Didorong Saham Ritel dan Teknologi, Wall Street Ditutup Bervariasi

Pada perdagangan Kamis (16/11/2023), Wall Street ditutup bervariasi. S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan kecil, sementara Dow Industrial Average (.DJI) berakhir sedikit lebih rendah karena tekanan dari perusahaan teknologi dan ritel Cisco dan Walmart.

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 45,74 poin, atau 0,13 persen menjadi 34.945,47, S&P 500 (.SPX) bertambah 5,36 poin, atau 0,12 persen menjadi 4.508,24, dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 9,84 poin, atau 0,07 persen menjadi 14.113,67.

Yang mempengaruhi turunnya Dow Jones Industrial Average, yakni Saham Cisco Systems (CSCO.O) anjlok 9,8 persen karena perusahaan teknologi komunikasi dan jaringan tersebut memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh karena melambatnya permintaan peralatan jaringannya. Juga di bidang teknologi, saham Palo Alto Networks (PANWO) turun 5,4 persen setelah perkiraan tagihan mereka pada kuartal kedua meleset dari ekspektasi.

Sedangkan saham Walmart (WMT.N) merosot 8,1 persen sehari setelah menyentuh rekor tertinggi. Raksasa ritel tersebut mengatakan konsumen AS berbelanja dengan hati-hati karena inflasi, bahkan ketika mereka menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya. Hal ini turut menyebabkan indeks kebutuhan pokok konsumen S&P 500 (.SPLRCS) turun 1,2 persen.

“Mengingat Cisco dan Walmart adalah tulang punggung industri masing-masing, kelemahan mereka menimbulkan sedikit pertanyaan mengenai kesehatan konsumen dan mungkin kesehatan sektor teknologi,” kata Penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest, Paul Nolte.

Namun pihak lain mencatat adanya kekuatan tandingan yang positif pada sesi hari Kamis, dengan kenaikan pada saham-saham megacaps termasuk Microsoft Corp (MSFT.O), Apple Inc (AAPL.O) dan Nvidia (NVDA.O).

“Indeks-indeks utama bergerak datar pada hari ini, namun Anda masih melihat banyak kekuatan pada sektor teknologi atau pertumbuhan berkapitalisasi besar. Ini hanyalah kelanjutan dari narasi positif yang kita lihat di pasar baru-baru ini,” kata Ahli Strategi Portofolio Senior di Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey.

Baca Juga:   Wall Street Melesat setelah Ada Kabar Baik untuk Antivirus Corona

Secara khusus, Ghriskey mengutip kelegaan investor karena Federal Reserve tampaknya sudah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.

Adapun S&P 500 mencatat 15 harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan 2 harga terendah baru, Nasdaq Composite mencatat 40 titik tertinggi baru dan 123 titik terendah baru.

Di bursa AS, terdapat 10,71 miliar lembar saham yang berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 11,09 miliar lembar saham dalam 20 sesi terakhir. (*)

 

Leave a Comment