Cari pinjaman itu mudah. Yang susah adalah melunasi cicilannya. Tak terkecuali cicilan KPR alias kredit pemilikan rumah.
Saat ini bisa dikatakan hampir mustahil mendapatkan rumah tanpa KPR. Pembeli rumah bersubsidi yang harganya miring pun membutuhkan KPR.
Pengecualian mungkin buat mereka yang sudah terlahir dari keluarga makmur. Atau mereka yang telah berhasil berjuang sekuat tenaga memupuk pundi-pundi hingga punya cukup dana untuk membeli rumah secara tunai.
KPR masih menjadi primadona buat kebanyakan dari kita yang bermimpi bisa punya rumah sendiri. Terlebih ada sejumlah program KPR yang memberikan keringanan, meski tak semuanya untuk rumah tapak dan beberapa eksklusif bagi warga tertentu.
Misalnya hunian dengan uang muka (DP) nol rupiah. Juga perumahan bersubsidi untuk karyawan dengan gaji tertentu.
Ini yang mesti diperhatikan. Saat ini gampang saja meneken perjanjian jual-beli rumah dengan DP dan cicilan sekian selama jangka waktu sekian tahun. Kasih uang tanda jadi beberapa juta rupiah, sudah.
Yang jadi masalah kemudian adalah upaya untuk melunasi cicilan KPR tersebut. Lantaran tergiur iming-iming rumah murah dan bisa segera dihuni, orang rentan lalai memperhitungkan kemampuan bayar cicilan per bulan.
Akhirnya pengeluaran digencet seminim mungkin. Yang tadinya kebutuhan dikesampingkan. Cari tambahan penghasilan ke sana-kemari. Bahkan sampai melego barang koleksi pribadi.
Tiap bulan, beban cicilan itu tak juga hilang. Justru mungkin bertambah karena ada penalti setelah sempat terlambat bayar cicilan.
Buat yang berancang-ancang ambil rumah dengan KPR, perkara cicilan ini jangan sampai terlewat. Ada kok cara cepat lunasi cicilan KPR agar beban itu segera terangkat dari hidup.
1. Sesuaikan dengan kondisi tabungan
Tabungan kita berapa, itulah bujet untuk DP rumah yang sesuai. Jangan sampai rela berutang demi menambah DP untuk rumah yang harganya lebih mahal. Atau memilih bayar DP dengan cara mencicil.
Ini menunda masalah namanya. Mungkin saat itu masalah DP selesai karena kita sudah punya uang untuk menutupnya. Tapi yang terjadi kemudian ada beban ganda: bayar utang DP dan cicilan KPR.
Bila begini caranya, cicilan KPR lebih lama lunas. Sebaiknya cari rumah yang sesuai dengan kemampuan finansial kita.
Kalau baru mampu beli rumah di wilayah kabupaten, jalani saja dulu. Toh, selalu ada pilihan menjualnya untuk membeli rumah lain yang lebih layak huni dan strategis.
Sembari melunasi cicilan dan menggenjot tabungan, kita bisa mulai berburu rumah lain yang lebih oke. Tidak menggunakan jalan pintas menutup utang dengan utang lain.
2. Perbesar DP, persingkat tenor
Rumus KPR adalah makin besar DP, makin ringan cicilan. Nah, sebagai cara cepat lunasi KPR, kita bisa memilih tenor lebih singkat.
Tapi untuk digarisbawahi, ini berlaku buat yang memang punya bujet lebih untuk membayar DP dan penghasilannya tiap bulan cukup untuk cicilan. Sebab, tenor yang singkat artinya cicilan per bulan lebih besar.
Cicilan KPR dengan tenor 20 tahun tentu lebih kecil ketimbang yang tenornya 10 tahun. Kalau punya misi ingin cepat lunasi KPR, semestinya pilih yang tenornya lebih singkat.
Beban tiap bulan mungkin lebih besar, tapi itu semua segera lenyap. Setidaknya lebih cepat lenyap ketimbang yang tenornya lebih lama.
3. Pembiayaan kembali
Dalam dunia perbankan, ada istilah pembiayaan kembali alias refinancing. Agar cepat lunasi KPR, kita bisa menempuh jalan ini.
Refinancing KPR berarti pembiayaan kembali atas rumah yang di-KPR-kan. Misalnya kita pertama ambil KPR di bank A dengan bunga flat setahun pertama lalu floating setelahnya.
Setelah cicilan di bank A jalan tiga tahun, kita bisa mencoba refinancing KPR ke bank B. Nantinya, bank B akan melunasi sisa cicilan KPR di bank A.
Sebagai ganti, kita memiliki utang KPR ke bank B. Namun pengalihan utang ini bisa jadi menguntungkan. Kita mesti mencari bank yang bisa memberikan refinancing dengan bunga lebih ringan.
Dengan begitu, kita bisa meningkatkan kemampuan bayar cicilan demi mengejar tenor yang lebih pendek. Seperti dijelaskan di poin sebelumnya, bila bisa membayar cicilan lebih besar, tenor alias jangka waktu KPR bakal lebih singkat sehingga KPR cepat lunas.
4. Disiplin finansial
Tak ada cara cepat lunasi cicilan KPR yang paling ampuh selain disiplin dalam mengatur kondisi finansial. Sebelum ambil rumah, hitung dulu berapa batas kemampuan bayar cicilan.
Setelah perkara jual-beli beres, kita mesti langsung beralih ke hitungan itu dan menaati sepenuhnya. Bila sudah dipatok tiap bulan mengalokasikan Rp 2 juta untuk cicilan, ya sudah. Jangan sampai kurang.
Kuncinya adalah disiplin. Sebaiknya langsung sisihkan Rp 2 juta untuk cicilan begitu gaji cair tiap bulan. Sisanya barulah dipakai untuk hal lain. Jadi kita tak tergoda menggerogoti pos cicilan itu untuk hal lain yang akhIrnya bisa membuat pembayaran cicilan tertunda dan tidak lunas-lunas.
Rumah alias papan adalah salah satu kebutuhan pokok selain sandang dan pangan. Lumrah saja membeli rumah dengan cicilan KPR pada zaman sekarang. Yang penting, rencanakan semua agar uang yang keluar tak sia-sia.