5 Hal Penting dalam Trading Forex dengan Grafik Candlestick

Kebanyakan trader forex lebih menyukai grafik candlestick daripada grafik garis (line chart) maupun grafik batang (bar chart). Selain karena tampilan grafik yang lebih enak dilihat, grafik candlestick juga membantu trader untuk menemukan level-level support dan resistance hanya dengan sekali pandang. Namun, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Anda trading forex dengan grafik candlestick.

1. Grafik Candlestick Dibuat Berdasarkan 4 Fondasi

Ada 4 fondasi yang membentuk setiap candle pada grafik candlestick yang disebut OHLC, yaitu harga pembukaan (Opening), harga tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (Closing). Dalam analisis pergerakan harga (price action), Anda dapat menggunakan level-level harga yang setara untuk menarik garis support dan resistance. Namun, Anda hanya dapat menggunakan acuan harga penutupan (Closing) saja untuk mengonfirmasi apakah pergerakan harga sudah tembus (breakout) atau berbalik (bounce) setelah mencapai garis support dan resistance.

Trading Forex dengan Grafik Candlestick

2. Grafik Candlestick Tak Berfungsi Baik pada Time Frame Rendah

Pengguna grafik candlestick itu biasanya trader berbasis analisis teknikal. Namun, analisis teknikal Anda bisa jadi kacau balau jika berupaya mengamati grafik candlestick untuk trading pada time frame sangat rendah, seperti M5 atau tick chart. Terlalu banyak noise pada time frame rendah, sehingga support dan resistance yang ditampilkan grafik pun menjadi tidak akurat.

3. Grafik Candlestick Berbeda Untuk Acuan Pembukaan Pasar Berbeda

Umumnya grafik candlestick untuk time frame Daily disusun berdasarkan pembukaan pasar Sydney sebagai titik pembukaan pasar harian. Namun, formasi grafik bisa jadi berbeda jika Anda membuat grafik candlestick untuk time frame Daily berdasarkan pembukaan pasar London sebagai titik pembukaan pasar harian. Ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi, dan bukan karena broker Anda bersikap curang.

4. Grafik Candlestick Tak Bisa Menggambarkan Situasi Di Luar Jam Perdagangan Reguler

Apabila Anda mengamati grafik candlestick antara penutupan hari Jumat dengan pembukaan hari Senin, maka kadang-kadang muncul celah (gap) yang sangat lebar. Hal ini timbul karena grafik candlestick tak bisa menggambarkan perdagangan di luar jam bursa reguler. Apabila Anda jeli mengenali penggerak apa yang mendorong timbulnya gap tersebut, maka Anda bisa memanfaatkannya sebagai peluang emas untuk profit.

5. Grafik Candlestick Dapat Dipergunakan Untuk Trading Tanpa Indikator

Apakah Anda bercita-cita untuk trading forex tanpa repot memasang indikator ini-itu? Pelajarilah grafik candlestick dan beragam pola (pattern) yang sering muncul dalam grafik ini, seperti Morning Star, Evening Star, Shooting Star, Three White Soldiers, dan lain sebagainya. Pola-pola candlestick dikenal memiliki akurasi sangat tinggi, sehingga trader yang mahir dapat memanfaatkannya untuk trading forex tanpa indikator teknikal sama sekali. Tentu saja, Anda perlu belajar dan berlatih terus agar dapat mencapai taraf keahlian tersebut.

Tagged With :

Leave a Comment