Beta Saham, Pengukur Risiko Pasar Yang Harus Diketahui Investor

Istilah “Beta Saham” lebih jarang disebut-sebut di kalangan investor Indonesia, ketimbang rasio-rasio seperti PBV, PER, dan lain sebagainya. Padahal, Beta Saham merupakan salah satu pengukur risiko pasar yang sebaiknya diketahui oleh semua investor, terutama yang mengincar keuntungan dalam jangka pendek.

Beta Saham

Apa Itu Beta Saham?

Beta Saham adalah indikator yang mengukur persentase perubahan harga saham tertentu dibandingkan perubahan indeks pasar secara keseluruhan. Bagi pasar saham Indonesia, maka acuannya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan diwakili angka satu (1).

Bilamana beta saham sama dengan satu (beta = 1), berarti ketika IHSG turun sebesar dua persen, maka saham tersebut juga turun sebesar dua persen. Begitupun sebaliknya, jika IHSG naik sebesar satu persen, maka saham tersebut juga akan naik sebesar satu persen.

Bilamana beta saham negatif (beta < 0), berarti saham tersebut cenderung bergerak berkebalikan dengan IHSG. Ketika IHSG turun, saham itu justru bakal meningkat. Sedangkan saat IHSG meningkat, saham itu justru bisa turun.

Fungsi Beta Saham

Beta saham dapat dijadikan pengukur risiko pasar, karena merepresentasikan sensitifitas suatu saham terhadap kondisi pasar modal secara umum. Namun, tak ada patokan tertentu mengenai berapa besar angka beta saham yang terbaik atau optimal.

Sebagian orang menganggap bahwa beta saham di bawah satu dan di atas nol (1 > Beta Saham > 0) itu relatif baik, karena sensitifitasnya terhadap pasar lebih rendah. Namun, realitanya, saham-saham unggulan justru seringkali memiliki beta lebih dari satu.

Jadi, bagaimana cara kita memanfaatkan pengetahuan tentang beta saham ini?

Pengetahuan tentang beta saham merupakan hal krusial bagi investor jangka pendek yang perlu menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar. Ketika IHSG cenderung bearish, carilah saham-saham dengan beta di bawah satu, atau justru di bawah nol. Sebaliknya, ketika IHSG bullish, carilah saham-saham dengan beta lebih dari satu. Pengetahuan tentang beta saham juga bisa dipergunakan dalam penyusunan portofolio investasi, jika investor ingin menyeimbangkan Rasio Risk/Reward.

Perhitungan beta saham secara manual agak rumit karena membutuhkan rumus matematis dan kalkulasi statistik. Namun, data jadi mengenai beta saham bisa diperoleh dari situs Reuters, Investing, atau Pefindo. Investor juga dapat menanyakannya pada broker masing-masing.

Tagged With :

Leave a Comment