Ada Tanda-tanda Ekonomi AS Pulih, Wall Street Ditutup Menguat

Pada perdagangan Kamis (15/6/2023), indeks utama Wall Street ditutup menguat. Semua 11 indeks sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh saham sektor kesehatan (.SPXHC) yang naik 1,55 persen, diikuti oleh kenaikan 1,54 persen pada layanan komunikasi (.SPLRCL).

Dikutip dari Reuters, S&P 500 naik 1,22 persen untuk mengakhiri sesi di 4.425,84 poin. Nasdaq meningkat 1,15 persen menjadi 13.782,82 poin, membawa kenaikannya dalam minggu ini menjadi hampir 4 persen. Sementara Dow Jones Industrial Average naik 1,26 persen menjadi 34.408,06 poin.

Sejauh ini di tahun 2023, S&P 500 naik sekitar 15 persen dan Nasdaq telah naik sekitar 32 persen. Kinerja ini didorong oleh tanda-tanda ketahanan ekonomi, musim pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, dan adanya optimisme bahwa suku bunga telah mendekati puncaknya.

Kenaikan S&P 500 dan Nasdaq pada Kamis lalu ditutup pada level tertinggi dalam 14 bulan. Hal ini dipicu oleh investor yang menyambut data ekonomi, membuat optimisme bahwa Federal Reserve AS mendekati akhir kampanye untuk menaikkan suku bunga yang agresif.

The Fed membiarkan suku bunga tidak berubah pada kisaran 5-5,25 persen pada Rabu, dan mengindikasikan akan menaikkan setidaknya setengah persentase poin tahun ini karena inflasi tetap bertahan.

“Karena data inflasi yang melemah awal pekan ini dan data ekonomi yang tangguh setelah pertemuan Fed, pasar reli dan imbal hasil jatuh karena investor tidak percaya Fed adalah hawkish seperti yang mereka tampilkan,” kata Analis Strategi Investasi, Ross Mayfield.

Volume di bursa AS relatif berat, dengan 11,8 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10,9 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.

“Ada banyak uang di sela-sela orang-orang yang takut resesi, dan saat kekhawatiran itu hilang, orang-orang kembali ke ekuitas,” kata Wakil Presiden Intelijen Pasar di TradeStation, David Russell.

DIPREDIKSI MELEMAH

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas pada perdagangan Jumat (16/6). Sebelumnya pada Kamis (15/6), IHSG ditutup menguat 14,078 poin (0,21 persen) ke level 6.713,795.

Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memperkirakan IHSG cenderung sideways dan cenderung melemah terbatas dalam rentang 6.680-6.730 di akhir pekan ini.

“Secara teknikal, Stochastic RSI masih berada pada overbought area yang membuat IHSG rawan terhadap aksi profit taking jangka pendek,” kata Alrich, Jumat (16/6).

Alrich melihat pasar nampaknya masih mencerna keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25 persen, namun masih membuka peluang kenaikan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi di sisa tahun 2023.

Dari dalam negeri, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mencatatkan surplus sebesar USD 440 juta pada Mei 2023, lebih rendah dibandingkan April 2023 yang surplus sebesar USD 3,94 miliar.

Sementara itu, tim analis MNC Sekuritas menjelaskan selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.660 sebagai support terdekatnya, maka pergerakan IHSG akan cenderung menguat untuk menguji rentang area 6.764-6.819.

“Kami perkirakan sudah menyelesaikan wave iv dari wave (iii) dari wave [iii],” tulis MNC Sekuritas.

Menurut Alrich, saham-saham yang dapat diperhatikan di Jumat meliputi ITMG, ADRO, PTBA, UNTR, GGRM dan ISSP. (*)

 

Leave a Comment