Bagi sebagian besar orang, bank adalah solusi termudah dan tercepat untuk mendapatkan modal usaha. Tapi ups… tunggu dulu! Tidak semua orang berani dengan resiko dan beban angsuran bulanan dari pinjaman bank, apalagi untuk pemula. Banyak orang tidak berani berspekulasi dengan usahanya. Usaha yang baru dirintis belum tentu berhasil. Jika demikian, dari mana anda akan mendapatkan uang untuk cicilan bulanannya?
Setiap orang punya alasan sendiri untuk menjadikan pinjaman bank sebagai alternatif terakhir untuk mendapatkan modal usaha. Ada juga yang tidak mau direpotkan dengan pembayaran cicilan bulanan. Terlambat satu hari saja, mereka dikenakan denda. Namun, dari mana anda bisa mendapatkan modal usaha tanpa harus ke bank?
6 Cara Mendapat Modal Usaha Tanpa ke Bank
Menjalankan usaha sendiri tentunya lebih baik daripada menjadi seorang karyawan. Nah, berikut adalah beberapa alternatif cara cepat mendapat modal usaha tanpa harus melalui pinjaman bank:
1. Tabungan
Ini adalah cara paling cepat untuk mendapatkan modal usaha. Anda tidak perlu melakukan lobby sana-sini untuk mendapatkan pinjaman. Anda juga tidak perlu menyiapkan proposal usaha kepada calon pemberi modal. Anda tidak dikenakan bunga dan tidak harus membayar cicilan bulanan. Kalaupun Usaha anda tidak berhasil, tidak ada yang akan menuntut pengembalian modal.
Tentunya, anda harus sedikit berkoban untuk melakukan hal ini. Anda harus menyisihkan uang jajan setiap bulannya dan membiasakan hidup hemat sejak dini. Jika Uang tabungan anda belum cukup, menunda sedikit untuk memulai usaha akan lebih baik daripada mengajukan pinjaman ke bank.
Membiasakan hidup hemat memberikan banyak manfaat bagi anda kelak. Anda tentu tidak ingin kehilangan uang tabungan yang anda kumpulkan dengan susah-payah, bukan? Dengan demikian, anda akan termotivasi untuk menjalankan usaha dengan baik dan berhati-hati dalam pengeluaran bisnis.
2. Menjual Aset/Barang Berharga
Jika anda memiliki asset atau barang berharga, maka anda bisa menjualnya sebagai altermatif cara mendapatkan modal usaha tanpa harus mengajukan pinjaman. Tentunya, menjual asset tidak semudah menarik uang tabungan. Menjual asset berharga seperti emas batangan atau perhiasan emas adalah pilihan tercepat.
Asset bergerak, seperti hewan ternak, motor, atau mobil juga cukup mudah dijual, meskipun tidak semudah emas. Anda bisa memasang iklan di situs jual-beli online maupun offline, atau mempromosikannya di channel radio khusus. Asset tetap seperti tanah atau rumah memiliki nilai yang cukup besar, namun membutuhkan waktu lebih untuk menjualnya. Anda juga bisa memasang iklan di situs jual-beli yang ada, atau meminta bantuan perantara.
Barang-barang pribadi, seperti ponsel, handphone, komputer, laptop, kamera, dan bahkan baju atau tas branded juga bisa menjadi alternatif sudah modal usaha anda. Bahkan, perlengkapan rumah tangga seperti mesin cuci, TV, atau lemari dan kursi pun bisa anda jual. Anda beberapa situs jual-beli khusus produk-produk bekas yang bisa membantu anda. Selain itu, ikut dalam bazaar produk bekas juga bisa menjadi solusinya.
3. Pegadaian
Masih belum rela kehilangan barang-barang berharga milik anda? Mungkin, anda sudah terlanjur menyayanginya atau barang-barang tersebut memiliki kisah yang mendalam bagi hidup anda. Maka, pilihan berikutnya adalah menggadaikan barang berharga milik anda ke lembaga pegadaian. Sebaiknya, pilih lembaga Pegadaian milik pemerintah, agar asset anda lebih aman. Selain itu, bunganya juga relatif lebih rendah.
Proses menggadaikan barang tidak begitu rumit dan prosesnya juga cukup singkat, asalkan barang-barang tersebut memiliki kelengkapan atau surat bukti kepemilikan yang sah seperti Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor, Surat Jual-Beli, Sertifikat, dan sebagainya. Selanjutnya, anda hanya perlu membayar bunga bulanan dan menebusnya kelak sesuai waktu yang disepakati.
Namun tentunya, tidak semua barang bisa digadaikan. Pihak Pegadaian biasanya hanya menerima barang yang memenuhi kriteria, seperti emas, asset tetap seperti rumah, kebun, atau tanah, serta asset bergerak seperti kendaraan. Sebaliknya, barang koleksi pribadi seperti pakaian atau tas mungkin akan sulit digadaikan, kecuali barang antik yang bernilai tinggi. Pihak Pegadaian akan melakukan penilaian sendiri untuk menilai kelayakannya dan estimasi harganya.
Baca Juga : Fakta Keuntungan Investasi Emas Antam Di Pegadaian
4. Pinjaman dari Kerabat atau Sahabat
Kerabat atau sahabat bisa menjadi investor untuk usaha anda. Cara paling mudah adalah mendapatkan pinjaman pribadi. Anda bisa mendekati mereka dan menyampaikan tentang usaha yang akan anda jalankan, prospeknya, serta kendala keuangan yang anda alami. Selain itu, tunjukkan kesungguhan anda dalam memulai usaha dan melunasinya kelak sesuai waktu yang disepakati.
Jika perlu, persiapkan rencana bisnis agar mereka bisa melihat seperti apa prospek usaha yang akan anda rintis. Buat rencana bisnis serinci mungkin, agar mereka bisa melihat keseriusan anda. Jika usaha anda dinilai memiliki prospek yang bagus, mereka pasti bersedia membantu kok. Jika kerabat atau sahabat anda tidak bersedia meminjamkan uang begitu saja, anda juga bisa membuat kesepakatan. Misalnya, sepanjang modal belum dikembalikan, keuntungan dari usaha anda bisa dibagi dua (atau sesuai kesepakatan).
5. Usaha Patungan (Joint Venture)
Berbeda dengan pinjaman dari sahabat atau kerabat, joint venture murni didirikan sebagai usaha patungan. Jika anda punya keahlian, seperti memasak, dan rekan anda memiliki modal, maka anda bisa mendirikan usaha patungan (joint venture) bidang kuliner. Demikian juga dengan usaha bidang lain, sesuai keahlian yang anda miliki. Banyak jenis usaha yang bisa dilakukan dengan sistem patungan selain kuliner. Di antaranya bisnis fashion, bisnis, usaha dagang, dan sebagainya.
Pendirian joint venture harus dilakukan dengan pertimbangan matang. Jangan sampai usaha anda berhenti di tengah jalan hanya karena masalah komunikasi. Komunikasi merupakan kendala utama yang dialami sebagian besar usaha patungan. Jadi, hal-hal pokok seperti pembagian tugas, batasan tanggung jawab, pengembangan usaha, dan pembagian keuntungan harus disepakati betul-betul dari awal.
Meskipun usaha ini didirikan atas dasar kebersamaan dan kekompakan anda, sebaiknya pembagian hak dan tanggung jawab masing-masing dituangkan dalam bentuk kesepakatan tertulis. Jadi, jika ada kendala di masa mendatang, anda berdua bisa merujuk kembali kepada kesepakatan yang sudah dibuat.
6. Waralaba (Franchise)
Usaha waralaba ini juga berbasis kerjasama, yakni antara pemilik usaha dengan pelaku usaha. Ada berbagai jenis franchise yang tersedia saat ini. Anda yang tersedia benar-benar tanpa modal awal, dan ada juga yang mengharuskan anda memiliki sedikit modal. Namun jangan khawatir, modal awal untuk waralaba biasanya sangat kecil, mulai dari Rp 2 jutaan saja.
Selain membutuhkan modal minim, usaha waralaba cocok bagi pemula yang belum berani mengambil resiko dalam usaha. Dengan sistem ini, anda hanya menjalankan usaha dengan sistem yang sudah disiapkan pemilik usaha. Sarana usaha, bahan baku, kemasan, hingga sistem pemasaran didukung penuh oleh pemilik usaha. Mekanisme pembagian keuntungan juga sudah ditetapkan. Jadi, yang perlu anda lakukan hanya menjalankan usaha sebaik mungkin.
Baca Juga : Inilah Jenis Investasi Modal Kecil yang Paling Mudah Bagi Pemula
Enam alternatif sumber modal usaha di atas tentunya layak dicoba, bukan? Keterbatasan modal hanyalah kendala nomor sekian dalam usaha. Yang paling penting adalah tekad dan kemauan anda untuk mendapatkan alternatif-alternatif pembiayaan tanpa harus mengajukan permohonan ke bank.
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:
Tagged With : investasi • modal usaha • pegadean • tabungan