Cara Mendapatkan Testimoni yang Luar Biasa dari Konsumen

Pujian adalah sebuah hadiah yang terus mendatangkan hadiah lainnya. Pujian tidak hanya gratis, namun bisa mendatangkan ribuan dollar ke kas perusahaan, ketika anda mengubah pujian itu menjadi testimoni. Lalu, bagaimana cara mendapatkan testimoni yang berkualitas? Anda cukup mengutip ucapan atau kesaksian seorang konsumen mengenai produk atau jasa yang anda berikan. Atau, ketika anda membantu menyelesaikan masalah mereka, dan mereka mengungkapkannya dalam bentuk pujian atau kesaksian, maka anda juga telah meningkatkan peluang untuk meningkatkan penghasilan perusahaan.

Lori Reeves, seorang ahli strategi brand dan mantan copywriter, menulis bahwa lebih 50% dari kliennya mengaku merasa grogi dan khawatir saat meminta kesaksian, sehingga mereka bahkan menghindarinya. Namun, testimoni yang baik sesungguhnya membawa potensi penjualan yang jauh lebih besar. Pastikan anda tidak mengabaikan semua peluang tersebut dan memanfaatkan setiap pujian yang didapatkan untuk mendatangkan penghasilan lebih banyak.

cara mendapatkan testimoni

Cara Mendapatkan Testimoni dari Pelanggan

Berikut adalah beberapa nasehat dari Lori Reeves tentang cara mendapatkan testimoni berkualitas dari pelanggan anda:

Jangan Hanya Terikat pada Basis Konsumen Yang Ada

Jika perusahaan anda masih baru, maka mengumpulkan testimoni yang luar biasa bisa jadi terasa sangat sulit. Bagaimana anda akan mendapatkan seseorang yang mau membeli jasa anda jika anda tidak memiliki testimoni sama sekali? Lalu, bagaimana anda bisa mendapatkan testimoni jika belum ada yang membeli jasa anda? Namun, tidak ada hukum yang mengatakan bahwa setiap testimoni harus datang dari seseorang yang sudah bekerja sama dengan anda, bukan?

Menurut Reeves, testimoni adalah kutipan atau kesaksian dari seseorang yang pernah anda bantu. Itu saja.  Jangan percara bahwa anda harus memberikan layanan gratis untuk mendapatkan testimoni yang bagus. Bicarakan apa yang anda lakukan, bisnis apa yang anda jalankan, di mana saja. Lakukan percakapan dengan orang-orang di mana pun anda bisa  memberikan nasehat untuk membantu mereka. Begitu anda mendengar ucapan seperti “Oh, itu bagus,” berarti anda sudah mendapatkan satu testimoni.

Reeves mengakui bahwa anda mungkin harus keluar dari zona aman untuk meminta testimoni setelah percakapan non-formal dengan seseorang yang anda bantu sebelumnya. Namun menurutnya, anda pantas mendapatkannya. Kebanyakan orang justru merasa senang jika anda menggunakan reaksi mereka sebagai bentuk testimoni. Bahkan, anda mungkin bisa mendapatkan daftar panjang testimoni, bahkan sebelum seseorang membeli produk/jasa yang anda jual.

Ajukan Pertanyaan Yang Tepat

Jika anda menginginkan testimony, maka anda harus mengajukan pertanyaan yang bagus. Reeves menyarankan untuk menghindari pertanyaan yang terlalu luas, atau pertanyaan yang bisa dijawab dengan “Ya” atau “Tidak” saja. Misalnya, “Apakah anda akan merekomendasikan saya kepada teman atau keluarga?” Atau “Apakah anda mendapatkan manfaat dari pekerjaan kami?”

Sebaliknya, ia merekomendasikan pertanyaan yang sifatnya spesifik, yang membutuhkan sedikit pertanyaan. Misalnya, “Apa alasan anda merekomendasikan kami kepada teman atau keluarga?” Atau “Apa yang berbeda dari kehidupan anda saat ini setelah kita bekerja sama?” Manfaat lain dari pertanyaan yang bersifat spesifik ini adalah membutuhkan sedikit narasi atau ulasan dari klien. Mendengarkan kisah perjalanan seseorang bisa membantu calon klien untuk memvisualisasikan apa yang mungkin berbeda dalam hidup mereka jika bekerja sama dengan anda.

Jangan Menunggu Hingga Akhir Proses

Kebanyakan orang mengirimkan formulir feedback atau reaksi kepada klien di akhir proses, dan kemudian mencoba meminta kutipan testimoni. Namun, Reeves menyarankan agar meminta feedback di sepanjang prosesnya, sehingga anda bisa mendapatkan testimoni pada setiap tahapan proses yang dilalui. Bantu calon konsumen anda memvisualisasikan perjalanan yang akan mereka lalui bersama anda, dengan mengajukan pertanyaan kepada konsumen saat ini, bukan hanya di akhir proses, namun juga di awal dan di pertengahan proses, terkait investasi yang mereka lakukan bersama anda.

Jika anda menunggu hingga akhir proses, mereka mungkin tidak mengingat setiap tahapan yang dilalui secara akurat. Akibatnya, informasi-informasi penting bisa jadi tidak ‘tertangkap’ dengan baik. Saat mempertimbangkan kapan akan mengajukan pertanyaan kepada klien, fikirkan tentang timing atau waktu yang tepat, misalnya, kapan konsumen menceritakan masalahnya dan kapan anda menawarkan solusinya.

Jika anda memberikan rencana proyek secara komprehensif dan rinci setelah konsultasi awal, maka itulah waktu yang tepat untuk mengajukan pertanyaan dan meminta feedback secara tertulis. Menurut Reeves, dengan mengumpulkan feedback kalau klien anda merasa yakin dengan usaha anda dan kemampuan anda untuk mendatangkan perubahan dalam hidup mereka, maka calon klien lainnya akan semakin percaya bahwa anda akan menciptakan rencana yang sama rincinya untuk mereka, sesuai kondisi mereka.

Jangan Berhenti pada Tiga atau Empat Testimoni Saja

Cara mendapatkan testimoni selanjutnya adalah mengumpulkan feedback dari banyak orang. Dapatkan email dari seorang klien yang sangat yakin saat bekerja sama dengan anda. Simpan email tersebut. Kemudian, lihat lagi kesaksian seorang konsumen melalui DM Instagram. Simpan. Pastikan anda memberikan opsi untuk menyembunyikan nama mereka (jika mereka keberatan untuk menampilkannya).

Jangan berhenti pada tiga atau empat klien saja. Semakin banyak review atau testimoni, semakin baik dan semakin kuat. Meskipun daftarnya mungkin tidak terlalu panjang, sepanjang anda terus meningkatkannya, maka daya ungkitnya semakin baik.

Tagged With :

Leave a Comment