Apakah Reksa Dana Terproteksi Pasti Aman?

Reksa Dana Terproteksi adalah salah satu jenis reksa dana yang memproteksi seluruh dana investor sampai jatuh tempo. Berdasarkan definisi tersebut, banyak orang mengira jenis reksa dana ini terjamin aman. Padahal, Reksa Dana Terproteksi tetap mengandung risiko yang patut diwaspadai.

Apakah Reksa Dana Terproteksi Pasti Aman

Reksa Dana Terproteksi mirip dengan Reksa Dana Pendapatan Tetap, karena dana investor akan diparkir dalam instrumen obligasi (surat utang) yang diterbitkan oleh suatu perusahaan publik. Namun, metode pengelolaannya memiliki dua perbedaan penting dalam hal pemesanan dan pencairan unit penyertaan. Berikut ini penjelasannya:

  • Pemesanan: Calon investor dapat membeli unit penyertaan Reksa Dana Pendapatan Tetap kapan saja, sedangkan Reksa Dana Terproteksi hanya dapat dipesan pada masa penawaran yang terbatas (mirip dengan pemesanan SBN Ritel).
  • Pencairan: Dana investor dalam Reksa Dana Pendapatan Tetap biasa akan dapat ditarik sewaktu-waktu, sedangkan dana investor dalam Reksa Dana Terproteksi hanya dapat ditarik pada saat jatuh tempo.

Berbagai karakteristik itu melahirkan keunggulan dan kelemahan tersendiri bagi Reksa Dana Terproteksi.

Pada sisi positifnya, Reksa Dana Terproteksi dapat memberikan imbal hasil yang lebih stabil dalam jangka panjang. Apalagi imbal hasil jenis reksa dana ini diberikan dalam bentuk dividen secara berkala.

Pada sisi negatifnya, Reksa Dana Terproteksi memiliki risiko gagal bayar yang relatif lebih besar. Umpamanya jika Manajer Investasi mengalokasikan dana investor dari suatu Reksa Dana Terproteksi ke dalam surat utang perusahaan yang belakangan terkena PKPU atau bahkan mengalami pailit.

Singkat kata, Reksa Dana Terproteksi tidak terjamin pasti aman 100 persen. Akan tetapi, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi risiko. Beberapa cara untuk mengatasi risiko Reksa Dana Terproteksi antara lain riset dan diversifikasi investasi.

Ketika kamu tertarik pada penawaran suatu Reksa Dana Terproteksi, periksalah fundamental perusahaan penerbit surat utang yang mana dana tertampung nantinya akan dialokasikan ke sana. Pastikan perusahaan masih memiliki rasio utang yang terkendali. Terakhir, jangan masukkan semua modalmu ke dalam satu jenis investasi ini saja —praktikkanlah diversifikasi dengan membagi modal ke dalam beberapa jenis investasi dalam sektor berbeda-beda.

Tagged With :

Leave a Comment