Aussie Turun Menjelang Pengumuman Kebijakan RBA Besok

Selasa besok, para trader Aussie akan fokus pada kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA). Konsensus memperkirakan bahwa Bank sentral Australia itu diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunganya. Data ekonomi Australia yang mulai mengendur akan menjadi dasar bagi para pembuat kebijakan di RBA untuk mempertahankan langkah akomodatif.

Yang menarik, para pelaku pasar futures justru memasang probabilitas 50:50 terhadap peluang pemotongan suku bunga RBA. Padahal, sejumlah pejabat RBA, termasuk Gubernur Philip Lowe, sebelumnya telah menungkapkan bahwa RBA lebih mungkin untuk menaikkan bunga daripada menurunkan suku bunga.

“Ekspektasi pasar mengenai pemotongan suku bunga telah naik ke permukaan. Mereka melawan pandangan RBA mengenai kebijakan berikutnya yang memperkirakan kenaikan suku bunga. RBA juga perlu meredam Outlook ekonominya yang masih optimis dalam pernyataan kebijakan moneternya besok,” kata Philip Wee, pakar strategi mata uang dari DBS yang dikutip dari Reuters.

 

Jebloknya Building Approval Australia

Pagi tadi, Australian Bureau of Statistics (ABS) merilis data yang menunjukkan bahwa Building Approval–yakni jumlah ijin pendirian bangunan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Australia (Building Approvals)–hanya naik ke -8.4 persen pada bulan Desember 2018. Walaupun lebih tinggi dibandingkan -9.8 yang tercapai di bulan sebelumnya, tetapi angka tersebut sangat mengecewakan ekspektasi pasar yang mengharapkan kenaikan ke 2.1 persen.

Data Building Approval merupakan data penting untuk mengukur kondisi pasar properti Australia. Akibatnya, hingga sesi Eropa Senin (04/Feb) sore, Dolar Australia masih lemah terhadap Dolar AS. Di samping itu, pasar Asia yang minim likuiditas akibat liburnya China dalam rangka Imlek, membuat aktivitas pasar forex hari ini cukup sepi.

Sore ini, AUD/USD turun 0.25 persen dan diperdagangkan pada 0.7228. Level tersebut masih berada di rentang level tinggi yang tercapai pada akhir Januari 2019.

Leave a Comment