Berapa Banyak Rekening Bank yang Sebaiknya Kita Punya?

Seiring dengan lahirnya banyak bank digital yang menawarkan berbagai promo menarik, kamu mungkin tertarik untuk membuka banyak rekening bank agar bisa memetik keuntungan dari semua promo yang sedang berlaku. Namun, langkah itu tidaklah bijak.

Memiliki terlalu banyak rekening bank dapat meningkatkan beban biaya administrasi yang perlu kamu bayar setiap bulan. Padahal, manfaat dari banyak rekening itu belum tentu setara dengan total biaya yang harus dibayar dalam jangka panjang.

Hanya memiliki satu rekening bank juga bukan langkah yang bijak. Masalahnya, kita nanti akan menggabungkan dana untuk simpanan jangka panjang dan kebutuhan harian. Situasi seperti itu seringkali memicu pengeluaran berlebihan (overspending). Selain itu, kita bisa langsung bangkrut apabila ada oknum yang membobol isi rekening tersebut.

Jadi, berapa banyak rekening bank yang sebaiknya kita punya?

Berapa Banyak Rekening Bank yang Sebaiknya Kita Punya

Sejumlah konsultan keuangan menyarankan agar kita memiliki beberapa rekening bank sesuai dengan kebutuhan. Umpamanya seorang PNS dapat memiliki dua rekening bank, yaitu satu rekening untuk pengeluaran bulanan dan satu rekening untuk simpanan dana darurat. Sedangkan seorang wiraswasta dapat memiliki tiga rekening, yaitu dua rekening yang sama dengan si PNS tadi ditambah dengan satu rekening khusus untuk keperluan bisnis.

Ada pula yang merekomendasikan agar membuka rekening untuk setiap pos pemasukan dan pengeluaran, sehingga jumlahnya lebih dari tiga. Pertama, rekening utama untuk menerima gaji, bonus, dan lain-lain. Kedua, rekening untuk kebutuhan harian seperti makanan dan transportasi. Ketiga, rekening untuk anggaran hobi dan hiburan, seperti menonton bioskop dan berwisata. Keempat, rekening untuk tabungan jangka panjang seperti uang sekolah anak atau tabungan haji. Kelima, rekening untuk dana darurat.

Di samping itu, kita juga dapat membuka rekening khusus untuk investasi bernama Rekening Dana Nasabah (RDN). Pembuatan RDN bertautan dengan pembukaan rekening efek pada perusahaan sekuritas (broker saham), serta tak dapat dibuka secara mandiri.

Kita perlu menyetor dana ke RDN agar dapat membeli saham. Di sisi lain, dana hasil penjualan saham akan masuk ke RDN lagi. RDN bebas biaya administrasi, sehingga kita dapat membuka banyak RDN tanpa perlu mengkhawatirkan biayanya.

Beberapa sekuritas memberikan bunga kepada saldo RDN dengan persentase lebih tinggi daripada bunga rekening bank biasa. Meskipun persentase bunganya tak setinggi bunga deposito, tetapi jumlahnya dapat menjaga nilai dana yang kita simpan dalam rekening tersebut.

Tagged With :

Leave a Comment