Investor Percaya Peluang Penurunan Suku Bunga Masih Ada, Wall Street Menguat

Pada perdagangan Selasa, 12 Maret 2024, Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat. S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi karena saham Oracle melonjak dan data harga konsumen tak mengurangi harapan investor akan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Mengutip Reuters, Rabu (13/3), Dow Jones Industrial Average naik 235,74 poin atau 0,61 persen menjadi 39.005,4. S&P 500 naik 57,3 poin atau 1,12 persen pada 5.175,24, dan Nasdaq Composite bertambah 246,36 poin atau 1,54 persen pada 16.265,64.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan Indeks Harga Konsumen naik 0,4 persen bulan lalu setelah naik 0,3 persen pada bulan Januari. Harga konsumen meningkat 0,4 persen di bulan Februari tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak, setelah naik dengan margin yang sama di bulan Januari.

“Investor merasa nyaman dengan anggapan bahwa yang penting bukan kapan The Fed akan menurunkan suku bunganya, melainkan seberapa besar penurunan suku bunganya, dan penundaannya. Baik itu yang terjadi di bulan Mei seperti yang diharapkan banyak orang pada awalnya atau di bulan September, pada akhirnya tidak menjadi masalah,” kata Oliver Pursche, wakil presiden senior dan penasihat Wealthspire Advisors di Westport, Connecticut.

“Itu karena mereka akan melakukannya dan lingkungan yang tidak terlalu membatasi akan segera terjadi,” lanjutnya.

Pedagang sekarang melihat peluang 70 persen penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni berdasarkan CME Fedwatch Tool.

“Jika anda melihat data ekonomi, kondisinya cukup kuat. Dan dari sudut pandang saya sebagai konsumen, karyawan dan investor, saya lebih memilih perekonomian yang kuat dan tingkat suku bunga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan perekonomian yang lemah dan memerlukan stimulus,” ujar Pursche. Data harga produsen akan dirilis akhir minggu ini.

DIPREDIKSI MELEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Rabu (13/3). Analis Phintraco Sekuritas .Valdy Kurniawan, memperkirakan hari ini IHSG rawan profit taking setelah membukukan all-time-high di Jumat (8/3).

Ia menyarankan investor mewaspadai level 7.350 sebagai pivot level dan level psikologis 7.300 sebagai support level terdekat saat ini. Resistance diperkirakan berada pada kisaran 7.400-7.430.

“Sementara dari dalam negeri, data ekonomi terdekat yang berpotensi mempengaruhi IHSG adalah Neraca perdagangan Indonesia (NPI) yang dijadwalkan rilis pada akhir pekan ini (15/3),” kata Valdy, Rabu (13/3).

Dari eksternal, pasar mungkin merespons beragam realisasi inflasi di AS. Inflasi di AS berada di 3,2 persen yoy di Februari 2024, lebih tinggi dari perkiraan di 3,1 persen yoy. Sejalan dengan kondisi tersebut, penjualan ritel AS diperkirakan tumbuh 0,8 persen mom di Februari 2024 dari koreksi sebesar 0,8 persen mom pada bulan sebelumnya.

“Meski terdapat indikasi perbaikan konsumsi, data ini dinilai belum cukup signifikan untuk mengubah ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh the Fed di FOMC Juni 2024,” tuturnya.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebut IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.617. Penguatannya akan cenderung terbatas ke 7.500 dan selanjutnya akan terkoreksi kembali ke area 7.238.

“Support IHSG di level 7.238 dan 7.197, resistance di 7.420 dan 7.492,” ujar Herditya.

Berikut rekomendasi saham dari Herditya Wicaksana:

  1. AMRT-Buy on Weakness

Buy on Weakness: 2.700-2.770

Target Price: 2.830, 2.950

Stop loss: below 2.630

  1. ARTO-Buy on Weakness

Buy on Weakness: 2.590-2.720

Target Price: 3.050, 3.660

Stop loss: below 2.500

  1. ASII-Spec Buy

Spec Buy: 5.000-5.150

Target Price: 5.425, 5.725

Stop loss: below 4.900

  1. JPFA-Buy on Weakness

Buy on Weakness: 1.140-1.180

Target Price: 1.300, 1.365

Stop loss: below 1.115

 

Leave a Comment