Memasuki sesi Eropa Senin (04/Februari) sore, Dolar AS masih bertahan di level tinggi satu pekan terhadap Yen Jepang. Non Farm Payroll (NFP) dan data ISM Manufaktur AS akhir pekan lalu, yang lebih tinggi daripada ekspektasi, membuat para investor tetap membeli Dolar meski The Fed masih pada sentimen dovish-nya. Namun, libur pasar Asia dalam rangka Imlek diperkirakan akan membatasi gerak pasar forex hari ini.
Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa data NFP AS di bulan Januari 2019 melejit ke 304,000. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak 11 bulan terakhir, dan mematahkan ekspektasi NFP AS di level 165,000.
Dua jam pasca rilis NFP AS, terbit pula data PMI Manufaktur ISM AS yang menunjukkan kenaikan ke level 56.6 pada bulan Januari 2019, dari sebelumnya di level 54.1. Haisl tersebut jelas mematahkan ekspektasi yang memperkirakan tak akan ada perubahan.
Dolar AS Hari Ini: Masih Prima
Indeks Dolar AS (DXY)–yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang mayor lainnya–naik 0.09 persen ke 95.70 saat berita ini ditulis. Sedangkan USD/JPY menambah penguatan hingga 0.37 persen ke 109.89 dalam time frae satu jam, memperpanjang kenaikan 0.59 persen yang tercapai pasca rilis data ekonomi AS akhir pekan lalu.
Nick Twidale, Chief Operating Officer di Rakuten Securities mengatakan bahwa Non Farm Payroll AS menunjukkan data yang kuat, sehingga mendukung Dolar AS. The Fed yang dovish sempat melemahkan Dolar terhadap Yen, tetapi kenaikan saham-saham dan solidnya data ekonomi AS membuat pelemahan tersebut tak berlangsung lama.
Hal ini seolah mengindikasikan kelegaan para trader. Setidaknya, bank sentral AS tak sampai harus memotong suku bunga untuk mendukung perekonomian AS tahun ini, meskipun kecil harapan untuk menaikkannya sekencang tahun lalu.