Investor Tunggu Keputusan soal Suku Bunga, Wall Street Ditutup Menguat

Setelah kerugian minggu lalu, Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Senin (10/7/2023). Sementara komentar pejabat the Fed yang mendukung kemungkinan mendekati akhir dari siklus pengetatan terkait suku bunga.

Dikutip dari Reuters, Selasa (11/7), Dow Jones Industrial Average naik 209,52 poin atau 0,62 persen menjadi 33.944,4. S&P 500 naik 10,58 poin atau 0,24 persen pada 4.409,53. Nasdaq Composite bertambah 24,77 poin atau 0,18 persen pada 13.685,48.

S&P 500 menambah sedikit kenaikan sebelum penutupan, dengan kewaspadaan terhadap sebagian besar sesi menjelang laporan harga konsumen hari Rabu dan awal pendapatan kuartal kedua akhir pekan ini.

Investor sangat ingin melihat apakah tekanan harga terus moderat. Hal itu bisa menjelaskan prospek suku bunga, ditandai para pelaku pasar berharap Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini.

Beberapa pejabat Fed mengatakan pada hari Senin, kenaikan suku bunga tambahan diperlukan untuk menurunkan inflasi yang masih terlalu tinggi. Akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS saat ini semakin dekat.

“Pasar jelas siap untuk pembukaan musim pendapatan, tetapi investor juga sangat fokus pada harga konsumen dan banyak pembicara Fed pekan ini,” kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL FInancial di Charlotte, North Carolina.

“Prospek suku bunga adalah apa yang dikhawatirkan pasar,” tambahnya.

Pendapatan perusahaan S&P 500 akan dimulai secara tidak resmi pekan ini dengan laporan dari beberapa bank besar AS. Data IBES dari Refinitiv menunjukkan, analis memprediksi pendapatan turun 6,4 persen pada kuartal kedua dari periode tahun lalu.

DIPREDIKSI MENGUAT

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Selasa (11/7). Pada perdagangan Senin (10/7), IHSG ditutup naik 14,579 poin (0,22 persen) ke 6.731,038.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan IHSG masih menunjukkan kondisi sideways. Namun, diperkirakan kembali bergerak positif usai peluncuran data perekonomian tentang cadangan devisa.

“Namun, masih adanya peluang risiko koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor, hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas,” ujar William dalam risetnya, Selasa (11/7).

Pergerakannya berada di 6.636 sampai 6.798. Saham yang diremomendasikan William antara lain, AALI, BMRI, PWON, HMSP, BBCA, ITMG, dan SMRA.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengungkapkan IHSG berpotensi uji pivot 6.680 pada hari ini. Ia mengatakan pelemahan IHSG didorong oleh data ekonomi terbaru China yang memperkuat indikasi perlambatan aktivitas ekonomi di Juni 2023.

“Inflasi turun ke 0 persen yoy di Juni 2023 dari 0.2 persen yoy di Mei 2023 bersamaan dengan penurunan PPI sebesar 5,4 persen yoy di Juni 2023. Pasar cenderung merespons negatif hal ini,” kata Alrich dalam prediksinya.

Selain itu, Alrich mengatakan penurunan realisasi Indonesia Consumer Confidence Index di 127,1 di Juni 2023 dari 128.3 di Mei 2023, mengindikasikan kondisi confidence. Ia juga menyebut realisasi Juni 2023 termasuk tinggi, relatif terhadap rata-rata kondisi pre-pandemi sekalipun.

Alrich menyarankan pelaku pasar agar mencermati potensi rotasi sektor lanjutan ke saham-saham dalam rate-sensitive sectors yang juga berkaitan dengan konsumsi, seperti BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, ICBP, CTRA, BSDE dan PWON.

 

Leave a Comment