Ingin Merintis Bisnis? Ini Cara Merencanakan Bisnis Untuk Pemula

Di tengah perkembangan pesat bisnis rintisan yang kini berani bersaing dengan perusahaan yang telah lama ada, Anda mungkin tertarik untuk membuat rencana bisnis Anda sendiri. Perkembangan dunia bisnis di tanah air semakin menggairahkan bersamaan dengan pertumbuhan teknologi yang melaju kencang. Maka, jika Anda mempunyai jiwa entrepreneur inilah kesempatan Anda.

Perencanaan matang dalam membangun bisnis adalah langkah awal yang harus Anda lakukan. Dengan rencana ini Anda akan memperoleh gambaran tentang hal-hal yang harus dilakukan untuk bisnis Anda. Keputusan-keputusan Anda ke depannya akan lebih terorganisir berdasarkan business plan yang telah Anda susun. Lalu, bagaimana cara membuat bussines plan yang baik?

Elemen Penting Rencana Bisnis

Ingin Merintis Bisnis? Ini Cara Merencanakan Bisnis Untuk Pemula

Perencanaan bisnis yang baik harus memuat sepuluh elemen penting. Elemen-elemen tersebut adalah ringkasan eksekutif, misi, latar belakang perusahaan, deskripsi produk, rencana pemasaran, analisis kompetitor, analisis SWOT, pengoperasian, rencana finansial, dan timeline. Di bawah ini, kami akan membahas satu persatu elemen untuk Anda.

  1. Ringkasan Eksekutif

Ringkasan eksekutif merupakan hal yang harus Anda sajikan paling pertama dalam business plan Anda. Elemen ini memuat apa saja yang ingin Anda capai dari bisnis ini. Bagian ini memuat visi dan misi perusahaan serta deskripsi singkat produk atau servis yang Anda sediakan. Akan lebih baik jika Anda menerangkan bagaimana sepak terjang Anda dalam dunia bisnis dan tujuan Anda.

  1. Misi

Misi yang telah Anda tulis secara singkat di bagian ringkasan eksekutif harus dijelaskan lebih lanjut pada bagian misi. Bagian ini harus memuat visi misi bisnis Anda, nilai yang harus dijunjung oleh para pekerja, dan tujuan serta target perusahaan.

  1. Latar Belakang Perusahaan

Bagi Anda yang baru pertama merintis bisnis, latar belakang perusahaan Anda harus memuat beberapa hal yang menjanjikan bagi investor. Bagaimana keahlian dan latar belakang studi Anda. Apa yang telah Anda capai sebelumnya dan pengalaman Anda pada sektor yang sama. Anda juga bisa menyertakan testimoni produk atau servis Anda di bagian ini.

  1. Deskripsi Produk/Servis

Selanjutnya, rencana bisnis harus memuat deskripsi produk atau servis. Anda harus menerangkan produk Anda sedetail mungkin. Ceritakan tentang kelebihan produk Anda dibanding kompetitor lainnnya. Tentukan harga produk atau servis Anda. Tulis tentang bagaimana Anda mendapat barang mentah, pengolahan, packaging, dan distribusi produk atau servis yang akan Anda sediakan.

  1. Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran harus memuat tentang strategi Anda dalam melakukan pemasaran produk atau servis. Strategi yang dimuat harus melalui rangkaian proses yang sistematis dan melalui koordinasi yang jelas dalam pengambilan rencana pemasaran. Rencana pemasaran yang efektif dan efisien sangat menentukan keberhasilan bisnis dengan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Rencana pemasaran dibuat setelah membuat analisa pasar. Anda harus melakukan penelitian tentang segala aspek yang memengaruhi bisnis Anda sehingga target pasar bisa ditentukan. Eksekusi rencana ini tidak hanya terbatas secara online, namun harus juga ada keseimbangan antara pemasaran secara konvensional dan pemasaran secara online.

  1. Analisis Kompetitor

Bagian selanjutnya adalah Analisis penting sebelum memulai bisnis ini dapat Anda mulai dengan analisis kompetitor dan menentukan jenis bisnis apa saja yang termasuk ke area kompetisi Anda. Hal ini bertujuan untuk membantu memetakan kompetisi yang ada. Pembatasan ini akan membantu agar Anda tidak menganalisis perusahaan yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali.

Setelah menentukan jenis usaha atau bisnis, Anda bisa mencari informasi tentang siapa saja yang menjadi kompetitor Anda. Kemudian nilailah para kompetitor Anda dengan indikator-indikator yang ingin Anda bandingkan dengan bisnis Anda. Bisa mulai dari inovasi, penjualan, pelayanan, pemasaran, testimoni pelanggan, lingkungan kerja, dan lain sebagainya.

Ketika Anda menemukan kompetitor yang lebih unggul dalam satu hal daripada bisnis yang Anda lakukan, Anda bisa belajar dari kompetitor Anda. Anda bisa membuat perubahan untuk memperbaiki pelayanan dan kualitas produk, berkompetisi lebih baik, mendapatkan keuntungan lebih, memperluas relasi, dan membuat bisnis Anda lebih menarik bagi pelanggan.

  1. Analisis SWOT

Analisis strength, weakness, opportunity, dan threat atau biasa disingkat analisis SWOT adalah bagian dari rencana bisnis yang akan dibahas. Secara umum analisis SWOT dibagi dalam dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) masuk ke dalam kategori faktor internal. Sedangkan opportunity (peluang) dan threat (ancaman) adalah faktor eksternal.

Kekuatan atau strength adalah kelebihan yang dimiliki suatu perusahaan yang bisa memberikan pengaruh positif baik untuk saat ini maupun untuk ke depannya. Kelemahan atau weakness adalah kekurangan yang dimiliki suatu perusahaan yang bisa memberikan pengaruh negatif baik untuk saat ini maupun untuk ke depannya. Kelemahan ini juga bisa dijadikan motivasi untuk memperbaiki bisnis.

Peluang atau opportunity dapat dimaknai sebagai kesempatan yang timbul di luar perusahaan itu sendiri yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Sedangkan ancaman atau threat adalah kemungkinan yang mungkin saja hadir dan menghambat perkembangan bisnis. Keempat faktor ini akan menunjukkan bagian dari bisnis yang harus ditingkatkan dan diperbaiki agar lebih baik.

  1. Operasional Bisnis

Elemen yang akan kita bahas setelah analisis SWOT adalah operasional bisnis. Operasional secara umum membahas tentang pengelolaan secara maksimal dalam penggunaan berbagai faktor produksi, mulai dari sumber daya manusia, mesin, peralatan, bahan mentah, dan faktor produksi lainnya dalam proses mengubahnya menjadi produk.

Operasional bisnis Anda harus berisi informasi tentang kebutuhan fisik pada kegiatan bisnis Anda, seperti gedung atau tempat fisik untuk bekerja, fasilitas, dan peralatan yang dibutuhkan. Tergantung dengan jenis bisnis Anda, Anda juga dapat memuat kebutuhan inventarisasi, pemasok, dan deskripsi bagaimana produk dibuat.

  1. Rencana Finansial

Rencana finansial adalah dasar perhitungan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk merealisasikan rencana yang Anda akan kelola serta berapa perhitungan besar revenue yang akan dihasilkan. Pentingnya Anda harus punya perencanaan keuangan dalam berbisnis, Termasuk yang menyangkut pengembalian modal atau dikenal dengan istilah break event point. Lebih baik jika Anda mampu membuat ramalan untuk dua hingga tiga tahun ke depan.

  1. Timeline

Yang terakhir dalam penyusunan business plan adalah timeline. Hal-hal yang harus Anda lakukan dalam waktu dua tahun harus dimuat di sini. Timeline ini memuat ke mana arah bisnis Anda akan berjalan dan proyeksi atas penjualan. Bagian ini juga menjelaskan secara lengkap tentang keadaan bisnis Anda saat ini. Timeline Anda harus merefleksikan kapasitas Anda dalam rentang waktu tertentu.

Timeline akan lebih baik jika berisi prosedur legal yang harus Anda penuhi, penentuan kantor atau tempat produksi, ekspektasi untuk penelitian dan keperluan pengembangan, pembelian atau penyewaan alat, dan pengurusan semua izin yang diperlukan. Pencarian tenaga kerja, tanggal untuk memulai pemasaran, dan tanggal memulai produksi harus terangkum pada bagian ini.

Kepastian data dalam membuat rencana bisnis ini sangat diperlukan karena akan berefek pada masa depan usaha Anda. Pastikan Anda membuat rencana dengan data yang pasti bukan hanya kira-kira, banyak mengumpulkan informasi valid, dan jelas serta detail. Tunggu apa lagi? Siapkan ide-ide cemerlang Anda ide usaha yang brilian untuk di coba dalam berbisnis.

Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Tagged With :

Leave a Comment