 690