Pandemi virus corona ikut mempengaruhi harga logam mulia maupun perhiasan emas, seperti berlian. Jika ditanya, “Bagaimana kondisi harga berlian saat ini?” maka akan sangat sulit menjawabnya. Jika anda mengoleksi perhiasan berlian atau menjadikannya sebagai komoditi untuk investasi, maka pertanyaan di atas pastinya perlu untuk anda.
Sebenarnya, kehancuran harga berlian sudah terjadi selama beberapa tahun. Namun, kondisinya diperburuk oleh covid-19, penyakit akibat virus corona yang telah membuat perekonomian dunia ikut ‘lockdown.’ Akibatnya, banyak toko perhiasan terpaksa tutup. Hal ini memicu turunnya harga saham di perusahaan-perusahaan pertambangan berlian.
Bahkan, kondisinya lebih parah pada perusahaan-perusahaan kecil yang bergerak di bidang pertambangan berlian, seperti Petra Diamonds. Penurunan sahamnya lebih menyedihkan lagi, yakni mencapai 75% sejak perjangkitan virus dimulai bulan Januari lalu. Perusahaan-perusahaan pertambangan besar juga terhimbas dengan serius.
Fakta Tentang Harga Berlian Dunia Akibat Covid-19
Serangan Covid-19 telah menyebatkan seluruh dunia terkejut, karena terjadinya perubahan supply dan demand untuk semua komoditi. Berikut adalah beberapa fakta penting tentang harga berlian di tengah pandemi covid-19:
Alrosa dan De Beers
Ini adalah berlian terbaik di Russia. Meski pemerintah Russia memberikan perlindungi terhadap mata uang Russia Ruble, harga Alrosa tetaplah turun, bahkan mencapai 30%. Hal yang sama juga dialami De Beers, perusahaan yang pernah nyaris memonopoli produksi dan pemasaran batu mulia. Perusahaan ini terpaksa menutup outlet retail miliknya di negara-negara besar yang menjadi pasarnya selama ini, seperti London, paris, Saudi Arabia, Canada, Russia, dan Amerika Serikat.
Penutupan outletnya dilakukan untuk melindungi staf dan konsumen dari virus corona. Sementara itu, penjualan online tetap berlanjut. Namun, Da Beers harus dihadapkan dengan fakta menyedihkan dalam perjuaan online. Pasalnya, berlian di layar komputer tetaplah sama. Sulit untuk membedakan berlian asli dengan berlian sintetis, karena kecerahan gambar di layar ponsel atau layar laptop berbeda-beda. Jika pencahayaannya baik, bisa saja berlian sintetis terlihat lebih menarik dibanding berlian berkualitas tinggi.
Konsumen yang tidak begitu paham tentang berlian bisa saja keliru dalam mengambil keputusan. Sulit bagi seorang tenaga marketing untuk meyakinkan konsumen kalau berlian yang harganya lebih mahal lebih baik daripada berlian sintesis. Akibatnya, konsumen melakukan perbandingan sendiri. Jika berlian De Beers dibandingkan dengan berlian sintetis, harga De Beers pastinya lebih mahal.
Pembatalan Event Penting
Beberapa event yang dibatalkan turut mempengaruhi harga berlian. Sejumlah event perjualan, seperti yang diadakan di Bostwana (sebuah pusat pertambahan berlian Afrika untuk De Beers) terpaksa dibatalkan karena calon pembeli tidak bisa datang ke tempat acara.
Kondisi yang sama terjadi di daerah lain. Misalnya, perusahaan-perusahaan yang memproduksi batu berlian kualitas rendah di India terpaksa tutup karena ketiadaan bahan baku. Akibatnya, sekitar 200.000 orang pekerja diperkirakan melakukan eksodus massal dari pusat pengolahan berlian di Surat.
Operasi Pertambangan Marjinal
Baru-baru ini, koran Financial Times melaporkan bahwa sejumlah operasi pertambangan berlian skala kecil akan berhenti beroperasi jika kondisi perekonomian global masih sama. Misalnya adalah Gem Diamonds yang terletak di London. Seorang analist berlian asal New York bernama Paul Zimnisky mengatakan bahwa harga berlian rata-rata jatuh antara 15% hingga 20% dalam satu bulan terakhir.
Reaksi Para Pedagang Berlian
Para pedagang berlian tentunya tidak menyukai informasi yang mereka lihat dan mereka tonton, terutama jika informasi tersebut dilaporkan di publikasi perdagangan. Pasalnya, informasi tersebut dapat mempengaruhi harga saham perusahaan tambang secara lebih serius. Bahkan, sebuah media dan platform dagang ternama dalam industri berlian bernama Rapaport Report baru-baru ini menjadi sasaran kemarahan para pedagang berlian setelah media ini melaporkan penurunan harga semua komoditi berlian rata-rata 7% hingga 9%.
Reaksi para pelaku di industri ini datang begitu cepat. Bahkan, sejumlah pedagang berlian menarik bahannya dari situs Rapaport setelah laporan tersebut. Sebagian lagi meminta agar platform trading komoditi berlian diganti. Namun, pendiri sekaligus pimpinan Rapaport bertahan dengan daftar yang dikeluarkan, demikian juga dengan akurasi berita yang mereka keluarkan, sekalipun sejumlah pedagang berlian menarik komoditinya dari situs Rapaport.
Realita Pasar Berlian
Martin Rapaport menegaskan bahwa penurunan harga berlian mencerminkan terjadinya perubahan besar di pasar berlian selama pandemi Covid-19. Itu adalah faktanya. Meskipun banyak pedagang berlian ingin mempertahankan nilai barang dagangannya, hal itu nyaris mustahil dengan kondisi perekonomian dunia seperti sekarang ini.
Mungkin, orang yang membeli berlian dalam 12 bulan terakhir akan merasa bahwa mereka membelinya terlalu mahal. Sebenarnya, justru harga berlianlah yang turun terlalu drastis dalam beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, kita akan melihat banjir transaksi berlian dalam 12 bulan ke depan, ketika para pedagang perhiasan terpaksa melepas sebagian persediaannya untuk mendapatkan kas. Tentunya, ini bukanlah situasi yang menyenangkan bagi siapapun. Semoga covid-19 dapat tertangani di seluruh dunia, agar kondisi tidak semakin memburuk lagi.
Tagged With : harga berlian • harga komoditas • harga logam mulia • komoditas