Dolar AS Terjun Bebas Pasca Buruknya Data NFP

Dolar AS tumbang setelah data Non Farm Payroll (NFP) dan Upah Pekerja AS untuk bulan Mei dilaporkan turun drastis. Di sesi perdagangan akhir pekan ini, penurunan Indeks Dolar (DXY) bahkan mencapai level terendah sejak tanggal 26 Maret di posisi 96.56.

NFP AS hanya mencetak 75,000 jobs baru pada bulan Mei 2019, meleset jauh dari ekspektasi 177,000 dan jeblok dari sebelumnya di 224,000. Padahal, dibutuhkan setidaknya angka NFP 100,000 per bulan untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan populasi usia produktif.

Data Ketenagakerjaan AS diperburuk pula oleh data Upah Rata-Rata (Average Hourly Earnings) yang stagnan di 0.2 persen, di bawah harapan kenaikan tipis 0.3 persen. Sementara Tingkat Pengangguran tidak berubah di level 3.6 persen, terendah sejak 49 tahun terakhir.

 

Rate Cut The Fed Makin Santer

Data ekonomi yang melemah–utamanya data Ketenagakerjaan yang menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan kebijakan moneter–kian mendukung isu bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunganya (Rate Cut) tahun ini. Dolar AS sendiri sudah jeblok 1.2 persen dalam sepekan ini menyusul naiknya ekspektasi Rate Cut di kalangan investor.

“Data ini adalah data yang lemah. Dan sudah cukup lemah untuk membuka kemungkinan pembicaraan Rate Cut pada bulan Juni,” kata Greg Anderson, ahli forex dari BMO Capital Markets, New York.

Sebelumnya, wacana Rate Cut merebak setelah Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Selasa (04/Juni) lalu menyatakan perlunya pengawasan ketat akan dampak dari proteksi perdagangan yang sedang digencarkan presiden AS.

“Kita tidak tahu bagaimana atau kapan masalah tersebut akan terselesaikan,” kata Powell dalam pidatonya. “Kami akan mengawasi secara ketat implikasi dari perkembangan ini (perang dagang) terhadap Outlook ekonomi AS dan seperti biasanya, kami akan bertindak dengan kesesuaian demi melanjutkan ekspansi, dengan data ketenagakerjaan yang kuat dan inflasi yang mendekati target kami.”

Data ketenagakerjaan yang lemah menambah panjang daftar indikator ekonomi AS yang melambat. Di antaranya, data Consumer Spending, Investasi Bisnis, Manufaktur, dan Home Sales.

Leave a Comment