Dividen Interim Dalam Saham dan Cara Mendapatkannya

Topik dividen interim semakin sering muncul dalam berita-berita saham belakangan ini. Banyak saham mengumumkan pembagian dividen interim, termasuk SIDO, ASII, AKRA, dan masih banyak lagi. Sebaliknya, ada pula TLKM yang menjadi headline karena tak menjadwalkan pembagian dividen interim tahun ini –padahal biasanya mereka memberikannya.

Apa itu dividen interim dan bagaimana cara mendapatkannya? Artikel ini akan mengulasnya dengan bernas.

Dividen Interim Dalam Saham dan Cara Mendapatkannya

Apa itu Dividen Interim?

Dividen interim adalah jenis dividen yang ditentukan dan dibagikan sebelum adanya keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pembagian dividen interim biasanya ditentukan oleh direksi (manajemen perusahaan) dengan persetujuan dari dewan komisaris, berdasarkan prosedur yang digariskan dalam anggaran dasar perseroan.

Dana yang dialokasikan untuk dividen interim bersumber dari keuntungan perusahaan sementara (belum tutup buku akhir tahun). Di sisi lain, RUPS baru akan dilaksanakan setelah perseroan sudah tutup buku untuk tahun fiskal tertentu.

RUPS berikutnya akan menentukan jumlah dividen total untuk tahun buku yang baru saja berakhir. Apabila jumlah dividen total lebih besar daripada jumlah dividen interim, maka selisihnya akan dibagikan sebagai dividen final setelah RUPS.

Kapan Pembagian Dividen Interim?

Tidak ada kewajiban bagi emiten untuk membagikan dividen. Namun, emiten BEI yang memperoleh laba umumnya memberikan dividen sebanyak satu kali dalam setahun (setelah disetujui RUPS). Selain itu, ada pula emiten yang membagikan dividen sebanyak lebih dari satu kali dalam setahun.

Apabila suatu emiten membagikan dividen sebanyak lebih dari satu kali dalam setahun, maka kemungkinan besar salah satunya merupakan dividen interim. Pembagian dividen interim lazimnya terjadi pada kuartal keempat (Oktober-November-Desember), setelah perseroan mendapatkan laba melimpah selama kuartal pertama hingga ketiga.

Baca Juga:   Dampak Kenaikan Suku Bunga BI yang Perlu Diketahui Trader

Beberapa perseroan dapat pula membagikan dividen dengan frekuensi lebih tinggi, misalnya setiap kuartal. Dalam situasi seperti itu, dividen interim dapat diberikan 2-3 kali dalam setahun pada tiap awal kuartal baru setelah penutupan kuartal sebelumnya.

Bagaimana Cara Mendapatkan Dividen Interim?

1. Pilih Saham yang Tepat

Sebagaimana telah disebutkan di atas, emiten tak berkewajiban membagikan dividen. Namun, kita sebagai investor dapat memprediksi emiten mana saja yang punya probabilitas tinggi untuk membagikan dividen interim.

Kalau berminat untuk memperoleh dividen interim, pilihlah saham-saham yang memiliki beberapa ciri-ciri berikut ini:

  • Emiten memiliki riwayat rajin berbagi dividen sebanyak minimal satu atau dua kali per tahun, selama minimal tiga tahun terakhir. Apabila emiten baru IPO atau belum lama terdaftar di BEI, maka perhatikanlah bab kebijakan dividen dalam prospektus –apakah emiten berniat untuk menahan laba, atau ingin membagikan dividen sesegera mungkin?
  • Emiten melaporkan raihan laba yang besar pada kuartal pertama, kedua, dan ketiga. Selain itu, emiten memiliki profitabilitas yang tinggi, arus kas yang lancar, dan beban utang yang terkendali.
  • Emiten sudah atau nyaris merealisasikan target penjualan dalam tahun yang ditentukan.

2. Beli Saham Sebelum atau Saat Cum Date

Pembagian dividen interim mengikuti ketentuan yang sama dengan dividen final. Investor yang ingin memperoleh dividen interim harus membeli saham paling lambat pada cum date. Investor selanjutnya dapat menyimpan saham itu, ataupun menjualnya setelah tanggal ex date. Dividen interim akan dibagikan pada payment date, biasanya beberapa pekan setelah cum/ex date.

Emiten biasanya mengumumkan tanggal-tanggal penting itu segera setelah memutuskan jumlah pembagian dividen interim. Kita dapat mengetahuinya dari situs Bursa Efek Indonesia, media massa, ataupun platform trading saham.

Baca Juga:   Merangkum Dampak Tapering The Fed Terhadap Reksa Dana

Satu hal penting perlu diperhatikan: Harga saham biasanya meningkat menjelang cum date, kemudian jatuh setelah ex date. Fenomena yang dijuluki “dividend trap” itu bisa mengakibatkan kita mengalami kerugian akibat penurunan harga saham, meskipun berhasil memperoleh dividen yang besar. Oleh karena itu, kalau sudah memprediksi saham-saham mana yang bakal memberikan dividen interim, para dividend hunter sebaiknya segera mengakumulasi saham-saham tersebut sejak jauh-jauh hari saat harganya masih murah.

Tagged With :

Leave a Comment