Tak ada perbedaan berarti soal cara pinjam uang di bank satu dengan yang lain. Syaratnya biasanya cuma mengajukan permohonan dengan mengisi formulir serta melengkapi dokumen terkait.
Setelah semua dokumen dan formulir disampaikan, tinggal menunggu tindak lanjut bank untuk memverifikasi. Bila mengajukan kredit tanpa agunan, dalam satu hingga tiga hari kerja, pinjaman bisa cair.
Prosesnya bakal lebih lama kalau kredit multiguna dengan agunan. Bank harus meneliti dulu aset yang akan dijadikan agunan alias jaminan pinjaman.
Yang jadi masalah adalah bagaimana cara pinjam uang di bank saat masih ada utang. Apakah masih bisa? Tidak harus melunasi utang dulu?
Secara teori, bisa saja pinjam uang di bank ketika masih ada tanggungan utang. Terlebih bila utang itu bukan dari bank yang sama.
Tanyakan ini sebelum pinjam uang lagi
Namun, sebelum menggebu-gebu ingin menambah utang, ada beberapa pertanyaan yang mesti ditanyakan kepada diri sendiri dulu:
1. Utang baru buat apa?
Ada dua macam tujuan utang, yakni produksi dan konsumsi. Utang produksi contohnya untuk menambah modal usaha. Sedangkan utang konsumsi misalnya buat beli barang elektronik terbaru.
Utang baru untuk menutup utang lama juga tergolong utang konsumsi. Istilahnya gali lubang tutup lubang. Jika ini yang terjadi, sebaiknya pikirkan lagi rencana kita untuk pinjam uang di bank. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Namun ada kasus tertentu yang membuat utang baru tak terhindarkan. Misalnya untuk membayar sekolah anak lantaran ada ancaman dropout atau biaya pengobatan sakit yang parah.
Meski demikian, sebetulnya ada cara untuk menghindari situasi semacam ini. Contohnya memasukkan anak ke sekolah negeri sehingga biaya lebih ringan dan ikut BPJS Kesehatan demi mengurangi biaya pengobatan.
2. Sudah coba cara lain?
Ada cara selain pinjam uang di bank untuk mendapatkan dana segar. Salah satunya menjual barang koleksi pribadi, dari pakaian, elektronik, hingga perhiasan.
Atau bisa juga menggadaikannya untuk ditebus kemudian. Cara ini lebih aman dari sisi finansial ketimbang berutang.
Tapi memang cara ini tak menjamin dana bisa segera didapatkan dan nilai nominalnya sesuai dengan yang dibutuhkan. Betapapun begitu, tak ada salahnya mempertimbangkan cara ini dulu sebelum langsung menuju bank untuk mengambil beban baru berupa utang.
3. Utang lama berapa dan kapan lunas?
Prioritas utama kita adalah melunasi utang lama dulu. Hitung berapa besarnya dan kapan jatuh temponya. Bila pelunasan tinggal sebentar, apa tidak sebaiknya menunggu sampai lunas dulu?
Dengan begitu, kita tak menambah beban. Beban dari utang tidak hanya berupa finansial, tapi juga psikologis.
Belum lagi bila kita kerap tersendat bayar cicilan. Telepon penagihan dari pihak bank bisa terdengar seperti teror yang menakutkan meski disampaikan dengan ramah.
4. Sudah hitung kemampuan bayar?
Utang baru berarti pengeluaran baru. Kita mesti sudah menghitung kemampuan bayar dua utang yang kita panggul.
Rasio yang ideal agar finansial tetap sehat adalah besaran cicilan total maksimal 30 persen dari penghasilan. Jadi misalnya penghasilan Rp 10 juta, disarankan besaran cicilan hanya Rp 3 juta.
Itu untuk semuanya, ya. Baik utang duit cash maupun cicilan kendaraan atau properti. Bila tak yakin mampu bayar, taruhannya adalah aset pribadi kena sita.
Cara pinjam uang di bank saat masih ada utang
Jika telah membuat pertimbangan dengan poin-poin di atas dan masih merasa perlu menambah utang, berikut ini sejumlah tahap yang sebaiknya diperhatikan:
1. Sudah punya tabungan di bank
Peluang permohonan pinjaman dikabulkan lebih besar bila kita punya tabungan di bank terkait. Bank bisa memeriksa langsung kemampuan keuangan kita dari arus keluar-masuk uang di rekening. Bank pun bisa lebih memastikan keamanan uang pinjaman kalau diberikan kepada nasabah sendiri ketimbang non-nasabah.
2. Lengkapi syarat
Semua syarat mesti dilengkapi betul. Bila sudah punya pengalaman berutang di bank, syarat ini mungkin mudah dipenuhi.
Tapi kalau utang sebelumnya di tempat lain, misalnya instansi pemberi pinjaman online, kita mesti hati-hati. Sebab, syarat pinjaman di bank biasanya lebih ketat.
3. Terus terang
Bank akan meminta informasi apakah kita punya tanggungan utang. Sebaiknya jawab permintaan itu dengan jujur bahwa kita masih punya utang, entah itu berupa cicilan kendaraan entah pinjaman lain.
Ini demi kebaikan kita sendiri. Bank tak akan memberikan pinjaman jika merasa calon peminjam tak memiliki kemampuan bayar. Kalau kita memaksakan diri, yang ada malah jeratan utang dan bunganya mengancam di depan mata.
4. Ikuti saran bank
Khusus buat yang hendak pinjam uang di bank yang sama, petugas bank bisa jadi menyarankan top up pinjaman. Artinya, pinjaman sebelumnya ditambah dengan ketentuan yang sama.
Ketentuan itu berupa bunga dan biaya-biaya yang mengikuti. Pilihan ini mungkin lebih baik daripada menambah utang baru, yang mungkin bunga dan biayanya lebih tinggi. Jadi perhatikan pilihan yang ada dan jangan lupa untuk tetap mencari pinjaman dengan bunga terkecil lewat perbandingan.
Demikianlah sekelumit ulasan mengenai cara pinjam uang di bank saat masih ada utang yang mesti dilunasi. Berutang bukanlah sesuatu yang dilarang. Toh, banyak perusahaan yang besar dari utang.
Meski begitu, langkah berutang tetap harus didahului rencana yang matang. Jangan sampai utang menjadi kebiasaan yang lambat-laun bisa menghanyutkan.
Tagged With : bank • Pinjam Uang