Imbal Hasil Treasury Naik di Level Tertinggi, Wall Street Ditutup Beragam

Pada perdagangan Senin (22/8/2023), Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street, ditutup beragam, di tengah imbal hasil Treasury AS yang naik ke level tertinggi dalam satu dekade.

Nasdaq melonjak lebih dari 1 persen pada Senin (21/8) karena investor menunggu pertemuan Federal Reserve pada Jumat minggu ini di Jackson Hole, Wyoming.

Mengutip Reuters, Selasa (22/8), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 36,97 poin atau 0,11 persen menjadi 34.463,69, S&P (.SPX) naik 30,06 poin atau 0,69 persen menjadi 4.399,7, dan Nasdaq (.IXIC) naik 206,81 poin atau 1,56 persen menjadi 13.497,59.

Indeks Dow Jones Industrial dan S&P 500 mengembalikan kenaikan awal dan Nasdaq Composite naik karena optimisme pendapatan. Sementara Nvidia (NVDA.O) memimpin kenaikan di antara saham semikonduktor karena HSBC menaikkan harga targetnya pada saham tersebut.

Imbal hasil Treasury AS dengan jangka waktu lebih panjang melonjak, dengan imbal hasil obligasi 30 tahun mencapai 4,474 persen, yang merupakan level tertinggi sejak April 2011. Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga.

Sementara Treasury 10 tahun mencapai 4,354 persen, tertinggi sejak November 2007, sebelum keruntuhan Lehman Brothers selama setahun yang menyebabkan Krisis Keuangan Besar.

“Masyarakat mulai khawatir terhadap aksi jual (obligasi) dan menantikan (Ketua Federal Reserve Jerome) Powell dan apa yang dia katakan akhir pekan ini tentang tingkat suku bunga tertinggi,” kata kepala strategi global Principal Global Investors, Seema Shah.

Pasar saat ini berasumsi Ketua Federal Reserve atau the Fed, Jerome Powell, akan memperhatikan lonjakan hasil dan data ekonomi yang kuat pada konferensi The Fed di Jackson Hole.

Mayoritas analis memprediksi The Fed selesai mendaki, sementara pedagang bertaruh pada peluang 40 persen dari kenaikan Fed terakhir pada bulan November.

CENDERUNG DATAR

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways atau cenderung datar pada perdagangan Selasa (22/8). Pada perdagangan Senin (21/8), Indeks saham ditutup menguat 6,121 poin (0,09 persen) ke level 6.866,033.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan IHSG di rentang 6.757-6.954. Pola pergerakan IHSG masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dan berpotensi mengalami tekanan terbatas yang diiringi oleh sentimen negatif dari terjadinya capital outflow selama bulan Agustus.

“Masih adanya risiko koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor. Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways,” kata William, Selasa (22/8).

Di sisi lain, masih adanya potensi teknikal rebound masih terlihat hingga saat ini mengingat support level masih dapat dipertahankan di tengah tekanan yang berlangsung, tetapi potensi tekanan jangka pendek masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Sementara itu, tim analis MNC Sekuritas mengingatkan waspada area support di 6.834, apabila IHSG break area tersebut, maka koreksi akan masih berlanjut untuk dengan arah ke rentang 6.793-6.800.

“Namun, apabila masih sanggup berada di atas 6.834, maka IHSG masih berpeluang menguat untuk membentuk label merah ke arah 6.966-7.013,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.

Berikut adalah rekomendasi saham dari MNC Sekuritas, yaitu ENRG, INDY, PGAS dan UNTR.

  1. ENRG-Buy on Weakness

Buy on Weakness: 234-240

Target Price: 260, 280

Stop loss: below 230

  1. INDY-Buy on Weakness

Buy on Weakness: 2.000-2.050

Target Price: 2.120, 2.200

Stop loss: below 1.955

  1. PGAS-Buy on Weakness

Buy on Weakness: 1.425-1.470

Target Price: 1.515, 1.560

Stop loss: below 1.420

4. UNTR-Buy on Weakness

Buy on Weakness: 25.550-26.475

Target Price: 28.175, 29.675

Stop loss: below 24.475.

 

 

Leave a Comment