Beli emas batangan maupun emas perhiasan merupakan aktivitas investasi favorit masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Namun, penyimpanan emas sering menghadirkan masalah tersendiri. Bagaimana cara menyimpan emas yang aman? Bagaimana pula jika terjadi masalah ini-itu yang dapat mengakibatkan nilainya berkurang?
Kalau Anda termasuk salah satu yang mencemaskan beragam masalah emas tersebut, mari simak artikel ini. Ada 3 solusi untuk 3 masalah emas yang paling sering terjadi.
1. Sertifikat Emas Hilang
Harga jual emas batangan maupun perhiasan yang Anda miliki akan jatuh apabila tidak ada sertifikat keaslian yang menyertainya. Masalahnya, kadang-kadang sertifikat bisa tercecer dan hilang. Hal ini terutama sering terjadi pada emas perhiasan, apalagi kalau itu merupakan barang warisan. Jadi, bagaimana solusinya?
Pegadaian menyediakan jasa taksiran untuk emas dan berlian. Jasa taksiran ini juga mencakup layanan sertifikasi atas barang berharga yang telah diuji. Biayanya cukup mahal, yakni sebesar 1,25% dari nilai taksiran emas. Tapi kalau Anda punya cukup banyak emas tanpa sertifikat, ini bisa jadi solusi demi mendapatkan harga jual lebih tinggi.
2. Warna Emas Kusam
Emas dapat berubah menjadi kusam jika terkena elemen kimiawi seperti wewangian atau lainnya. Akibatnya, tampilan perhiasan emas sering memburuk. Padahal perhiasan emas yang berpenampilan kusam bisa jadi akan mendapatkan harga jual yang buruk pula. Apa yang bisa kita lakukan?
Tak perlu khawatir. Beberapa toko perhiasan menjual cairan pembersih khusus logam mulia. Anda dapat menggunakannya untuk membersihkan perhiasan emas secara berkala ataupun saat akan menjualnya saja. Tapi, perhatikan cara penggunaan sebelum memanfaatkannya.
3. Emas Tanpa SNI
Bayangkan, Anda sudah menabung berbulan-bulan untuk membeli emas batangan 5 gram. Setelah membelinya, Anda baru sadar bahwa emas itu tidak berlabel SNI. Apakah ini artinya emas tersebut tidak berkualitas atau di bawah standar? Belum tentu.
Perlu diketahui, pegadaian dan toko emas umumnya memperlakukan emas dengan SNI dan emas tanpa SNI secara setara. Konsumen awam memang mengira label SNI memengaruhi harga logam mulia, tetapi realitanya tidaklah seburuk itu. Label SNI mungkin akan memungkinkan Anda menjual emas dengan harga lebih tinggi dalam transaksi antar individual secara langsung. Tapi kalau Anda membawanya ke pegadaian dan toko asalnya (tempat Anda membeli emas tersebut), taksiran gadai dan buyback akan sama saja dengan emas tanpa SNI.
Tagged With : emas batangan • investasi emas • logam mulia