Kerugian (loss) hampir pasti pernah dialami oleh semua trader forex. Ada trader yang beruntung hanya mengalami kerugian sekali waktu saja, tetapi ada pula trader yang menderita loss beruntun tanpa jelas sebabnya. Sudah ganti-ganti pair maupun indikator, tetap saja loss terus. Apa yang harus dilakukan trader untuk mengatasi loss beruntun saat trading forex seperti itu?
Kebanyakan trader merasa mendendam setelah sial seperti itu, sehingga akhirnya malah semakin gegabah dan terkena margin call (MC). Padahal, satu hal yang wajib dilakukan ketika trader menderita loss beruntun adalah berhenti trading.
Lho, kok berhenti trading? Bagaimana nanti bisa menutup kerugian kalau menyerah? Ya, berhenti trading forex untuk sementara waktu saja.
Ada banyak sekali penyebab loss beruntun. Bisa jadi karena trader pemula belum punya rencana dan strategi trading teruji. Bisa jadi sudah punya trading plan, tapi tidak dilaksanakan dengan disiplin. Bisa jadi sudah punya plan yang diterapkan secara disiplin, tetapi kondisi pasar berubah dan menjadi tidak cocok dengan strategi yang diterapkan oleh trader. Bisa jadi juga trader sudah dibutakan oleh emosi-nya sendiri, sehingga berulang kali melakukan kekeliruan.
Apa pun penyebab loss beruntun itu, trader perlu beristirahat dan mendinginkan kepala dulu. Setelah kepenatan mereda, barulah trader mengevaluasi jurnal trading-nya untuk memeriksa kembali hal apa saja yang melatarbelakangi kerugian-kerugiannya.
Ada dua acuan penting yang harus diingat oleh trader dalam situasi loss beruntun. Pertama, win rate. Kedua, risk/reward ratio.
Win rate adalah rasio berapa kali trader menang dalam bentuk persentase. Misalnya hasil uji strategi menunjukkan ada 75 posisi trading untung dan 25 posisi trading merugi, berarti win rate 75%. Masalahnya, win rate sebuah strategi bisa jadi berubah dari waktu ke waktu seiring dengan dinamika pasar. Ketika win rate sebuah strategi sudah turun ke bawah 50%, maka trader harus mengevaluasi ulang kecocokan strateginya dengan kondisi pasar.
Risk/reward ratio adalah berapa besar rasio keuntungan trader jika dibandingkan dengan kerugian yang dialaminya. Umpama trader punya rata-rata profit USD75 dan rata-rata rugi USD50, berarti rasio risk/reward yang dimiliki sang trader adalah 1.5. Artinya, sang trader mengalami kerugian USD1 untuk setiap profit USD1.5.
Setiap trader sebaiknya mempertahankan rasio risk/reward di atas 1.2 atau lebih. Dengan demikian, trader tetap dapat memperoleh profit meskipun win rate hanya sedikit di atas 50%. Tapi kalau rasio risk/reward sudah jatuh ke bawah 1, maka trader perlu mengevaluasi penerapan Stop Loss (SL) dan Take Profit (TP) dalam trading forex. Kemungkinan besar ada masalah dalam manajemen risiko atau money management yang perlu diperbaiki.
Tagged With : forex trading • platform trading • trading forex