Dipimpin Dow Jones yang Naik 1,76 Persen, Wall Street Melesat Tajam

Dipimpin Dow Jones Industrial Average yang kenaikannya paling tinggi sejak tiga bulan terakhir, ketiga indeks utama Wall Street melesat tajam pada perdagangan Senin (21/6/2021) waktu setempat.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,76 persen menjadi 33.876,97, sedangkan S&P 500 naik 1,40 persen menjadi 4.224,79. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,79 persen menjadi 14.141,48.

Dilansir dari Reuters, kenaikan Dow Jones tertinggi lebih dari tiga bulan karena investor ramai-ramai kembali ke sektor energi dan sektor lain. Pergerakan ini diperkirakan akan mengungguli karena ekonomi mulai pulih dari pandemi.

Pergerakan bursa saham pada awal pekan ini juga merupakan rebound tertinggi dari minggu lalu, ketika pejabat The Fed mengisyaratkan bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih cepat.

Ucapan pejabat tersebut membuat investor khawatir karena moneter memicu putaran ambil untung yang menghapus keunggulan nilai saham atas pertumbuhan bulan ini dan kinerja mingguan terburuk untuk Dow dan S&P 500 dalam beberapa bulan.

“Tema keseluruhan di sini adalah pasar masih tidak tahu apakah menginginkan uang mudah atau uang ketat dan sedang dalam tarik tambang,” kata Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan derivatif di Charles Schwab, dikutip kumparan, Selasa (22/6).

Dengan naiknya pergerakan ini, Indeks nilai S&P 500. mencakup bank, energi, dan sektor sensitif ekonomi lainnya telah memimpin kenaikan saham AS sepanjang tahun ini. melonjak 1,9 persen. Ini juga mengungguli kenaikan 0,9 persen dalam indeks pertumbuhan.

Semua 11 indeks sektor S&P 500 naik, dengan energi melonjak 4,3 persen dan memimpin, diikuti oleh sektor keuangan naik 2,4 persen. Saham Microsoft Corp naik 1,2 persen menjadi ditutup pada level tertinggi sepanjang masa.

Russell 2000 berkapitalisasi kecil dan Dow Jones Transports Average, yang dianggap sebagai barometer kesehatan ekonomi, keduanya melonjak sekitar 2 persen.

S&P 500 telah diperdagangkan dalam kisaran ketat bulan ini karena investor menyulap kekhawatiran ekonomi yang terlalu panas dengan optimisme tentang rebound ekonomi yang kuat.

Fokus minggu ini adalah pada survei aktivitas pabrik AS dan data penjualan rumah. Sementara Ketua Fed Jerome Powell bersaksi di depan Kongres pada Selasa.

MENGUAT

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat hari ini. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, laju IHSG akan bergerak di level support 5.978 dan level tertinggi 6.031 di sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Senin (21/6), IHSG ditutup melemah ke level 5.996,25 atau turun 0,18 persen.

“Secara teknikal IHSG membentuk pola candlestick bullish counter attack dengan whipsaw moving average 20 dan 50 hari. Indikator stochastic bergerak terkonsolidasi dengan MACD yang bergerak bearish. Sehingga IHSG berpotensi mencoba menguat dan kembali di level psikologisnya pada perdagangan selanjutnya,” tulis Lanjar dalam risetnya, Selasa (22/6.

Sementara itu, Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi. Menurut William, potensi tekanan masih terlihat akan membayangi IHSG.

Sementara itu fluktuasi harga komoditas belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat. Meski demikian menurutnya momentum pergerakan fluktuatif pada IHSG ini, tetap dapat dimanfaatkan bagi investor jangka pendek, menengah maupun panjang. “Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan,” ujarnya.

Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

 

Leave a Comment