Pada perdagangan Jumat (8/9/2023), indeks Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup naik tipis. Di tengah kekhawatiran investor menunggu data suku bunga dan inflasi.
Mengutip Reuters, Senin (11/9) Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,22 persen menjadi 34.576,59, S&P 500 (.SPX) bertambah 0,14 persen menjadi 4.457,49 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 0,09 persen menjadi 13.761,53.
“Investor semakin khawatir terhadap kenaikan suku bunga sejak awal Agustus,” kata Kepala Ekuitas UBS Global Wealth Management David Lefkowitz.
“Kondisinya telah berubah dalam beberapa pekan terakhir karena kenaikan suku bunga. Masyarakat mempertanyakan apakah ini merupakan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi. Apakah suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan perlambatan sehubungan dengan berkurangnya kelebihan tabungan konsumen,” tambahnya.
Kenaikan harga minyak mentah berjangka selama 3 bulan berturut-turut memicu kekhawatiran investor terhadap kenaikan inflasi.
Di sisi lain, komentar beragam dari pejabat The Fed telah memicu ketidakpastian. Presiden Fed New York John Williams tetap membuka pilihannya minggu ini, sementara Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan bahwa meskipun mungkin tepat untuk mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan berikutnya, pengetatan lebih lanjut mungkin diperlukan.
Untuk minggu lalu, wall street yang dipersingkat karena libur Hari Buruh pada hari Senin, S&P 500 turun 1,3 persen, sedangkan Nasdaq kehilangan 1,9 persen dengan keduanya menghentikan kenaikan dua minggunya. Sementara Dow Jones turun 0,8 persen.
Apple (AAPL.O) berhasil memperoleh kenaikan kecil sebesar 0,3 persen pada hari Jumat, meskipun penutupannya di USD 178,18 berada sekitar USD 2 di bawah sesi tertingginya karena reli kehilangan tenaga. Produsen iPhone ini turun tajam dalam dua sesi sebelumnya, menekan sektor teknologi yang lebih luas di tengah berita bahwa Beijing telah melarang pegawai pemerintah pusat menggunakan iPhone di tempat kerja.
DIPREDIKSI MENGUAT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Senin (11/9). Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (8/9), IHSG ditutup turun 30,028 poin (0,43 persen) ke posisi 6.924,780.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya, memprediksi pergerakan IHSG hari ini berada di rentang 6889 – 7023. Sebab, jelang rilis data perekonomian penjualan roda dua dan roda empat yang diperkirakan akan membaik, IHSG bergerak dalam fase konsolidasi wajar.
Dengan begitu, kata William, peluang kenaikan terbatas masih terlihat dalam pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, sedangkan jika terjadi koreksi minor masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian, terutama untuk saham berfundamental kuat.
“Mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend, hari ini IHSG berpeluang menguat,” ujarnya dalam analisisnya, Senin (11/9)
William merekomendasikan saham yang berpotensi cuan hari ini yaitu BMRI, SMGR, ASII, ITMG, TBIG, SMRA, dan KLBF.
Tim riset MNC Sekuritas memproyeksi pergerakan IHSG hari ini berada di level support 6,869-6,823 dan resistance di 7,020-7,053. Penutupan IHSG akhir pekan lalu masih tertahan MA20. Saat ini posisi IHSG sedang berada di awal wave (ii) dari wave [iii].
“Ada kemungkinan terkoreksinya IHSG hari ini untuk menguji rentang area 6,737-6,846, namun tidak menutup kemungkinan adanya reversal terlebih dahulu ke rentang area 6,946-6,974,” jelasnya.
Tim riset MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi hari ini yaitu AUTO, MEDC, PTBA, dan TOWR.