Aksi Jual Investor Jor-joran, Wall Street Melemah

Pada penutupan perdagangan, Selasa 16 Januari 2024, indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street anjlok. Hal itu disebabkan oleh aksi investor jual secara luas.

Mengutip Reuters, Dow Jones (.DJI), turun 231,86 poin menjadi 37.361,12, S&P 500 (.SPX) kehilangan 17.85 poin, menjadi 4,765.98 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 28,41 poin menjadi 14.944,35.

CEO Horizon Investment Services, Chuck Carlson mengatakan, tampaknya ada kebimbangan mengenai penurunan suku bunga The Fed.

“Hari ini tampaknya menjadi salah satu hari di mana investor memutuskan bahwa mungkin mereka tidak akan menurunkan suku bunganya pada bulan Maret,” kata Carlson dikutip dari Reuters, Rabu (17/1).

“Kemudian dengan suku bunga yang lebih tinggi saat ini menyebabkan aksi jual seperti ini, yang sepertinya merupakan hari jual segalanya,” tambahnya.

Gubernur Federal Reserve AS, Christopher Waller mengatakan, meskipun inflasi AS mendekati target bank sentral sebesar 2 persen, The Fed tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga sampai inflasi yang lebih rendah dapat dipertahankan.

Adapun, pasar keuangan memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan The Fed di bulan Maret.

Di sisi lain, AS baru saja memasuki musim laporan laba kuartal keempat dengan 29 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laporan keuangannya pada hari Jumat.

Analis saat ini melihat pertumbuhan pendapatan tahunan S&P agregat sebesar 4,4 persen pada periode Oktober-Desember, turun dari 11 persen pada awal periode tersebut.

Investor juga menganalisis sejumlah perkembangan politik dan geopolitik lainnya. Termasuk Donald Trump yang meraih kemenangan gemilang dalam pemilihan presiden pertama Partai Republik AS tahun 2024 di Iowa pada hari Senin dan perkembangan di Laut Merah, Gaza , dan Ukraina.

Kepala Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo mengatakan dolar menyentuh level tertinggi dalam satu bulan terhadap sejumlah mata uang dunia karena ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.

“Komentar The Fed mendukung dolar, dan kekhawatiran geopolitik terus meningkat, sehingga dolar menjadi permainan yang aman,” kata Cardillo.

TREN BULLISH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan tren bullishnya pada Rabu (17/1). Seiring dengan berakhirnya IHSG di zona hijau naik 18,786 poin (0,26 persen) ke posisi 7.242,787 pada penutupan perdagangan saham Selasa (16/1).

Tim Analis Phintraco Sekuritas melihat, secara teknikal, Golden cross Stochastic RSI di area oversold bersamaan dengan penyempitan indikator MACD mengonfirmasi tanda-tanda pelanjutan tren bullishnya.

Di domestik, penguatan IHSG ini utamanya masih dipengaruhi oleh rilis data neraca perdagangan Indonesia (NPI) pada Senin (15/1). “Kinerja ekspor-impor pada bulan Desember 2023 tercatat surplus USD3.31 milliar dengan kinerja ekpor yang naik 1,89 persen month over month (MoM) dan impor yang menurun 5,76 persen MoM,” tulis Tim Analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya pada Rabu (17/1).

Secara kumulatif, pada tahun 2023, China merupakan mitra dagang impor nonmigas terbesar dengan nilai USD 62,18 miliar atau setara dengan 33,42 persen total impor.

Sedangkan dari sisi regional, rilis data pertumbuhan GDP China yang akan dirilis hari ini, Rabu (17/1), menjadi salah satu data yang dinanti pelaku pasar. “Mengingat China adalah mitra dagang utama Indonesia sehingga pertumbuhan ekonomi China menjadi penting karena akan berkaitan erat dengan kinerja ekspor-impor Indonesia,” tambah Tim Analis Phintraco Sekuritas.

Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati rilis data inflasi Inggris dan Europe Area yang juga akan dirilis pada hari ini (17/1), yang menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan suku bunga acuan bank sentral dalam beberapa bulan kedepan.

Sementara dari domestik, investor menanati hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan dirilis siang ini, Rabu (17/1). Konsesus memperdiksi BI 7 days repo rate (BI7DRR) akan tetap di level 6 persen.

Tim Analis Phintraco Sekuritas kemudian merekomendasikan saham-saham RAJA, TAPG, KAEF, INDY, NCKL, dan ANTM untuk dapat dicermati pada Rabu (17/1).

Senada dengan Tim Analis Phintraco Sekuritas, Analis dari Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova juga memandang IHSG akan melanjutkan tren bullish pada Rabu (17/1).

“IHSG masih berada dalam konsolidasi di atas support minor 7205 sehingga berpeluang melanjutkan struktur bullish wave b menuju 7300-7350. Level support IHSG berada di 7111, 7021 dan 6931, sementara level resistensi di 7300, 7422 dan 7503. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” jelas Ivan dalam risetnya pada Rabu (17/1).

Ivan kemudian merekomendasikan saham ADRO, BBCA, ESSA, GOTO, dan UNTR untuk diperhatikan pada perdagangan Rabu (17/1). (*)

 

 

Leave a Comment