Euro berusaha menguat terhadap Dolar AS. Di sesi perdagangan Rabu sore ini, EUR/USD tampak diperdagangkan di posisi 1.1006, hanya mendulang kenaikan tipis 0.05 persen dari posisi sebelumnya. Pasar forex sendiri memang kalem pekan ini menjelang pertemuan para petinggi bank sentral di simposium Jackson Hole.
Dengan pasar yang sangat mengekspektasikan bahwa bank sentral AS dan Uni Eropa akan melakukan pelonggaran moneter signfikan, maka Outlook untuk EUR/USD akan sangat bergantung pada apakah para pembuat kebijakan nantinya akan memenuhi ekspektasi pasar tersebut.
Pasar Ekspektasikan Pidato Dovish Powell Di Jackson Hole
Para pejabat dari bank-bank sentral mayor yang akan berkumpul di Jackson Hole, Wyoming, pada Kamis dini hari nanti, akan memusatkan perhatian mereka pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell.
Komentar Powell menjadi fokus pasar, setelah pekan lalu, pasar dihebohkan oleh inversi yield curve obligasi pemerintah AS minggu lalu. Inversi yield curve merupakan salah satu sinyal yang menunjukkan peningkatan risiko resesi. Itu artinya, The Fed sebagai bank sentral AS diperkirakan harus menurunkan lagi suku bunganya pada bulan September mendatang, sebagai langkah antisipasi. Juli lalu, The Fed juga telah memotong suku bunganya untuk pertama kali pasca krisis finansial.
“Dalam skema yang lebih besar, pasar tampak relatif range-bound, dengan fokus ke pertemuan Jackson Hole akhir pekan ini,” kata Manuel Oliveri, pakar forex di Credit Agricole.
Oliveri mengekspektasikan, Euro akan menguat ke posisi $1.12 pada bulan September mendatang, kendati European Central Bank diekspektasikan akan memotong suku bunga dan melonggarkan stimulus melalui skema LOTR. Sejatinya, pelonggaran moneter memang melemahkan mata uang. Namun, kali ini tidak. Menurut Oliveri, stimulus fiskal akan membantu untuk menguatkan mata uang Single Currency tersebut.