Investasi jangka panjang adalah hal yang penting untuk merencanakan keperluan biaya di masa depan, seperti pendidikan anak atau persiapan masa tua. Jenis investasi ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuahkan hasil. Namun, umumnya timbal balik yang kita dapatkan juga lebih pasti dibandingkan investasi jangka pendek.
Harapannya dengan memahami jenis investasi ini, kita dapat merencanakan keperluan di masa mendatang dengan lebih baik. Pasalnya, kita perlu menyesuaikan kebutuhan dengan instrumen investasi yang tepat agar strategi keuangan tersusun lebih efektif.
Simak ulasan tentang pengertian, manfaat, dan jenis investasi jangka panjang berikut ini!
Pengertian Investasi Jangka Panjang
Ada dua jenis investasi, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Investasi jangka pendek memungkinkan kita untuk mendapat hasil secara cepat, tapi dengan risiko yang relatif tinggi.
Sementara itu, investasi jangka panjang adalah strategi untuk mengembangkan aset untuk tujuan jangka panjang. Oleh sebab itu, butuh waktu yang lebih lama supaya kita bisa mendapatkan hasilnya.
Umumnya, bentuk investasi semacam ini dipakai untuk mempersiapkan dana pendidikan anak atau dana pensiun.
Keuntungan berinvestasi dalam jangka waktu lama adalah risiko yang lebih minimal. Alasannya, instrumen jangka panjang umumnya menunjukkan perkembangan nilai positif jika dilihat dalam jangka waktu lama, misalnya 10 tahun. Makanya, jenis portofolio ini relatif lebih aman untuk mengembangkan aset kita.
Keuntungan kedua dari mengembangkan aset dalam jangka panjang adalah kita tidak perlu memantau pergerakan nilainya secara real-time dan hanya perlu menganalisis tren nilai dalam waktu tertentu, misal, 10 tahun ke belakang. Setelah itu, kita tinggal menyetor uang dan menunggu aset tersebut berkembang.
Manfaat Investasi Jangka Panjang
Manfaat investasi jangka panjang yang pertama adalah mengembangkan aset yang kita miliki. Semakin panjang waktu yang ditempuh, maka semakin bertambah pula nilai aset tersebut.
Alhasil, kekayaan kita bakal makin bertambah meskipun sudah tidak bekerja. Orang yang sukses mengelola investasi jangka panjang berpotensi mendapatkan pendapatan pasif dari keuntungannya.
Kedua, kita juga bisa mengejar laju inflasi atau kenaikan harga-harga. Seperti yang kita tahu, inflasi membuat nilai dari suatu nominal uang berkurang dari waktu ke waktu. Makanya, harga semangkuk bakso 10 tahun yang lalu tentu lebih murah dari harga bakso saat ini.
Berdasarkan data BPJS, rata-rata inflasi Indonesia periode 2007-2016 adalah 5,86 persen per tahun. Artinya, nilai dari uang kita terus berkurang 5,86 persen setiap tahunnya. Dengan investasi jangka panjang, aset tersebut bisa turut bertambah lewat keuntungan yang diterima per tahunnya sehingga bisa mengejar persentase tersebut.
Jenis Investasi Jangka Panjang Terbaik
Berikut ini adalah beberapa pilihan jenis investasi jangka panjang terbaik yang bisa kita pertimbangkan.
Emas
Emas adalah salah satu investasi yang paling aman. Pasalnya, harga emas selalu naik dan tidak begitu terpengaruh oleh inflasi. Bentuk investasi emas saat ini bermacam-macam, kita bisa langsung membeli secara online lewat aplikasi nabung emas atau emas batangan. Namun, perlu diperhatikan, perlu keamanan lebih jika ingin membeli emas batangan, misalnya dengan membayar jasa penitipan emas di bank atau membeli deposit box.
Saham Blue Chip
Membeli saham artinya kita membeli sekian persen kepemilikan sebuah perusahaan. Keuntungan yang bisa didapatkan dari saham adalah dividen (pembagian keuntungan perusahaan) tiap tahun dan selisih harga beli dengan harga jual.
Harga saham memang fluktuatif dalam jangka pendek. Namun, saham tertentu seperti saham blue chip menunjukkan tren nilai yang meningkat dalam jangka panjang.
Umumnya, perusahaan besar dan mapan yang mengeluarkan saham blue chip, yaitu dengan kapitalisasi pasar di atas Rp40 triliun. Beberapa contohnya adalah Indofood, Astra Internasional, Jasa Marga, hingga Waskita.
Reksa dana
Mengelola saham memang bukan pekerjaan semalam. Kita butuh waktu untuk mempelajari dan memantaunya. Jika memang kesulitan melakukan hal tersebut, kita bisa membeli reksa dana saham.
Pasalnya, dengan membeli reksa dana, kita bakal dibantu oleh manajer investasi untuk mengelola saham. Sehingga, tidak perlu repot lagi memikirkan naik turunnya nilai. Oleh sebab itu, jenis investasi ini cocok untuk pemula.
Uang yang kita setor bakal diakumulasikan dengan peserta reksa dana lain. Dana kumpulan tersebut bakal dikelola oleh manajer investasi untuk dikembangkan ke portofolio saham, obligasi, atau pasar uang. Namun, memang kita perlu mengeluarkan sedikit biaya atas jasa pengelolaan portofolio tersebut.
Ada empat jenis reksa dana, di antaranya reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran.
Deposito
Keuntungan dari deposito memang tidak sebesar instrumen investasi lain, namun masih menjadi pilihan banyak orang. Pasalnya, instrumen ini relatif aman dari risiko kerugian dengan bunga di atas tabungan biasa.
Namun, kita hanya bisa mencairkan deposito pada waktu tertentu yang sudah ditentukan. Kalau ingin lebih cepat, mau tak mau kita akan dikenakan denda.
Properti
Jenis investasi properti beragam, mulai dari rumah, ruko, hingga tanah. Namun yang jelas, harga properti relatif naik seiring bertambahnya tahun. Selain bisa kita jual kembali, aset properti juga bisa menghasilkan penghasilan pasif dengan menyewakan rumah atau kamar kos.
Itulah manfaat dan lima jenis investasi jangka panjang yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Tagged With : emas • investasi • investasi jangka panjang • reksadana • saham