Ini Dia Perusahaan Minyak Terbesar Di Indonesia

Kebanyakan orang hanya mengenal Pertamina sebagai BUMN yang mendominasi pengelolaan sumber daya migas di Indonesia. Padahal, ada banyak sekali perusahaan minyak lain yang beroperasi dari Sabang sampai Merauke. Perusahaan mana sajakah itu? Dan benarkah Pertamina merupakan perusahaan minyak terbesar di Indonesia?

Ini Dia Perusahaan Minyak Terbesar Di Indonesia

Data SKK Migas per kuartal I/2022 menunjukkan ada delapan (8) produsen minyak dan kondensat terbesar yang masing-masing menghasilkan lebih dari 10 ribu barel per hari. Berikut ini daftarnya beserta jumlah produksi berdasarkan data terakhir (barel per hari):

  1. Mobil Cepu Ltd (175.687)
  2. PT Pertamina Hulu Rokan (158.260)
  3. PT Pertamina EP (70.039)
  4. Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd (27.932)
  5. PT Pertamina Hulu Energi OSES (22.880)
  6. PT Pertamina Hulu Mahakam (22.653)
  7. Petrochina International Jabung Ltd (15.270)
  8. Medco E&P Natuna (11.029)

Grup Pertamina secara keseluruhan menghasilkan output terbesar, sehingga mereka selayaknya disebut perusahaan minyak terbesar di Indonesia. Namun, Mobil Cepu Ltd merupakan produsen terbesar jika dihitung output per perusahaan. Kepemilkan Mobil Cepu Ltd berada di tangan ExxonMobil (45%), Pertamina (45%) dan BUMD yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Blok Cepu (10%).

Hasil produksi beberapa perusahaan minyak terbesar di Indonesia itu kalah jauh dibandingkan raksasa migas dunia. Perusahaan penghasil minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco, memiliki output lebih dari 9 juta barel per hari berdasarkan data akhir tahun 2021.

Petrobras (Brazil) dan PetroChina (RRC) pada urutan kedua dan ketiga pun tak mampu menyaingi Aramco, dengan output masing-masing 2,7 juta dan 2.4 juta barel per hari. Tujuh perusahaan berikutnya dalam daftar produsen minyak terbesar di dunia adalah BP (Inggris), Chevron (AS), Shell (Belanda), ExxonMobil (AS), ConocoPhilips (AS), Sinopec (RRC), dan Total (Prancis).

Apakah perusahaan minyak Indonesia juga bisa ikut tampil di kancah internasional? Mengingat Indonesia memiliki cadangan minyak yang telah menipis, kemungkinannya sangat kecil selama belum ada area eksplorasi baru.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada bulan Februari 2023 pernah mengatakan kepada media massa bahwa cadangan minyak Indonesia saat ini diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 hingga 10 tahun. Asumsi itu dibuat berdasarkan pertimbangan laju konsumsi saat ini serta belum adanya temuan baru. Namun, beliau mengungkap pula bahwa Indonesia masih memiliki 6 sampai 7 potensi area baru untuk dikembangkan.

Tagged With :

Leave a Comment