Fluktuasi Bitcoin relatif minim selama beberapa bulan terakhir. Namun, situasi berubah drastis pada pekan ini. Kurs BTC/USD ambles dari sekitar $29,000 pada pembukaan awal pekan, hingga mencapai level terendah dua bulan pada kisaran $25,000 pada hari Jumat ini (19/8/2023). Apa yang menyebabkan kejatuhan harga Bitcoin kali ini?
Kemerosotan harga Bitcoin sebenarnya tak lepas dari perkembangan ekonomi dunia belakangan ini. Sentimen pasar yang buruk juga mendorong para investor untuk melepas instrumen investasi yang dianggap berisiko tinggi, termasuk mata uang kripto. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai dua (2) faktor yang menyebabkan penurunan harga Bitcoin sekarang:
- Ekspektasi suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Bitcoin dan mata uang kripto lain sebelumnya naik daun dalam masa-masa suku bunga rendah. Selaras dengan itu, kripto turun pamor setelah suku bunga dunia meningkat.
Suku bunga Amerika Serikat, Zona Euro, dan beberapa negara lain nyaris nol, sehingga para investor mencari instrumen investasi lain yang dapat memberikan keuntungan lebih besar salah satunya, kripto. Namun, situasi berubah lantaran bank-bank sentral dunia beramai-ramai menaikkan suku bunga untuk menanggapi kenaikan inflasi pasca pandemi COVID-19.
Suku bunga bank sentral di AS, Eropa, Inggris, dan berbagai wilayah lain kini bertengger pada rekor tertinggi dalam beberapa puluh tahun terakhir. Lebih dari itu, pasar memperkirakan mereka akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi sampai memasuki tahun 2024. Investor lantas melepas holding kripto mereka, karena memprediksi cuan dari menyimpan dana dalam instrumen investasi konvensional mungkin lebih besar daripada kripto yang sudah lesu sejak tahun lalu.
- Likuidasi posisi trading yang menggunakan leverage.
Dalam dunia keuangan, kita mengenal istilah trading dengan leverage atau “margin trading“. Praktik ini terjadi ketika trader “meminjam” dana dengan menyediakan sejumlah dana sebagai jaminan untuk memperbesar daya beli modalnya secara proporsional. Modal yang semestinya hanya bisa dipakai untuk membeli 1 BTC, kemungkinan bisa dipakai untuk membeli 2 BTC atau lebih dengan adanya leverage.
Praktik margin trading seperti ini dapat meningkatkan laba trader. Namun, ada pula kekurangannya. Suatu posisi trading akan ditutup atau dilikuidasi secara paksa apabila trader tidak dapat menyediakan dana yang memadai sebagai jaminannya.
Coinglass melaporkan bahwa sekitar $821 juta posisi trading long dalam BTC dan ETH mengalami likuidasi hari ini. Ini merupakan likuidasi BTC dalam satu hari yang berskala paling besar sejak Juni 2022.
Ketika posisi trading long dilikuidasi, terjadi transaksi jual secara otomatis pada semua posisi tersebut. Alhasil, likuidasi massal seperti itu jelas sekali berdampak negatif terhadap harga Bitcoin.
Tagged With : analisa fundamental • Cryptocurrency