Investor Mulai Khawatir Terjadi Resesi, Wall Street Ditutup Bervariasi 

Pada perdagangan hari Rabu (26/10/2022), Indeks saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi. Indeks menghentikan reli tiga hari dalam menghadapi pendapatan yang suram seiring kekhawatiran investor yang mulai meningkat terkait terjadinya resesi global.

Mengutip Reuters, Kamis (27/10), Dow Jones Industrial Average naik 160,68 poin atau 0,5 persen menjadi 31.997,42. S&P 500 kehilangan 6,606 poin (0,16 persen) menjadi 3.853,05, dan Nasdaq Composite turun 145,97 poin atau 1,3 persen menjadi 11.053,15.

Kekhawatiran investor itu bersamaan dengan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari proyeksi Bank Kanada, memberi harapan bahwa The Fed mempertimbangkan untuk mengurangi kenaikan suku bunga setelah pertemuan kebijakan 1-2 November mendatang.

“Bank sentral mulai berkedip. Ini adalah bagian tren yang lebih besar, dan mendukung narasi ‘sumbu’ the Fed,” ujar Chief Executive Officer di Simplify ETFs di New York Paul Kim.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, layanan komunikasi dan teknologi mendapat persentase kerugian terbesar. S&P 500 dan Nasdaq berada di posisi wilayah negatif, disebabkan perusahaan teknologi terkemuka dan perusahaan yang berdampingan teknologi dengan adanya Microsoft dan Alphabet.

Laporan ini membawa kecemasan bahwa penurunan ekonomi global yang akan datang dapat menyebar ke megacaps profil tinggi lainnya.

Musim pendapatan kuartal III telah bergeser di posisi tinggi, dengan laporan 170 perusahaan di S&P 500. Dari total tersebut, 75 persen telah menyampaikan hasil yang mengalahkan konsensus, menurut Refinitiv.

Analis melihat pertumbuhan pendapatan agregat S&P 500 turun sebesar 2,3 persen, dari 4,5 persen pada awal bulan. Penjualan rumah AS yang baru dibangun anjlok pada bulan September, sementara tingkat hipotek mencapai level tertinggi selama lebih dari dua dekade. Faktor ini menunjukkan data lanskap ekonomi yang melemah.

DIPERKIRAKAN MELEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari Kamis (27/10). Pada hari Rabu, IHSG melemah 0,06 persen dan ditutup di level 7.043,93.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher, memperkirakan support indeks saham di rentang 6.983-7.013 dan resistance di level 7.077-7.111.

“Candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic yang membentuk deadcross saat mendekati area overbought mengindikasikan potensi pelemahan,” kata Dennies dalam risetnya, Kamis (27/10).

Dennies mengamati pergerakan IHSG akan ditopang musim rilis kinerja emiten pada kuartal III 2022. Sementara investor juga akan mencermati fluktuasi nilai tukar rupiah.

Beberapa rekomendasi saham dari Dennies adalah BRPT, ADHI, dan PTBA.

Hal senada diungkapkan juga oleh CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya. Ia mengatakan pola gerak IHSG masih menunjukkan berada dalam rentang konsolidasi wajar.

William menilai selama IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekat, maka masih akan cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu mendatang.

“Para investor masih harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar dikarenakan sentimen dari fluktuasi harga komoditas,” ujar William.

William melanjutkan, nilai tukar rupiah juga masih akan terus membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. “Hari ini IHSG berpotensi terkoreksi,” pungkasnya.

Beberapa saham lainnya yang direkomendasikan oleh William adalah ITMG, UNVR, AALI, SMGR, GGRM, AKRA, JSMR dan WIKA.

 

Leave a Comment