Di Tengah Ketakutan Investor Terhadap Corona, Wall Street Kembali Anjlok

Indeks acuan utama di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), S&P 500 kembali anjlok dalam perdagangan waktu setempat pada Kamis (27/2). Ini merupakan pelemahan keenam kali berturut-turut setelah kemarin anjlok di tengah ketakutan penyebaran virus corona yang berdampak pada ekonomi global.

Dikutip dari Reuters, Jumat (28/2), S&P 500 turun sebanyak 11,2 persen dari rekor tertinggi pada penutupan 19 Februari lalu. Sementara Nasdaq turun 12,2 persen.

Dow Jones Industrials turun 12,1 persen dari penutupan tertinggi 12 Februari 2020 di posisi terendah. Itu artinya, semua level terkoreksi karena penyebaran virus corona yang meluas ke puluhan negara, tak hanya di daratan China.

Investment Strategist dari Robert W. Baird di Milwaukee, Willie Delwiche, mengatakan virus corona yang sudah menjadi epidemi karena saking luas penyebarannya membuat ketidakpastian ekonomi tak hanya di China, tapi secara global.

“Ada banyak ketidakpastian saat ini tentang di mana dampak itu terjadi. Itu juga mungkin yang membuat perkiraan masyarakat berlebihan,” kata dia.

Penanganan untuk menghalau masifnya penyebaran virus ini memang sangat terlihat di berbagai negara. Misalnya pemerintah yang memerangi epidemi corona seperti Iran hingga Australia menutup sekolah. Mereka bahkan membatalkan acara besar dan menambah persediaan medis.

Di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengkonfirmasi infeksi corona di California. Padahal, orang tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan yang relevan atau paparan kepada pasien yang positif corona.

“Ini bukan masalah di China saja tapi menjadi lebih global dalam hal penyebaran virus dan dampak ekonominya,” ujarnya.

Microsoft Corp turun 2,6 persen setelah memperingatkan rantai pasok bisnis komputer personal terganggu karena virus ini. Apple Inc dan Hewlett- Packard (HP) pun mengeluarkan pernyataan resmi tentang produksi bisnis mereka terdampak.

Analis dan ekonom industri terus membunyikan alarm terhadap kerugian akibat virus ini. Bahkan Goldman Sachs mengatakan perusahaan-perusahaan AS tidak akan menghasilkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2020.

Dow Jones Industrial Average turun 285,48 poin atau 1,06 persen pada 26.672,11, S&P 500 turun 30,33 poin atau 0,97 persen pada 3.086,06. Nasdaq Composite turun 115,31 poin atau 1,28 persen pada 8.865,46. Semua dari 11 sektor S&P diperdagangkan lebih rendah dengan teknologi, keuangan, energi dan sektor real estat kehilangan lebih dari 1 persen.

Indeks NYSE Arca Airline turun 2 persen di tengah kekhawatiran tentang gangguan perjalanan di luar China, sedangkan indeks Philadelphia SE Semiconductor, terdiri dari saham yang terpapar China turun 1,5 persen.

Melawan tren penurunan, produsen masker 3M Co justru naik 4 persen setelah seorang analis meningkatkan sahamnya. Hal ini terjadi kemungkinan karena manfaat dari penjualan masker respirator yang naik selama wabah berlangsung.

 

Leave a Comment