Program Makan Siang Gratis telah memicu berbagai kontroversi. Kendati demikian, banyak saham berpotensi cuan dari program yang bertujuan untuk memperbaiki gizi anak-anak tersebut. Simak pembahasannya lebih lanjut dalam artikel ini.
Pelaksanaan Program Makan Siang Gratis tentunya akan meningkatkan permintaan atas bahan makanan pokok serta produk-produk bergizi tinggi seperti daging, susu dan telur. Pada gilirannya, peningkatan permintaan itu dapat mengerek penjualan emiten-emiten terkait.
Harga saham konsumer berpotensi menguat berkat ekspektasi kenaikan penjualan tersebut. Selain itu, euforia dapat mendongkrak minat pasar terhadap nyaris semua saham satu sektor.
Berikut ini beberapa saham yang berpotensi cuan dari Program Makan Siang Gratis:
- PT Buyung Poetra Sembada (HOKI)
- PT Wahana Inti Makmur (NASI)
- PT Panca Mitra Multiperdana (PMMP)
- PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)
- PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN)
- PT Janu Putra Sejahtera (AYAM)
- PT Widodo Makmur Unggas (WMUU)
- PT Malindo Feedmill (MAIN)
- PT Ultrajaya Milk Industry & Trading (ULTJ)
- PT Cisarua Mountain Dairy (CMRY)
- PT Mulia Boga Raya (KEJU)
- PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
- PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
Keunggulan pasangan Prabowo-Gibran dalam quick count menandakan kemungkinan pelaksanaan Program Makan Siang Gratis dalam waktu dekat, tepatnya apabila keduanya resmi menjadi pemenang dalam real count. Situasi ini melahirkan katalis positif bagi beragam emiten di atas, khususnya para pemain besar industri susu seperti ULTJ dan CMRY.
Apakah kamu berminat untuk membeli aneka saham yang berpotensi untung dari Program Makan Siang Gratis itu? Perhatikan bahwa katalis positif ini memang dapat mendongkrak harga saham dalam jangka pendek, tetapi relinya belum tentu bertahan lama.
Pertama-tama, pihak terkait belum mengumumkan rincian program tersebut. Realisasi program kelak belum tentu benar-benar menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan, karena terdapat pula rumor bahwa pelaksanaannya akan mengutamakan UMKM.
Kedua, kinerja perusahaan akan lebih menentukan harga saham dalam jangka panjang daripada euforia sesaat. Suatu perusahaan yang berkinerja baik akan terus menghasilkan profit, sedangkan perusahaan yang bobrok akan tetap terancam kolaps meski mengalami kenaikan penjualan. Jadi, sebaiknya tetap memeriksa laporan keuangan, rasio profitabilitas, dan rasio utang emiten sebelum membeli saham mana pun.
Tagged With : analisa fundamental • saham