AS Resmi Tuntut Huawei, Dolar AS Tergelincir Ke Level Rendah 2 Pekan

Dolar AS terperangkap di level rendah dua pekan di sesi perdagangan Selasa (29/Januari) ini. Meningkatnya tensi perdagangan AS dan China sehubungan dengan perkembangan kasus penangkapan CFO Huawei, membuat para investor lari ke mata uang safe haven seperi Yen dan Franc Swiss. Selain itu, pasar juga fokus terhadap rapat FOMC yang digelar pekan ini, untuk menentukan lanjutan kenaikan suku bunga AS.

 

Tuntutan AS Terhadap Huawei Resmi Dijatuhkan

Senin malam kemarin, Departemen Kehakiman AS resmi mengumumkan tuntutan pidana mereka terhadap perusahaan teknologi kawakan China, Huawei Technologies Co Ltd.

Chief Financial Officer (CFO) Huawei, yang pada akhir tahun lalu ditangkap di Kanada oleh otoritas AS, didakwa melakukan pemalsuan informasi terhadap sebuah bank multinasional dan otoritas AS, supaya perusahaan mereka dapat beroperasi di Iran. Sebagai informasi, AS sedang memberlakukan sanksi perdagangan bagi Iran. Tak hanya itu, AS juga menambah tuntutan baru kepada Huawei, yakni pencurian teknologi penguji telepon seluler dari T-Mobile.

 

Negosiasi AS-China Terancam Gagal

Kabar ini muncul jelang negosiasi perdagangan AS-China Rabu besok. Para investor khawatir, kasus Huawei akan merembet ke meja perundingan dan mempersulit negosiasi.

Akibatnya, minat risiko pun memudar. Para inevstor lari ke mata uang safe haven dan aset aman sepeti emas. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) turun tipis 0.05 persen ke level 95.71, memperpanjang penurunan yang sudah terbentuk di akhir pekan lalu. Sedangkan USD/JPY dan USD/CHF melemah, masing-masing turun ke posisi 109.43 dan 0.9927.

 

 

Jelang Rapat FOMC

Di sisi lain, rapat FOMC yang akan digelar dua hari terhitung mulai malam ini, juga menjadi fokus para trader. Ketua The Fed Jerome Powell, diperkirakan akan menghentikan kenaikan suku bunga secara agresif, dengan mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan global dan dampak kondisi geopolitik AS dengan negara-negara lain.

Leave a Comment